BAB 8

7.1K 806 1
                                    

"Tentu tidak ibu. Untuk apa aku berbohong padamu. Tidak ada gunanya juga" Jawab Nana sedikit menggerutu

"Menurutmu berapa lama kau di sana?" Tanya Ibu Ana yang lagi lagi membuat Nana bingung

"Maksudnya?" Tanya Nana tidak mengerti

"Kakak bilang kakak di sana tidak sampai 3 hari bukan? Jadi berapa lama kakak berada di hutan racun itu?" Jelas Eva membuat Nana mengerti

Jujur saja Eva ini memang pintar di saat saat yang di butuhkan Nana tapi ia tidak sepintar Nana ya... Meskipun terkadang otak nya sering lemot tapi percayalah otak Nana masih berguna di saat saat genting

Pernah dulu saat ada orang gila yang datang ke panti dan langsung menyeret Ibu Ana, tapi di tahan oleh Nana, kemudian ia pergi sebentar bersama orang gila itu dan kembali lagi, tidak ada yang aneh saat Nana kembali, orang itu juga tidak babak belur, tapi kenapa ia tiba tiba menjadi waras? Apa yang Nana katakan pada orang gila ini?
Ntah lah tidak ada yang tau, bahkan Ibu Ana juga tidak tau, hanya Nana dan orang itu yang tau apa yang terjadi

"Eum.... Aku pergi saat malam ah tidak, lebih tepat nya aku pergi saat tengah malam dan baru pulang pagi hari berarti..... Aku di sana hanya selama setengah hari saja" Jawab Nana setelah berpikir cukup lama

"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, Ibu sudah lebih dari 17 tahun keluar masuk hutan racun itu tapi sampai sekarang tidak pernah terjadi hal hal aneh seperti ini" Ibu Ana terus berfikir, semenjak Nana datang mendadak ada yang aneh dengan tempat ini, dimulai dari Nana yang bilang jika ia tersesat dan malah nyasar ke sini, aura Nana yang terasa aneh, Nana yang kebal pada racun apapun tanpa terkecuali, dan hutan racun itu.

Sumber keanehan ini berasal dari Nana dan hutan racun itu, tapi sebenarnya Nana ini siapa? Dalam keadaan keadaan tertentu ntah kenapa Ibu Ana takut melihat Nana dan merasa seperti Nana membawanya ke dalam bahaya, tapi di lain waktu ia juga merasa Nana seperti pelindung, yang dikirim Tuhan padanya dan pada anak anak panti ini

"Tapi Ibu. Apa maksudmu dengan 'hal hal aneh'? Bukan kah seharusnya hanya 'hal aneh'?" Tanya Nana bingung

Dan ya, ini salah satu sifat yang membuat Ibu Ana semakin bingung, Nana itu orang yang ceroboh dan lasak (bar bar) tapi ia juga sangat tajam, seperti pisau dapur yang meskipun tidak terlihat berbahaya seperti pedang, ia juga dapat melukai bahkan membunuh orang

"Eva, bisa tinggalkan kami sebentar?" Ucap Ibu Ana tanpa membalas pertanyaan Nana

Mendengar itu Nana menjadi semakin panik dan takut, di tambah lagi sang ibu panti yang menatapnya dengan tatapan tajam

'Gue gak bakal di hukum kan? Iya kan? Huuaaaa seharusnya gue nurut apa yang di bilang Eva semalam!'_Nana

"Baiklah, tapi jika butuh sesuatu panggil aku" Setelah itu Eva pergi, sebenarnya ia masih ingin tetap disini, tapi Ibu Ana menyuruhnya untuk keluar, Eva bukan anak pembangkang, dia akan menuruti apapun yang dikatakan oleh Ibu Ana

"Nana" Panggil Ibu Ana membuat Nana menjadi tegang, suaranya terdengar serius

"I-iya ibu" Jawab Nana sambil menunduk

"Kau ini sebenarnya siapa?" Tanya Ibu Ana yang langsung membuat Nana mengangkat kepalanya dan menganga tidak percaya

"Apa maksud ibu?! Apa aku terlihat seperti orang asing di mata mu hanya karna kau bilang aku tidak pulang selama 3 hari?! Yang benar saja!" Nana sedikit kesal mendengar pertanyaan Ibu Ana
Apakah Ibu Ana sudah melupakannya hanya karna ia tak pulang beberapa hari? Ha ha ha sungguh lelucon yang bagus

"Bukan itu maksudku Nana" Ibu Ana memijat pelipisnya, kepalanya mendadak pusing karna berbicara dengan Nana

'Nana itu pintar hanya di saat genting ternyata'_Ibu Ana

"Nana, kau bilang kau tersesat dan berakhir di tempat ini bukan?" Tanya Ibu Ana dan di balas anggukan oleh Nana

"Jadi kau ini sebenarnya berasal dari mana? Dan... apa pekerjaanmu?" Tanya Ibu Ana yang membuat Nana bingung harus menjawab apa

'Gak mungkin gue bilang gue kerja di kantor. Pasti Ibu bingung. Gue harus ngasih alasan apa?'_Nana

"Apa Ibu tau negara Indonesia?" Tanya Nana, ia bisa jamin seratus persen bahwa Ibu pantinya ini tidak tau apapun tentang negara Indonesia

Dan benar saja bukan nya menjawab Ibu Ana malah bertanya balik pada Nana

"Indonesia? Negara apa itu? Aku baru dengar" Tanya Ibu Ana membuat Nana menghela nafas panjang

"Haaah... Sudah ku duga Ibu pasti tidak akan tau"

'Karna memang di dunia ini gak ada Negara Indonesia'_Nana

"Aku berkerja di sebuah perusahaan" Lanjut Nana lagi membuat Ibu Ana semakin bingung

"Ibu tidak akan tau itu apa karna di tempat ini tidak ada hal hal seperti itu" Nana sengaja menekankan kalimat "di tempat ini"

Ibu Ana tidak mengerti apa yang di katakan Nana, tidak ada yang ia pahami dari perkataan Nana

"Apa maksud perkataan mu itu? Ibu tidak mengerti apapun dari perkataan mu"

Mendengar itu Nana langsung merasa tubuhnya lemas
Jujur ia sedikit berharap Ibu pantinya ini mengetahui sesuatu tentang dunianya, tapi ternyata tidak

'Apa yang gue harapin'_Nana

"Bisakah kita lanjutkan ini besok Ibu? Aku merasa sangat lelah" Setelah mengatakan itu Nana bangkit dan pergi meninggalkan Ibu Ana sendiri tanpa menunggu balasan dari sang Ibu

Melihat Nana seperti itu Ibu Ana langsung merasa bersalah. Nana tidak pernah mengatakan lelah, secara fisik Nana memang tidak pernah lelah, tapi secara mental, ia selalu merasa lelah. Sangat lelah tapi ia tidak bisa beristirahat, kecuali ia mati

"Maaf kan ibu, Nana"

........

Melihat Nana keluar dengan wajah lesu Eva langsung mendatangi kakaknya ini bersama dengan anak anak lain

"Apa yang terjadi kak?"

"Apa ibu memarahi kakak?"

"Kenapa kakak terlihat lemas?"

Nana langsung di serbu berbagai pertanyaan dari anak anak, membuat kepalanya bertambah pusing

Hingga pertanyaan dari Rara dan Eva membuat Nana langsung melihat ke arah nya

"Kakak butuh istirahat?" 

"Kakak tidak apa apa?"

Me And My Protagonis Where stories live. Discover now