Pantai

83 5 0
                                    

🐳

Alfi terlahir dengan kecantikan yang diwariskan oleh Marissa, sedangkan sifatnya begitu persis dengan Dharma. Maklumlah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Tak heran jika banyak laki-laki yang menaruh rasa pada gadis itu. Selain pembawaanya yang humble, Alfi adalah sosok yang ramah kepada semua orang. Jadi, tak sedikit keramahannya itu disalah artikan oleh lawan jenisnya.

Meskipun begitu, Alfi malah lebih memilih Ivan. Ia begitu terhipnotis dengan kelembutan pria itu. Namun setelah mengenalnya lebih jauh, sekarang Alfi tau bagaimana sifat Ivan yang sebenarnya.

Alfi menikmati kesendiriannya saat ini. Ia terasa tenang ketika memutuskan hubungan dengan Ivan. Bukan karena tak cinta atau ada orang ketiga. Ah, kalian bisa tau sendiri kan sifat Ivan seperti apa.

Hanya kejadian sebenarnya belum ia ceritakan pada Marissa dan Dharma. Dan sesuatu yang tidak ia harapkan, akhirnya terjadi juga. Kini kedua orang tua itu tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mah, Pah." Sapa Alfi.

Mata Alfi menatap lamat kedua orang tuanya, mencari tau apa arti ekspresi yang diperlihatkan Marissa dan Dharma. Dan dalam sekejap gadis itu sudah mengetahuinya.

"Pasti ini tentang Ivan, kan?" Tanyanya dengan mata yang menyelidik.

"Bisa kamu jelaskan, Kak!" Pinta Dharma serius.

"Mamah juga ingin dengar penjelasan dari kamu." Tambah Marissa.

Kedua tangan Alfi saling bertautan, dengan pandang yang terkunci ke arah kedua orang tuanya. "Jadi gini Mah, Pah-." Alfi menghela napas sebentar. "Ivan bukan laki-laki yang baik, dia selingkuh di belakang aku." Jelasnya singkat.

"Kakak nggak mengada-ngada, kan? Bukan karena ada laki-laki lain yang sedang deket sama kamu kan, Kak?" Curiga Marissa.

Alfi menarik napasnya dalam, ia tak tau apa saja yang sudah dilaporkan oleh Ivan kepada kedua orang tuanya. "Astaghfirullah, Mah. Aku nggak segila itu, yah. Nggak mungkin aku berani selingkuhin orang yang aku sayang."

Dharma menegakkan badannya mendengar pembelaan Alfi. "Apa buktinya kalau Ivan yang selingkuh?"

Alfi tersenyum kecil, kemudian ia mengeluarkan ponsel memperlihatkan gambar pemberian dari Niko. "Ini Pah, Mah."

Dharma mengambil ponsel itu dari tangan Alfi, ia sedikit tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sedangkan Marissa terlihat kaget hingga kedua tangannya refleks menutup mulutnya yang menganga.

"Kamu yakin ini Ivan? Siapa tau ini cuma editan doang Kak." Kata Dharma masih terhipnotis dengan pengaduan Ivan tadi pagi.

Alfi tersenyum kecil. "Itu Niko yang foto."

"Hah? Niko?" Heran Marissa.

"Mamah sama Papah masih ingat waktu Niko pulang kerumah malem-malem, terus badannya bau alkohol?"

Kedua orang tua itu mengangguk serempak. "Waktu itu Niko ke club, terus dia nggak sengaja papasan sama Ivan juga cewek yang ada di foto itu."

"Terus?" Dharma penasaran.

"Dan itu hasilnya. Dibalik kenakalan Niko yang sering keluar malam, akhirnya ada manfaatnya juga buat aku." Kekeh Alfi di akhir.

Mendengar penjelasan dari sang putri, keduanya hanya diam dengan amarah masing-masing. Dharma dan Marissa merasa tertipu dengan kebohongan yang Ivan buat. Bisa-bisanya orang yang mereka percaya akan membahagiakan anaknya bertingkah seperti itu. Bagaimana nanti, jika Alfi benar-benar menikah dengannya. Pikir Marissa dan Dharma.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kisah Dari Langit Where stories live. Discover now