BAB 6

8.2K 1K 27
                                    

"Mbak atau mas setan lepasin saya ya. Saya gak bakal ganggu kok. Beneran abis ini saya bakal langsung per-!!!"

Belum lagi Nana selesai bicara Nana di buat terkejut saat merasakan tubuh dingin itu menempel pada punggung nya atau lebih tepatnya memeluknya

"HUUAAAAA!!!!!!!!!" Teriak Nana
Ia ingin berlari tapi pelukan ini sangat kencang, matanya sudah berkaca kaca, air matanya sudah mau keluar tapi begitu mendengar sebuah suara, air matanya tidak jadi keluar

"Ukh... S-sakit"

Nana langsung membalikkan badan nya, Nana terkejut sekaligus lega saat tau yang memeluknya adalah pria yang keracunan tadi

"Heh tuan kau membuat ku kaget tau!" Kesal Nana, ia berniat melepaskan pelukan pria ini tapi tidak jadi saat melihat ada cairan kental hitam yang mengalir dari mulut pria ini

Melihat itu Nana menjadi panik seketika tapi hanya beberapa menit sebelum ia ingat jika pria ini keracunan tadi malam

"Tuan kau ini bodoh atau gimana sih? Udah tau sakit kenapa keluyuran ke sana kemari!" Kesal Nana

Ia menyuruh pria ini untuk ber jongkok

"Tahan sedikit" Peringat Nana setelah itu ia menepuk punggung pria itu dengan kuat
Dan ya setelah Nana melakukan itu, pria itu langsung memuntahkan lebih banyak cairan kental hitam itu

Nana menunggu hingga pria ini selesai muntah
Sekitar setengah jam lamanya Nana menunggu dan akhirnya pria ini selesai juga, tapi ia langsung terjatuh lemas. Nana yang melihat itu reflek menangkap pria itu dan ya, pria itu jatuh ke dalam pelukan Nana
Awalnya Nana ingin mendorong pria ini tapi tidan jadi karna melihat pria ini seperti sangat kesakitan, tapi jujur Nana juga merasa sakit pada area pinggangnya sebab semalam ia tidur dalam posisi duduk

"Hadehhh kita belom kenal aja udah peluk pelukan, gimana nanti kalo udah kenal" Gumam Nana pelan, ia lupa jika ia sedang memeluk pria ini otomatis pria ini dapat mendengar nya bukan

Jujur Nana merasa kesal karna pria ini dengan santainya bersandar pada dadanya, ya meskipun Nana tau pria ini bersandar padanya karna masih lemah, tapi tetap saja ia kesal, tapi ia juga tidak mungkin mendorong orang yang sedang sakit

"Aku mendengar mu" Ucap pria itu masih setia berada di pelukan Nana

"Ah iya gue lupa. Mending sekarang kau tidur agar kita bisa keluar lebih cepat dari hutan ini, tidak baik jika terlalu lama disini. Bisa bisa gue mati kelaparan" Nana meringis dalam hati mengingat perutnya belum di isi dari sebelum ia pergi

'Eva maafin gue karna gak ngikutin saran lo huhuhu, perut gue... Sabar ya sayang ntar lagi kamu bakal aku manjain kok, sabar ya sayang'_Nana

Perlahan Nana mulai mengantuk dan baru saja ingin memejamkan mata pria ini kembali bersuara

"Nona, siapa nama mu?" Tanya pria itu

'Ah iya kalo di pikir pikir kita belum kenalan ya' _Nana

"Namaku ADENA, dan nama mu?" Tanya Nana balik

"Nama ku ALEX"

'Alex? Kayak pernah denger. Tapi dimana ya?  Em...... Au ah gelap, gue gak ingat, mending gue tidur buat ngilangin rasa laper'_Nana

"Sekarang tidur lah aku tidak mau berlama lama disini" Ucap Nana sebelum memejamkan matanya, tapi lagi lagi sebelum matanya tertutup Alex kembali bersuara

"Kenapa kau tidak meninggalkanku saja?" Tanya Alex yang membuat Nana tersadar

'Iya juga ya. Kenapa gue nungguin dia? Kenapa gak gue tinggal aja?'_Nana

"Emmm" Nana berpikir sebentar untuk mencari jawaban yang pas untuk pertanyaan Alex

"Ah! Jika aku meninggalkan mu kau akan mati. Karna aku masih memiliki hati nurani jadi aku menolong mu" Jawab Nana setelah mendapat jawaban yang pas

"Ah.. Begitu, terimakasih karna sudah menolongku"  Ucap Alex di hiasi tawa kecil darinya
Nana hanya menjawab dengan dehaman karna ia sudah sangat mengantuk

Baru saja Alex ingin membuka mulut lagi Nana sudah memotongnya duluan
Demi apapun Nana hanya ingin tidur sekarang!!

"Sudah lah sekarang tidur!, aku juga ingin istirahat" Ucap Nana mengakhiri percakapan dan memejamkan matanya dan untungnya kali ini Alex tidak lagi mengganggu

Alex diam, ia menatap Nana yang terlelap dalam diam dan kemudian ikut tidur

................

Baru sekitar 15 menit Nana tertidur ia kembali terbangun

"Ukh... B-badan gue sakit" Nana membuka matanya perlahan dan ya ia baru ingat jika tadi ia tidur sembari menjadi sandaran untuk Alex

Perlahan Nana menggeser Alex dari atasnya agar ia bisa pergi

"Pelan.... Pelan.... Pelan..."

Setelah berhasil Nana meregangkan badannya dan pergi berjalan jalan sebentar

"Hadehhh.... Badan gue sakit semua lagi..." Nana terus meregangkan badannya, bahkan setiap Nana menggerakkan leher atau pinggangnya akan terdengar suara

" Ck! Dasar hutan sialan!!! Andai waktu itu gue gak ngikutin cahaya sialan itu gue rasa sekarang gue gak bakal nyasar ke tempat aneh ini!" Nana terus mengumpat dan merutuki kebodohannya yang mengikuti cahaya aneh itu tanpa rasa waspada

"Sebenernya itu cahaya apa sih? Kenapa cahaya itu bisa nuntun gue ke sini? Perasaan gue gak ada ngelakuin yang aneh aneh deh! Tapi kenapa gue bisa nyasar kesini! AAARGH gue frustasi!!!" Nana terus saja mengoceh dengan frustasi, pikirannya di penuhi dengan tanda tanya

Baru saja ingin membuka mulut lagi Nana di kejutkan dengan suara teriakan seseorang, tidak terlalu kuat tapi Nana masih bisa mendengarnya

"AAARGH.."

"Alex!"

Nana langsung berlari ke tempat dia dan Alex tidur tadi
Saat sudah sampai Nana merasa seperti di bohongi oleh Alex

"Ck! Ternyata cuman ngigo!"

"Mending gue jalan jalan lagi!"
Nana berniat ingin kembali jalan jalan tapi begitu mendengar suara Alex lagi ia memutuskan untuk duduk di sampingnya

"Ibu... Hiks... Tidak! Jangan! Jangan pukul aku lagi.... Sakit... Ibu.... Sakit ibu.... AAARGH!"
Alex terus meracau tidak jelas, Nana yang melihat itu hanya diam sambil mengusap kepala Alex agar pria itu tenang

{Jangan bangunin orang yang lagi mimpi buruk, itu malah buat orang yang mimpi buruk jadi pengecut karna menghindari mimpinya. Intinya dengan menghadapi mimpi buruk dapat melatih kita untuk berani menghadapi masalah }

Me And My Protagonis Donde viven las historias. Descúbrelo ahora