BAB 20

3.4K 456 6
                                    

2 jam setelah mereka tertidur, Arsen terbangun lebih dulu dan mulai membereskan barang barang yang akan di bawa, setelah selesai ia menggendong Nana sambil membawa beberapa barang bawaannya
Ia tidak tega jika harus membangunkan Nana

........

"Sudah siap semua?" Tanya Rian saat sudah berkumpul dengan Felix dan Alex

"Tapi Arsen dan Adena belum datang" Ucap Alex setelah menyadari ada yang kurang

Tepat setelah mengatakan itu Arsen datang dengan Nana yang berada di gendongannya

"Dia tidur?" Tanya Felix dan dijawab dengan anggukan oleh Arsen

"Sudah lah ayo naik"

Mereka pun memulai perjalanan untuk menemui Atlas

.........

Nana terbangun karna merasa kebas di bagian kakinya

"Aduuuh kaki gue mati rasa"

Nana bangun dan melihat kakinya yang tengah di pangku oleh Felix, matanya langsung terbuka lebar dan baru sadar

'Njir! Jadi dari tadi gue di pangku sama Arsen?!'_Nana

(Nana di pangku Arsen tapi kakinya di pangku Felix. {Semoga kalian faham maksud aku gimana}. )

Nana berusaha menggeser kakinya dari pangkuan Felix, tapi

"Tidur lagi saja" Ucap Felix

"Perjalanan kita masih jauh, jadi masih sempat untuk tidur" Sahut Arsen

"Hah? Apa kalian sadar 70% dari hari ini aku habiskan hanya untuk tidur tau! Lepaskan aku. Aku ingin duduk sendiri." Kesal Nana dan mencoba bangkit

"Kau ingin duduk dimana? Kursinya sudah penuh semua, jadi lebih baik kau duduk diam di sini dan biarkan aku tidur" Ucap Arsen sambil mengunci pergerakan Nana dengan tangannya

Nana melihat ke sekeliling dan ternyata benar, bangkunya sudah di isi oleh Rian dan Alex
Jika saja Rian masih menjadi wanita Nana pasti bisa duduk di sampingnya tapi sayang Rian sudah menyamar menjadi Pria

"Haaah, ya sudah lah" Putus Nana akhirnya memilih untuk tidur lagi

'The real tidur satu harian, besok besok gak usah bangun aja sekalian!'_Nana

"Aku mendengar mu Nana" Ucap Felix membuat Nana langsung memejamkan mata berusaha untuk tidur, untuk yang kesekian kalinya

10 menit

30 menit

1 jam
.
.
.

4 jam kemudian

Sesuai dugaan Nana benar benar tidak bisa tidur hingga ia melihat matahari terbit

Nana mengintip keluar jendela dan melihat pemandangan yang saaaaangat indah

"Waaaaah cantik bangeeet.. Tapi kok sepi? Kenapa gak ada rumah di sini?" Tanya Nana pada dirinya sendiri, yah sebenarnya ia ingin bertanya pada yang lain tapi mengingat mereka semua masih tertidur Nana tidak jadi bertanya

"Adena suka? Alex juga suka tempat ini" Sahut Alex yang mendengar ucapan Nana tadi

"Eh? Udah bangun?"

"Tempat ini sepi karna dulu sering ada perang di sini. Tapi sekarang sudah tidak lagi"

"Perang?" Tanya Nana mulai tertarik pada cerita Alex

"Iya, katanya dulu tempat ini di jadikan sebagai lokasi perang antara kerajaan Estrid sama kerajaan Tayron" Jelas Alex

"Siapa yang menang?" Tanya Nana penasaran

"Adena penasaran?" Tanya Alex disertai dengan tawanya
Nana mengangguk antusias sebagai jawaban

"Sini sini" Alex menepuk nepuk paha nya, menyuruh Nana untuk berpindah

"Hm? Langsung bilang aja kenapa sih?" Nana sudah cukup malu di pangku oleh Arsen, ia tidak akan mau di pangku oleh Alex juga

"Ya sudah deh kalau Adena tidak mau, Alex juga tidak akan memberitau Adena siapa yang menang" Alex kembali menatap keluar jendela sambil menyembunyikan tawanya

"Ck!"

'Sialan ni anak!'_Nana

Akhirnya Nana mengalah dan duduk di pangkuan Alex

"Hihihi Adena penasaran banget ya?" Tanya Alex sambil melingkarkan tangannya di pinggang Nana

"Jadi, siapa yang menang?" Tanya Nana langsung

"Pada 10 tahun pertama peperangan itu dimenangkan oleh kerajaan Tayron, tapi 2 tahun berikutnya kemenangan itu berhasil di ambil oleh kerajaan Estrid" Jelas Alex

"Waw keren... Mereka perang selama 12 tahun?" Tanya Nana penasaran

Alex menggeleng
"Tidak, perang itu berlangsung selama ratusan tahun, itu adalah perang saudara yang sudah lamaaa sekali. Hanya saja tidak banyak orang yang mengetahuinya, dan hanya itu yang Alex tau." Jelas Alex

"Bukannya kejadian kayak gitu seharusnya di catat di buku sejarah ya?" Tanya Nana bingung

"Iya, tapi buku itu sudah lama hilang, baik dari kerajaan Tayron atau pun Estrid, tidak ada yang tau kemana buku itu hilang"

Nana langsung murung mendengar ucapan Alex barusan

'Padahal salah satu petunjuk pentingnya ada di buku itu! Kenapa pakek ilang segala sih?!! Nasib! Nasib!'_Nana

"Kurasa buku itu tidak hilang, mungkin buku itu tersembunyi di istana" Sahut Felix

Saking asiknya mendengar cerita dari Alex Nana sampai tidak sadar jika sedari tadi yang lain sudah bangun dan memperhatikan nya

"Benarkah?! Eh, tapi apa perjalanan kita masih jauh?" Tanya Nana sambil melihat keluar jendela

"Tidak kita sudah sam-"

"Mohon maaf yang mulia, kita sudah sampai" Ucap salah satu pengawal

"Baiklah! Ayo tur - un, ada apa lagi?"

Rian menahan tangan Nana yang sudah bersiap ingin turun

"Makan ini dulu" Rian memberikan sebuah pil berwarna coklat kepada Nana

"Apa ini? Coklat? Untuk apa kau memberi ku coklat?" Tanya Nana bingung

"Ini bukan coklat, ini pil untuk merubah penampilan mu"

Nana menerima pil itu dan langsung memakannya

"Emmm! Enak! Rasanya manis! Apa aku boleh minta lagi?"

"Tidak!" Tolak Rian

Nana turun dan

BOOM!!

Penampilan Nana langsung berubah menjadi seorang pria

"Waaaah kereeeeen"

"Ayo!"

........

'Pantesan Arsen bilang cewek gak boleh masuk, ternyata isinya begini toh'_Nana

Nana merapatkan tubuhnya pada Rian saat beberapa wanita dengan baju yang saaaaaaangat kurang bahan itu mendekatinya

'Kenapa di antara kami berlima cuman gue yang di deketin?!!'_Nana

"Em permisi nona nona, kami ingin lewat" Ucap Nana berusaha menghindari wanita wanita ini

"Haduh tuan, bermain lah dengan kami sebentar"

"Iya kami jamin tuan akan puas dengan layanan kami"

"Ha ha ha, i-iya aku akan bermain dengan kalian. Tapi tidak sekarang ya nona nona manis" Setelah itu Nana langsung menarik ke 4 orang yang sedari tadi hanya menonton saja

'Mau muntah gue denger omongan gue barusan'_Nana

'Jika kau jijik tidak seharusnya kau mengatakan itu'_Felix

Nana langsung melihat ke arah Felix begitu mendengar suara Felix di kepalanya

Me And My Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang