15. She's Says "I Love You"

Start from the beginning
                                    

Leone membayar dengan uang pas sisa dari membeli gorengan tadi.

Pukul 15.00. Perut Leone terasa lapar, mengingat ia hanya sarapan di rumah sebelum mengantar Ocean olimpiade dan ia juga melewatkan makan siang.

"Saya lapar, ayo cari tempat makan," ajak Leone.

"Makasih ya, Pak Es. Traktirannya," ucap Ocean berjalan di samping Leone menuju kafe terdekat.

"Enggak usah bilang makasih, saya akan ingat hutang kamu hari ini sebesar 14 ribu. Bayar nanti kalau kamu sudah punya uang."

"Iya, nanti aku bayar." Ocean menyahut. Ia tidak berpikir Leone pelit atau perhitungan, ia pun tahu 14 ribu bukanlah apa-apa bagi Leone. Akan tetapi Ocean memahami satu hal bahwa mencari uang itu tidak mudah, lagipula ia mengatakan di awal pinjam uang Leone dulu, jika meminjam maka harus mengembalikan.

Singkat waktu, Leone dan Ocean sudah berada disebuah kafe yang ramai pengunjung. Ocean meletakkan bungkus berwarna cokelat berisi gorengan ke atas meja.

"Pak Es mau?" Ocean menyodorkan es cekek ke depan Leone sehingga sedotan es tersebut berjarak tiga sentimeter dari bibirnya.

"Enggak," tolak Leone, ia takut sakit perut sesudah minum es tersebut.

"Enak tau! Cobain dikit aja."

"Enggak, Ocean! Jauhkan dari saya." Leone mendorong tangan Ocean yang memegang plastik es cekek agar menjauh dari depan wajahnya.

Di meja lain, seorang cowok tanpa sengaja melihat eksistensi Ocean dengan air muka bingung, obsidiannya memicing menerka-nerka apakah itu benar gadis yang ia kenali?

"Bukannya itu Ocean, ya?" Louis menunjuk ke arah di mana Ocean berada.

Draco menoleh, melihat ke mana arah telunjuk Louis dan benar saja di sana Ocean sedang mengisap es cekek ditemani seorang laki-laki. Namun Draco tak dapat melihat laki-laki itu karena posisinya membelakangi Draco.

Si jelek udah punya pacar ternyata, batin Draco.

"Itu Ocean lagi sama siapa ya?" celetuk Louis penasaran.

"Pacarnya kali," sahut Draco.

"Gila sih, baru kemarin Ocean bilang punya gebetan. Eh, sekarang udah jalan aja sama cowoknya. Kalau diliat-liat dari belakang, tuh cowok kayaknya orang kaya." Louis menyipitkan mata mengamati dengan seksama punggung Leone.

"Rencananya gue mau deketin Ocean, taunya udah punya cowok, pupus dah harapan gue." Lucanne berkata dengan nada sopran lesu dan kecewa.

"Cih, cewek jelek kayak gitu mau lo gebet?" Draco mendelik tak suka pada Lucanne.

"Mata lo buta, Drake. Ocean cantik gitu lo bilang jelek. Cantikan juga Ocean daripada Carol," sanggah Lucanne.

"Awas, Drake. Nanti lo kena karma tiba-tiba jadi suka sama Ocean," goda Louis tersenyum jail sembari memasukkan kentang goreng ke dalam mulutnya.

"Najis! Gak bakalan gue suka sama cewek jelek kayak dia!" ketus Draco.

Gue harus kasih tau Bu Vio buat nyabut hukuman tuh cewek jelek. Enak aja dia diskors malah asik jalan sama pacarnya, Draco menyesali keputusannya menyuruh Viona memberikan hukuman skors kepada Ocean.

***

Tak jauh dari meja Leone dan Ocean, ada dua orang perempuan yang sedang duduk. Salah satu dari perempuan itu menatap penuh puja ke arah Leone, seakan ingin menjadikan Leone miliknya.

"Eh, lo liat deh cowok itu. Ganteng banget Bestie! please lo liat hidung gue mimisan apa enggak?"

"Lebay lo, enggak mimisan tuh, emang kenapa?"

About YouWhere stories live. Discover now