14 - Couple

3.1K 203 15
                                    

Aku kalo lagi sendirian jarang ngobrol


🤍
🤍
🤍
🤍

"Dimana Lea?" tanya Acrux saat baru saja masuk ke dalam rumahnya dengan seragam putih abu yang sudah berantakan.

"DOR!"

"What the-hmmp!" Mulut Acrux di bekap oleh sebuah tangan mungil yang tak lain milik gadis kecilnya, Rhea.

Acrux segera melepaskan tangan Rhea dari mulutnya. "Ck!" decaknya. Ia menatap tajam gadis itu.

Rhea menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Rius mah kalo kaget ngomongnya begitu! Gak boleh tau!" ucapnya dengan dahi yang mengkerut marah.

"Refleks."

"Ubah dong ... kan bisa." saran Rhea.

"Lo kalo kaget 'ayam-ayam' mulu."

Rhea menatap Acrux dengan raut heran. "Hah? Terus?"

"Kalo kagetnya bilang 'ayam', boleh?" tanya Acrux datar.

Rhea mengangguk. "Boleh."

"Kenapa?

"Ya enggak kenapa-kenapa."

Acrux ikut menyilangkan kedua tangannya di depan dada seperti yang Rhea lakukan. Ia menatap gadis itu masih dengan raut datarnya. Sebelah alisnya ia naikkan bukti bahwa ia tengah menantang gadis itu untuk berdebat dengannya. "Kalo 'anjing', gak boleh?"

Gelengan keras langsung dilakukan oleh Rhea. "Gak boleh lah!" jawabnya nyolot.

"Kenapa?"

Rhea nampak berpikir sejenak, netra matanya mengarah ke atas sembari mencari jawaban. Saat sudah mendapatkan jawabannya, ia pun kembali menatap Acrux. "Kalo nanti kagetnya pas ada Guru, gimana? Masa bilang 'anjing'?

"Bukan ... maksudnya, kenapa kalo 'ayam' boleh tapi 'anjing' gak boleh?"

"Ya gak sopan lah!"

Acrux mengangguk-nganggukkan kepalanya pelan. "Iya ... gak sopannya kenapa?"

Dengan mata yang bergerak gelisah, Rhea terus memutar otaknya untuk mencari jawaban yang tepat. Tetapi, ternyata ia tidak menemukannya.

Mata Rhea menatap Acrux dengan sedikit ragu-ragu. "Y-ya ... ya gak tau lah! Kok tanya Lea?!" Kini tangannya berganti posisi menjadi berkacak pinggang.

"Ya terus? Nanya siapa?" tanya Acrux sinis.

Rhea memalingkan wajahnya tak mau menatap Acrux. Sambil menggendikkan bahunya, ia pun menjawab dengan nada yang cukup sewot karena gadis itu merasa dipojokkan. "Siapa kek!" ketusnya.

Bibir Acrux berkedut menahan tawa, dengan sekali tarikan nafas ia mencoba menetralkan wajahnya agar kembali terlihat datar. Entah kenapa mode jahilnya keluar sekarang, ia jadi belum puas mengerjai gadis itu.

Acrux membasahi bibirnya yang terasa kering menggunakan lidahnya. "Jadi ... kenapa kalo 'anjing' gak boleh?" ia kembali bertanya.

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now