24. Bia ikut

36 9 0
                                    


HAIII. MAAF KLO UPDATE NYA LAMA🙃 LAGI BNYK URUSAN DI RL. Update akhir bulan🤞🏻

Kalian sebenernya enjoy gak sih sama cerita ini? Aku takut nya gak ada yang enjoy.

Lagian kalian gak vote gak komen. Seenggaknya kalo vote aku tau 'oh ada yang suka nih' gtu lohh. Satu bab aja yang vote cuma 5😥 apa berarti yang suka cuma 5 orang?

Jangan lupa vote dan ramein kolom komentar yaaa✨ JANGAN JADI SILENT READERS 😶

Kalo suka sama cerita ini, kalian bisa share ke tiktok atau Instagram dan jangan lupa
tag aku.

Ig: miawct__
Tiktok: miawct__

Ig: miawct__Tiktok: miawct__

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


24. Bia ikut

"Jadi mau kerjain di rumah siapa?" Tanya Jena.

Mereka bertiga berniat mengerjakan tugas kelompok bersama, tetapi bingung harus di rumah siapa. Setelah lama berdiskusi pun mereka masih belum menentukan.

"Di rumah Lo aja lah, Ca." Putus Abel.

"Jangan ke rumah gue. Hari ini sepupu gue yang masih kecil pada dateng, mereka pasti berisik dan bakal ganggu kita."

Abel menghela nafas, "Terus kita gimana ini? Rumah gue gak bisa, lagi ada renovasi pasti berisik."

"Rumah aku juga gak bisa soalnya bau."

Abel dan Caca kompak menoleh ke arah Jena. Jena menyergit bingung. Mengapa tatapan keduanya seakan-akan sedang menahan kesal? Memangnya Jena ada salah ngomong ya?

"Kenapa?"

"Alesan Lo gak jelas."

"Jelas kok. Kalau rumah bau itu pasti kita gak akan nyaman, apalagi kita bakal nafas."

Abel memutar bola matanya, "Dahlah gak papa. Nyium bau gak enak gak bakal langsung mati, paling kena sakit paru-paru doang. Fix, rumah Lo aja Jen."

"Jangan, Abel."

"Gue udah pernah ke rumah Lo ya, itu cuma wangi minyak urut. Itu juga karna waktu itu kamar nenek Lo pintunya kebuka jadinya bau dari kamar nya keluar."

"Abel, kita sebagai anak muda pasti gak nyaman sama bau minyak urut."

"Akh! Udah pokoknya fix di rumah Lo."

Jena tersenyum paksa. Janji makan malam dengan Byan sekaligus pertemuan keluarga yang Jena janjikan dengan Byan akan batal. Jika Byan mendengar ini sudah pasti cowo itu akan ngambek.

Jena membereskan buku-bukunya kemudian berjalan ke arah parkiran. Byan memberitahu bahwa dia sudah menunggu di mobil.

Setelah masuk, Jena meremas kedua rok nya dan hatinya resah. Dia mengeluarkan coklat yang baru saja diberikan oleh Abel dan menyodorkan nya ke arah Byan.

MatchaWhere stories live. Discover now