BAB 27

1.5K 164 0
                                    

Nana berjalan mendekat, setiap 1 langkah yang di ambil Nana, menyebarkan sihir penyembuhan
Perlahan tapi pasti Adrian, Arsen, Alex, Felix, dan Rian mulai sembuh
Luka di tubuh mereka perlahan menghilang, bahkan Atlas yang tubuhnya hampir hancur saja dapat kembali sembuh

Dimana Lana? Wanita itu sedang melindungi kelereng yang ia bawa tadi
Nana bahkan tidak tau dimana lokasi sang Ibu
Itu artinya lokasi Lana sangat jauh dari sini

"Mati... Mati... Mati..." Hanya kata itu yang terus terucap dari mulut Nana

"Kekuatan terakhir!" Pekik Emira panik
Secara tidak langsung Nana sudah mengeluarkan semua kekuatan yang ia miliki, jika ini terus berlanjut kecil kemungkinan Nana bisa hidup

Arsen, Alex, Felix, Rian, dan kedua ayah Nana yang mendengar itu langsung di serang panik juga
Mereka bukan tidak tau apa maksud dari kekuatan terakhir itu

"ADENA!" Teriak mereka berusaha menyadarkan Nana
Namun sayang, Nana sudah dikendalikan oleh emosinya sendiri

Emira berniat mengendalikan Nana dengan sihirnya, namun sepertinya malah dirinya yang di kendalikan oleh sihir Nana

Nana telah terhasut jebakan Raja Serangga itu
Sekarang sihir yang berada di dalam tubuh Nana mulai mengontrol dirinya sendiri

"Waah! Ini kah kekuatan sebenarnya dari keturunan orang orang terkuat? Menakjubkan!" Ujar sang Raja takjub merasakan aura Nana yang semakin lama semakin kuat

"Kau mau?" Tanya Nana sambil tersenyum manis

"Aku akan memberikannya jika kau mau" Lanjut Nana
Felix yang dapat membaca pikiran Nana langsung bergegas menghampiri gadis

Tiba tiba Nana mengeluarkan sihir berbentuk pisau dari tangannya

Alex, Arsen, dan Rian yang melihat itu juga langsung  bergegas menghampiri Nana, namun mereka semua kalah cepat dari Emira

Tangan wanita itu bahkan sampai hampir terpotong sangking tajamnya
Darah segar terus mengalir dari tangan Emira
Lukanya semakin menganga

Sebenarnya Emira kebal dengan sihir, tapi itu tidak berlaku pada sihir Nana
Wanita yang sudah hidup selama 100 tahun lebih itu bahkan bisa mati di tangan Nana jika gadis itu ingin

"Lepas" Ucap Nana dengan tatapan tajamnya

Sementara ia semakin mengeratkan genggamannya

"Gak usah mikir yang aneh aneh"
Emira tidak berniat melepaskan tangannya yang mungkin akan putus jika ia semakin menggenggam erat pisau sihir itu

Namun Nana tetap lah Nana, gadis keras kepala yang tidak akan bisa di bantah jika sudah tersulut emosi

Dengan sihir nya Nana mendorong Emira dan mengikatnya, membuat Emira tidak bisa bergerak sama sekali

Namun saat ingin melukai pergelangan tangannya lagi, lagi lagi Nana di halangi
Nana menatap ke 4 orang itu dengan tatapan membunuh

"Lepas" Tegas Nana

"Adena, tenangkan dirimu" Ucap Arsen sambil menggenggam erat tangan Nana

"Jangan mengorbankan dirimu hanya untuk kami, kami-" Timpal Rian terpotong  terpotong oleh Nana

"Mengorbankan diri demi kalian? Cih! Aku tidak akan melakukan itu jika kalian tidak mengorbankan diri kalian hanya demi seonggok sampah!" Dengan kata lain, Nana mengatai dirinya sendiri dengan sebutan sampah

"Jadi menyingkir lah sebelum aku mengikat kalian juga" Nana berhasil melepaskan tangan ke empatnya dengan sekali hentakan
Namun saat ingin melangkah lagi lagi dirinya di tahan oleh mereka, namun kali ini terasa jauh lebih kuat

Ini dia, ini lah kekuatan asli dari 4 monster terkuat yang di takuti oleh seluruh dunia
Bahkan Rian tiba tiba berubah menjadi pria

"Jangan membuat kami memaksamu Nana" Ucapnya menggeram tertahan

"LEPAS!" Nana mulai kehilangan kesabarannya

Sedangkan pasukan Raja Serangga menunggu dengan bosan drama di depannya
Tunggu, untuk apa mereka menunggu? Bukankah ini kesempatan bagus untuk mereka menyerang?

BOOM!!!

Setelah sadar dari kebodohan mereka, mereka langsung berniat menyerang Nana, namun bahkan sebelum mereka dapat mengeluarkan sihir, mereka lebih dulu di hantam berbagai jenis serangan

Ternyata Adrian dan Atlas yang sedari tadi hanya menjadi penonton langsung bergerak cepat begitu menyadari sang lawan mulai melakukan pergerakan

Sedangkan Emira? Dia bahkan tidak bisa bergerak bagaimana ia bisa menyerang

Nana yang melihat itu mendelik, menatap tajam pada kedua ayahnya
Namun sedetik kemudian teriakan Nana membuat mereka terdiam, mereka tidak menyangka jika seorang Nana akan mengatakan itu

"AYAH! ITU MAINANKUUU!" Teriak Nana kesal, ia terlihat seperti anak kecil yang mainannya di rusak oleh sang ayah
Nana mem- pout kan bibirnya kesal
Benar benar terlihat seperti anak kecil

Namun kedua Ayahnya itu malah tertawa, membuat Nana bertambah kesal, bibirnya semakin maju beberapa senti

"Udah udah, lagian mereka juga belom mati kok" Ucap Emira menengahi meskipun ia masih dalam kondisi terikat

"Yang mau buat mereka mati siapa? Mending di mutilasi dikit dikit, baru abis itu biarin sampek mati" Ucap Nana dengan santainya dan langsung berjalan mendekat lagi dan kali ini sudah tidak ada lagi yang menghalanginya

Adrian dan Arsen duduk di samping Emira tanpa berniat melepaskan sang Ibu tercinta
Mereka hanya akan menonton apa yang akan dilakukan oleh anak tercinta mereka

"Biadap emang ni anak" Kesal Emira menatap kedua anak angkatnya ini

"Paling sebentar lagi dia akan datang dan melepaskan Ibu" Balas Adrian yang di angguki oleh Atlas
Emira yang mendengar itu langsung mendelikan matanya
Untuk sesaat ia melupakan tentang suaminya itu

"Mati gue"

Sementara itu Nana tengah bermain bersama ke 4 orang itu beserta para monster yang mereka bawa entah dari mana

'Tau gini kenapa gak dari tadi aja sih mereka berubahnya! Kalo gitu kan gak perlu sampek ada drama drama!'_Nana

Terus menyerang, menyerang dan menyerang, perlahan tapi pasti pusing di kepala Nana semakin menjadi jadi
Bahkan sudah mulai keluar darah dari hidungnya
Efek dari kekuatan terakhirnya mulai terasa

"NANA!" Teriak mereka kompak begitu melihat Nana yang mulai oleng

-----------------

Aku mau minta maaf banget ke kalian aku gak bisa buat ending yang waw 😔

Tapi doa in ya, semoga endingnya gak mengecewakan

Me And My Protagonis Where stories live. Discover now