1. Awal

38.9K 2.4K 188
                                    

Siapa yang tidak mengenal Jeno?

Jeno, nama lengkapnya adalah Lee Jeno.

Siswa yang sangat terkenal di kalangan guru guru kantor.

Jeno terkenal karena kasus pembullyan yang selalu dirinya lakukan pada siswa dan siswi di sekolah.

Berulang kali orang tua Jeno di panggil oleh kepala sekolah, orang tua Jeno sudah sangat lelah dengan kelakuan anaknya itu.

Juga pastinya menahan malu.

Sebenarnya Jeno melakukan itu semua untuk mencari perhatian dari orang tuanya.

Jeno hanya anak yang kekurangan kasih sayang, hingga Jeno akan melakukan apapun untuk memperoleh perhatian.

Orang tuanya adalah orang sibuk, bekerja sepanjang hari tanpa ingat waktu.

Tuan Lee dan nyonya Lee tidak pernah pulang ke rumah, jika pun pulang pasti hanya di hari tertentu saja.

Mereka bekerja di negara orang, tak heran jika mereka jarang pulang ke rumah.

Jeno kesepian di rumah, tidak punya teman bermain.

Sedari kecil Jeno selalu di jaga oleh banyak pelayan, nyonya Lee dan tuan Lee tidak memiliki waktu untuknya.

Berbicara lewat telpon saja mereka jarang, membuat hubungan di dalam keluarga mereka menjadi canggung.

***

Jeno sekarang tengah berada di dalam ruangan kepala sekolah.

Dirinya menguap bosan, mendengar omelan dari pak kepala sekolah membuat Jeno sedikit mengantuk.

Bahunya bersandar di kursi ruangan kepala sekolah, ocehan panjang itu bagaikan dongeng pengantar tidur yang membuat matanya terkantuk.

"Lee Jeno! Kamu dengar apa yang saya bicarakan?" pak kepala sekolah membentaknya.

"Ya pak, saya dengar." ucap Jeno dengan mata terpejam.

"Jeno, dengarkan saya. Saya tau jika--" sebelum pak kepala sekolah menyelesaikan ucapannya Jeno sudah lebih dahulu memotong.

"Apa? Saya anak yang kekurangan kasih sayang?" Jeno mengerutkan dahinya, sedangkan pak kepala sekolah terdiam.

Bukan itu maksudnya.

"Jeno, saya tidak bermaksud seperti itu, hanya saja saya mohon. Ubahlah sikap kamu." ucap pak kepala sekolah.

"Kamu adalah anak yang baik Jeno, dari lubuk hati kamu ada kebaikan yang terpancar. Bapak mohon, ubahlah." ucapnya lagi.

"Hm." balas Jeno berdeham.

Jujur Jeno bosan, pak kepala sekolah selalu membicarakan hal hal yang itu itu saja.

***

Jeno sampai di depan pagar rumahnya dengan langkah gontai, seharusnya Jeno pulang di jemput oleh supirnya, tapi entah mengapa sang supir menelpon bahwa ban mobil kempes.

Supirnya bilang 5 menit lagi ia akan menjemput, tunggu saja.

Tapi Jeno menyuruh supir itu untuk tidak usah menjemputnya, dan beginilah Jeno sekarang.

Pulang dengan berjalan kaki.

Jeno bisa saja memesan ojek online, tapi hpnya malah mati.

Jika menebeng dengan teman Jeno malas, ia tak mau merepotkan temannya.

Tak enak rasanya jika menebeng, Jeno selalu kasar pada teman temannya.

Akan aneh bukan jika tiba tiba saja temanmu minta nebeng sedangkan dia selalu bersikap jahat kepada mu?

I'm Lee Jeno | Transmigrasi Boyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن