BAB 21

4.1K 550 53
                                    

'Kau bisa telepati?'_Nana

Dan Felix hanya mengangguk sebagai jawaban

"Tunggu. Ini kita harus kemana lagi?" Tanya Nana

"Menemui wanita itu" Rian menunjuk seorang wanita yang bajunya sedikit lebih tertutup dari yang lain

"Kami ingin bertemu Atlas" Ucap Alex to the point pada wanita itu

'Waw gue baru tau Alex bisa sedingin itu'_Nana

'Kami bisa lebih mengerikan dari yang bisa kau bayangkan'_Felix

'Gak usah di kasi tau gue juga udah tau kali'_Nana

'Dari mana kau mengetahuinya?'_Felix

'Lupakan saja, itu tidak penting dan berhenti membaca pikiran ku'_Nana

'Tidak'_Felix

Nana menatap tajam ke arah Felix

'Berhentilah membaca pikiran ku!!'_Nana

Felix tidak menjawab dan hanya diam saja

'Sialan'_Nana

'Aku mendengar mu Adena'_Felix

'Sudah ku bilang berhenti membaca pikiran ku!!!'_Nana

"Huh!"

Nana memalingkan wajahnya dan tanpa sengaja melihat seseorang yang sangat cantik tengah mengintipnya dari balik pintu

'Waaah cantik banget'_Nana

Orang itu melambaikan tangannya pada Nana dan di balas dengan senyuman oleh Nana

Felix langsung melihat ke arah Nana begitu mendengar pikiran Nana
Melihat Felix yang tiba tiba seperti itu Arsen dan Rian ikut melihat Nana, tapi mereka tidak melihat apa yang di lihat Nana

Tiba tiba Arsen menepuk bahu Nana membuat Nana tersadar

"Ada apa?"

"Matamu" Arsen menunjuk ke mata Nana membuat Nana mendatarkan wajahnya

"Kau pikir aku bisa melihat mataku sendiri tanpa cermin?" Tanya Nana kesal

Arsen mendekat dan membisikan sesuatu yang membuat Nana bingung

"Memangnya kenapa? Di sini banyak kok yang warna warni" Tanya Nana

"Tapi warna matamu terlalu mencolok. Tidak ada orang yang memiliki warna mata yang seperti itu" Ucap Arsen sambil berbisik dan di balas dengan bisikan juga oleh Nana

"Lalu? Dimana masalahnya?" Tanya Nana bingung

Arsen menepuk keningnya kuat mendengar pertanyaan bodoh Nana

"Tentu saja itu bermasalah! Bisa bisa kau tidak bisa keluar dari sini jika warna matamu masih seperti itu!"

"Hah?! Lalu bagaimana ini? Aku tidak bisa merubahnya lagi!" Nana panik mendengar ucapan Arsen tapi ia masih berusaha untuk tenang

"Tetaplah menunduk dan jangan bertatap mata dengan orang lain, apa lagi saat bersama dengan Atlas!"

Nana mengangguk patuh dan langsung menunduk hingga mereka masuk keruangan Atlas

.........

Nana langsung melupakan peringatan Arsen begitu melihat Atlas

Ternyata wanita yang sangat cantik yang di lihat Nana tadi adalah Atlas

Atlas tersenyum dan melambaikan tangannya pada Nana

"Haduh neng, geulis pisan atuh, meleleh saya liatnya" Ucap Nana tanpa sadar

"Berhenti menggodanya!" Kesal Alex langsung mencengkram baju Atlas
Melihat itu Nana langsung menghentikan aksi Alex

"Alex! Kau tidak boleh kasar pada wanita!" Nana melepaskan tangan Alex dari baju Atlas

"Dia pria" Ucap Rian membuat Nana terdiam

"Pria?" Nana berbalik dan melihat Atlas dari dekat

"Pria mana yang memiliki rambut panjang dan wajah yang cantik?" Tanya Nana bingung

Hingga tiba tiba Atlas mendekat dan berbicara tepat di depan wajah Nana

"Aku"

"Anjir!" Refleks Nana memukul wajah Atlas hingga terjatuh begitu mendengar suara bariton Atlas

"Beneran cowok?!" Tanya Nana tidak percaya
Nana melihat Atlas dari bawah hingga atas
Nana baru menyadari jika tubuh Atlas itu besar, hampir sama dengan Felix hanya saja tubuh Felix lebih besar

'Apa gue terlalu fokus sama mukanya ya sampek gak sadar sama badannya?'_Nana

"Tenaga mu kuat juga ya nona" Ucap Atlas sambil memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah

'Kenapa cowok di sini suaranya berat semua sih? Bahkan Rian juga! Tapi kalo Rian bisa kenapa suara gue biasa aja?'_Nana

"Itu karna kau membuatku kag- eh, tunggu, kau bilang apa tadi? Nona?" Tanya Nana bingung

"Apa aku salah? Nona?" Tanya Atlas sambil menunjukkan senyumnya

'Haduh manis banget diaaa'_Nana

"Tidak, kau tidak salah. Hanya saja sekarang aku ini sedang menyamar menjadi pria jadi anggap saja aku pria" Ucap Nana tanpa sadar sudah membongkar identitasnya

Rian, Alex, Arsen, dan Felix kompak menepuk kening mereka karna kejujuran Nana

'Mengapa dia sangat jujur'_ Rian, Alex, Arsen, Felix

"Oh benarkah? Baiklah" Ucap Atlas sambil memandang ke 3 pria + 1 wanita yang sedang menyamar menjadi pria

"Sudah lah. Masuk ke tujuan utama, aku datang ke sini ingin bertanya tentang lokasi kerajaan Estrid" Nana mulai serius dan anehnya penampilannya mendadak berubah menjadi wanita, tak lupa dengan warna rambut dan matanya juga ikut berubah

'Sialan'_Nana

Mereka semua nampak terkejut dan Atlas baru saja ingin bertanya sudah di potong oleh Nana

"Jawab dulu pertanyaan ku" Kesal Nana

Atlas sedikit terkejut dengan pertanyaan Nana tapi ia menyembunyikannya dan tetap tenang

"Aku tidak tau" Jawab Atlas kemudian duduk di kursinya

"Hm? Tidak tau? Baiklah. Maaf sudah mengganggu waktu santai anda tuan Atlas Tayron" Pamit Nana

Ucapan Nana membuat semua orang yang ada di sana terkejut, sebab menurut sejarah sejarah yang mereka pelajari, tidak ada satu orang pun yang tersisa baik dari kerajaan Estrid atau pun kerajaan Tayron

Tapi dari mana Nana mengetahuinya?

Baru saja ingin keluar dari ruangan itu Atlas sudah menghentikannya

"Apa maksud ucapan mu itu?" Tanya Atlas serius

"Aku hanya berpamitan pada mu, apa kau tidak paham?" Nana berpura pura tidak mengerti pertanyaan Atlas, sebab Atlas adalah salah satu petunjuk penting yang ia temukan dari buku dairy itu

"Dari mana kau mengetahui nama itu?" Atlas menggeram dan mendekati Nana

Tetapi ia di hadang oleh Alex dan Felix

Atlas adalah orang yang kuat, tapi jika ia benar benar berasal dari kerajaan Tayron, kemungkinan besar kekuatannya jauh lebih besar dari yang mereka tau

"Untuk apa aku menjawab pertanyaan mu? Aku bahkan tidak mendapat apapun darimu" Nana tersenyum lebar saat melihat Atlas yang semakin marah dengannya

"Di belakang Gunung Biru" Ucap Atlas tiba tiba

"Hm?"

"Istana itu berada di belakang Gunung Biru" Ulang Atlas

-------------

Hai gess
Maaf ya aku lama gak up

Kemarin mood aku ancur banget, jadi mohon di mengerti

And makasih banyak banyak buat yang udah nungguin cerita ini

And see you 👋

Me And My Protagonis Where stories live. Discover now