Tiga Belas

322 17 0
                                    

New Character Unlock
(Edward Craigh)

*٬  ۫  ֢ ᛃ   ࣪˖    Chapter 14 ٬  ۫  ֢  ᛃ   ࣪˖*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*٬  ۫  ֢ ᛃ   ࣪˖    Chapter 14 ٬  ۫  ֢  ᛃ   ࣪˖*

Akhirnya hari dimana Risa masuk ke sekolah barunya tiba, kemaren malam ayahnya mengirim kan dia motor yang sempat ia inginkan untuk transportasi sehari-hari dia ke sekolah, karena tidak mungkin setiap hari dia harus diantar oleh sopir rumah menuju ke sekolah.

Sesampainya di lobby sekolah dia langsung melihat denah sekolah yang ada di mading, tanpa membuang banyak waktu dia langsung berjalan menuju ruang kepala sekolah. Dengan sopan dia mengetok pintu ruangan itu dan langsung masuk ketika mendengar suara dari dalam ruangan itu menyuruh nya untuk masuk.

"Permisi pak," kata Risa.
"Akhirnya kamu datang juga, sini peluk Om dulu," kata lelaki yang seumuran Killian sambil merentangkan tangannya.
"Emm maaf pak, kayaknya gak sopan deh kalau saya meluk bapak nanti saya takut ada gosip aneh-aneh tentang saya di sekolah ini," kata Risa membuat lelaki itu mengerutkan wajahnya bingung.
"Kamu lupa sama Om kamu?" tanya lelaki itu.
"Om?" tanya Risa sambil melihat ke arah papan nama yang ada di meja lelaki itu.

Edward Craigh, itulah nama yang tertera di papan nama itu dan hal itu membuatnya sadar kalau lelaki di depannya ini sepertinya memiliki hubungan darah dengan Risa.
"Iya Om kamu, adik dari ayah kamu," jelas Edward.
"Aduh maaf ya Om, Risa soalnya kehilangan beberapa ingatan Risa gara-gara jatuh dari tangga sekolah," jelas Risa sambil tersenyum kikuk.
"Ya ampun kasian banget keponakan Om," kata Edward sambil berdiri dan memeluk Risa.

"Om udah dengar kalau kamu di siksa sama Seb, Oliver, dan Atlas cuma gara-gara cewek bernama Hailey. Om kecewa banget sama kedua kakak mu itu karena lebih milih orang asing ketimbang adik kandung mereka sendiri, dari awal juga Om udah ada firasat gak enak sama mantan tunanganmu itu, untung aja kamu udah mutusin pertunangan kalian berdua," kata Edward sambil menatap ke arah Risa.

"Selama kamu sekolah disini Om bakal jamin gak bakal ada orang yang bisa nyakitin kamu," kata Edward.
"Ayok Om anter ke kelas kamu," kata Edward lalu merangkul Fitri menuju kelasnya, untung saja sekarang jam pelajaran sudah dimulai jadi koridor sekolah menjadi sepi.

"Eh pak kepala sekolah, ada apa ya pak?" tanya seorang guru  perempuan bernama tag Anna Avantie yang sedang mengajar di kelas XI Mipa 2.
"Ini saya mau mengantarkan siswi baru," kata Edward.
"Oh gitu ya pak, ayo masuk nak langsung perkenalkan diri kamu," kata Anna.
"Titip ya bu, soalnya dia keponakan kesayangan saya," kata Edward pelan.
"Owh siap itu pak," balas Anna.

Setelah mengatakan hal itu Edward langsung berjalan kembali menuju ruangannya.

"Langsung perkenalan aja ya," kata Anna ramah.
"Perkenalkan saya Risa Elsbeth Craigh, kalian semua bisa memanggil saya Risa," kata Risa sopan.

Mendengar nama lengkap Risa semua murid yang ada di situ heboh.

"Risa anak sekolah Marvelin?" tanya salah satu siswa yang ada disitu.
"Itu dulu sebelum gue pindah kesini," jawab Risa membuat seisi kelas tambah heboh.
"Lo tunangan nya Atlas ketua geng Ferocious?" tanya salah satu siswi yang duduk di paling belakang.
"Tunangan ya? Lebih tepatnya mantan tunangan sih," jawab Risa.
"Pasti gara-gara si Hailey-Hailey itu pertunangan lo batal," celetuk salah satu siswi yang rambutnya di kepang.
"100 buat lo," jawab Risa.
"Jadi lo nyerah gitu aja?" tanya perempuan berkepang itu.
"Bisa dibilang gue cuma buang sampah ke tempat sampah doang sih," jawab Risa membuat seisi kelas bersorak.

Nama Risa memang terkenal di Avarix High School karena Edward yang merupakan kepala sekolah dari AHS slalu membicarakan tentang keponakan kesayangannya yaitu Risa, namanya juga semakin dikenal karena di sekolah lamanya dia dijuluki Queen Bullying karena slalu membully orang yang mendekati Atlas, apalagi ketika berita tentang dia dan Atlas sudah lama bertunangan bocor ke luar mereka semakin heboh dan mendukung tindakan Risa untuk membully cewek bernama Hailey yang ternyata merupakan orang ketiga dalam hubungan keduanya itu.

"Udah-udah cukup jangan tanya mulu, Risa kamu langsung duduk di meja kosong yang ada di belakang itu ya," kata Anna lalu melanjutkan pelajarannya yang sempat tertunda.

Selesai menerangkan materi, guru perempuan itu menuliskan 2 soal Fisika di papan tulis.

"Yang bisa mengerjakan soal di papan akan ibu kasih nilai plus," kata Anna lalu duduk di kursinya.
"Saya Bu," ucap Risa sambil mengangkat tangannya.
"Okay Risa langsung maju aja dan pilih salah satu soal yang mau kamu kerjakan," kata Anna.

Risa berjalan maju dan mengambil spidol yang disodorkan oleh Anna. Dia lantas langsung mengerjakan 2 soal itu dengan cepat.

"Udah Bu," kata Risa lalu meletakkan spidol itu ke meja guru dan berjalan kembali menuju kursinya.

Anna memeriksa jawaban Risa dan tersenyum ketika semua jawaban Risa benar semua.

"Ibu tidak nyangka kamu bisa dengan mudah mengerjakan 2 soal ini dengan tepat," puji Anna.

Seisi kelas kagum sekaligus kaget dengan Risa, sepengetahuan mereka Risa adalah gadis yang bodoh tapi kenapa dia bisa mengerjakan soal yang terbilang sulit itu? Jika Risa saja dibilang bodoh lalu mereka disebut apa? Goblok?. Sepertinya orang yang menyebarkan gosip tentang Risa yang bodoh harus segara periksa ke rsj sekarang juga.

.
.
.
.
.

"Risa mana?!" tanya Sebastian sambil memasuki kelas Risa sengaja wajah penuh amarah.
"Risa gak ada kak, dia udah gak masuk sejak Senin," jawab salah satu siswi dengan takut.
"Gak mungkin, Hailey tadi bilang kalau dia dibully sama Risa," kata Sebastian.
"Tapi beneran Kak, Risa udah dari Senin nggak masuk. Kalau Kak Seb gak percaya liat aja nih buku absensi," kata gadis itu sambil menyerahkan buku absensi yang kebetulan dia pegang.

Sebastian dengan cepat melihat buku absensi itu dan ternyata gadis di depannya ini memang tidak berbohong.
"Gimana Risa bisa ngebully Hailey kalo dia aja gak masuk, dari awal tuh cewek emang mau ngerusak nama baik Risa," bela mantan teman sekelas Risa.
"Udah pelakor, tukang fitnah lagi, licik banget melebihi ular," timpal siswi yang sudah jengah dengan Hailey.
"Kalo mau fitnah disiapin matang-matang, ketahuan kan tabiat aslinya sekarang," timpal siswi lainnya.
"Najis banget gue satu sekolahan sama cewek modelan begitu," timpal siswi yang sedang memainkan ponselnya.

Sejak lambe turah Marvelin memposting Hot News saat itu, mereka semua yang dulunya berada di pihak Hailey mulai berpindah ke pihak Risa. Apalagi teman sekelasnya yang dulu sangat membenci gadis itu merasa bersalah karena sudah berbuat hal buruk kepada Risa.
"Dasar cewek uler, gara-gara dia gue jadi ngerasa bersalah karena dulu udah jahatin Risa," kata salah satu gadis yang sedang membersihkan papan tulis.
"Bener," timpal semua murid yang ada disitu.

Sebastian keluar dari kelas itu dengan perasaan amarah yang menggebu-gebu. Pikirannya sekarang dipenuhi dengan pertanyaan kenapa Hailey mengatakan kepadanya bahwa Risa membully nya padahal gadis itu sedang tidak masuk sekolah. Apakah selama ini dia salah menilai cewek itu?. Sebastian semakin bingung dengan semua hal yang terjadi belakangan ini.

When The Antagonist Wants To Live In PeaceWhere stories live. Discover now