11 - Acak

3.9K 223 14
                                    

Jangan sampai rumah hanyalah tempat berteduh dari panas dan hujan, tetapi tempat berkumpulnya rasa kasih dan sayang.


🤍
🤍
🤍
🤍

Jam 06.30 WIB adalah waktunya untuk semua Pekerja di rumah Acrux kembali bekerja setelah istirahat semalaman. Bi Odah seperti biasa beres-beres rumah dan memasak, Para Pengawal yang kebagian jaga pagi pun sudah siap menjaga keamanan rumah, lalu Pak Supir mencuci Mobil milik Tuannya.

Alih-alih di cuci di tempat cuci mobil, Pak Adi malah menawarkan agar dirinya saja yang mencuci mobil. Ia merasa senang saat melakukannya, karena setidaknya ia memiliki kesibukan selain mengantar jemput Tuannya.

Acrux tidak mempermasalahkan hal itu, apalagi selama Pak Adi mencuci mobilnya, tidak ada kerusakan apapun disana. Agar sama-sama enak, maka Acrux menambahkan bonus setiap kali Supirnya itu membantunya di luar pekerjaannya.

Kicauan burung saling sahut-menyahut di sekitaran rumah Acrux, semilir angin menyejukan hati bagi mereka yang menghirup udara pagi. Ini lah yang membuat Pak Adi sangat bersemangat saat bekerja di pagi hari.

"Naha kunaon nu geulis loba nu bangor ... naha kunaon nu bangor loba nu geulis asiiik!" Pak Adi terus mencuci mobil sembari bernyanyi dan menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri.

Krek!

Pinggang Pak Adi encok, dengan malas ia menghentikkan goyangannya. Ia menyesal saat muda tidak berani untuk bergoyang dan bernyanyi, karena sekarang kedua hal itu tidak cukup baik dan pas untuk dirinya yang sudah tua.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, kini jam sudah menunjukkan pukul 07.06 WIB. Dan Pak Adi sebentar lagi akan selesai dengan kegiatannya mencuci mobil.

"Pagi, Draco!" sapa Pak Adi saat Draco menghampirinya dengan kedua tangan di saku celana.

Draco mengangguk sekilas. Ia melirik pada mobil yang sudah di penuhi air, ada beberapa sabun juga yang masih hinggap di mobil itu.

Pengawal pribadi Acrux itu menatap lurus Pak Adi. "Anda tidak tau jika Tuan akan pergi bersama Nona?"

"Saya tau, mangkanya ini saya cuci mobilnya." jawab Pak Adi. Ia kembali melanjutkan kegiatan mengelap mobil tersebut setelah berhenti sejenak saat menjawab pertanyaan Draco.

"Anda sudah tau Tuan akan memakai mobil ini ... tetapi kenapa malah baru di cuci sekarang?" tanya Draco datar.

"Tuan baru mengabari saya tadi malam, Tuan bilang mereka perginya sekitar jam delapan. Jadi waktunya pasti cukup."

"Pasti akan hujan." ucap Draco sembari mendongak menatap langit.

Pak Adi jadi ikut mendongak. "Langitnya cerah, Draco."

"Ibu saya pernah bilang, 'Jangan mencuci mobil di hari yang penting, atau hujan akan turun.' begitu katanya." kata Draco.

Tawa ringan keluar dari mulut Pak Adi. "Itu hanya mitos, Draco. Ada-ada saja." Ia menggeleng heran.

"Tapi, itu Ibu saya yang bilang." ujar Draco.

"Memang kenapa jika ibumu yang bilang? Ibu saya tidak pernah mengatakan hal itu pada saya."

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now