Toxic 4

12.9K 909 56
                                    

Happy Reading❤

"Come here my baby Cla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Come here my baby Cla. I'm waiting you ..."

Clarissa yang baru saja menapakkan kakinya di gudang itu langsung dibuat merinding seketika. Bulu kuduknya berdiri tegak tanpa diminta. Tubuh Clarissa langsung bereaksi walau hanya mendengar suara lelaki itu tubuh. Clarissa memang tidak melihat sosok Altair tetapi aura pekatnya dapat dia rasakan.

Sepasang kaki Clarissa berjalan mundur mencoba meraba jalan keluar di tengah gelap penglihatannya, tetapi nihil, pintu itu seolah menjauhinya. Clarissa menegang saat suara langkah kaki mengisi gudang yang sunyi itu. Pikiran-pikiran buruk mulai hingga di kepala cantiknya, mengikis keberanian Clarissa.

"Kendalikan degub jantungmu itu my baby, Cla ..." Clarissa menolehkan kepalanya dengan cepat saat mendapatkan bisikan halus di telinga kirinya.

Clarissa menatap sekililing, berusaha menemukan seseorang untuk menarik keluar dirinya dari tempat yang mengerikan ini. Walau pun terdengar mustahil.

"Kak Atar, maafin Cla. Cla mohon, keluarin Cla dari sini. Cla takut ...," isak Clarissa yang sudah bergetar ketakutan. Tetapi Clarissa tau bahwa semuanya tidak akan mudah.

"Ohh ... you are so beautiful when you begging me like this." Bukannya merasa iba, Altair justru terkekeh dengan permohonan Clarissa. Dia semakin ingin bermain-main dengan gadis kesayangannya itu.

"Cla takut gelap, Kak. Cla takut ...," cicit Clarissa dengan suaranya yang terbawa oleh angin.

"Ketakutan lo begitu indah untuk gue sia-siain, Cla ..."

Clarissa tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan dirinya, dia terkurung, terjebak dan tidak bisa keluar untuk sejengkal saja. Seolah Altair tidak bisa membiarkan Clarissa untuk bernapas dengan tenang walau sedetik saja. Altair harus membuat Clarissa menderita, Altair harus membuat gadis itu menangis karenanya.

Tubuh Clarissa merosot, tangannya terlipat guna menutupi wajahnya yang sudah basah akibat air matanya. Clarissa merasakan tekanan batin setiap harinya ketika Altair terus menyiksanya dengan beribu alasan. Bahkan semua alasan itu cenderung tidak masuk akal dan menyudutkan Clarissa.

"Diem, Cla! Gue gak suka cewek cengeng!"

Clarissa menghiraukan teguran Altair. Lelaki egois itu tidak akan pernah mengerti dirinya apalagi berbuat baik kepadanya. Altair adalah sosok iblis yang berbentuk manusia. Cowok itu tidak akan pernah puas untuk menindas orang-orang lemah seperti dirinya.

"Tutup mulut lo atau gue akan lakuin hal yang lebih buruk lagi," ancam Altair dan langsung membuat Clarissa menghentikan tangisannya.

"Buka mata lo dan lihat gue," titah Altair tanpa basa-basi atau sekedar menanyakan keadaan Clarissa.

Clarissa menggeleng. "Cla takut gelap, Kak."

"Gue bilang buka!!"

Dengan perasaan yang kacau, Clarissa memaksakan kelopak matanya untuk terbuka. Tangannya terkepal seolah melawan trauma akan kegelapan yang menimpa dirinya. Tetapi Clarissa dapat menarik napasnya lega saat matanya disambut oleh sinar cahaya. Sekarang, Clarissa dapat melihat jelas wajah Altair, si cowok kejam yang tak berperasaan itu.

ToxicWhere stories live. Discover now