明らかに'20

186 28 2
                                    


Eve datang kegedung lebih awal sementara Sou merapikan barangnya.
Seseorang gadis bersurai blonde duduk disamping Eve.

"Senpai, mau jadi partner aku ga?" tanya gadis itu.

"Maaf, aku lagi nunggu orang lain." ucap Eve yang sibuk dengan telepon genggamnya. Namun Eve merasa ada orang yang menyentuhnya, "aku bilan- Sou?"

Eve menatap Sou yang sekarang hanya mengenakan hoodie sedangkan Eve menggunakan suit. "Kenapa ganti?"

Sou tersenyum masam, "hehe, ga nyaman."

Rombongan orang-orang masuk kedalan gedung itu sekitar 3 orang.
"Sekolah ini emang beda ya, pada cakep-cakep."

Nampaknya mereka sedang mencari seseorang. Laki-laki yang memimpin bersurai merah. Dia menatap sekeliling, "itu.. Sou, kan?" ucapnya menatap Sou dari kejauhan.

"Iya deh, bener kayaknya." jawab salah satu temannya.

Sou yang tidak sengaja berkontak mata dengan anak itu terdiam beberapa saat, 'kok familiar..?' batinnya. Setelah menyadari Sou langsung menarik Eve kebelakang tirai. "Kenapa Sou?" Eve mengernyit bingung.

Wajah Sou terlihat sedikit panik, "kita disini aja dulu sementar-"

Tanpa aba-aba Eve menarik Sou dan mengecup bibirnya singkat membuat empunya terkejut dan merona hebat, "EVE-SAN IN-"

Belum selesai berbicara, tirai itu terbuka. Pelakunya adalah anak bersurai merah itu, "SOU!"

Sou buru-buru melepaskan tangan Eve dari pinggangnya. Orang itu menunduk dan menggenggam kedua tangan Sou dramatis. "Bos akhirnya gw ketemu elu!"

Sou memijat keningnya lelah, entah apalagi yang akan dilewatinya. Sou melepaskan genggaman anak itu, "aku bukan bos kalian." ucapnya mengalihkan pandangan.

"Eh iya ini beneran bos kita?!"

"Bos kita minta tolong!"

Eve nenatap Sou disampingnya, yang ditatap pura-pura tidak tahu, "Sou, gimana kamu kenal sama orang kayak mereka..?"

Sou menatap kesal 3 orang didepannya, 'anak-anak bego ini belum ada yang berubah ya.' batinnya.

"Mungkin kalian salah orang, dia omega." ucap Mafu menunjuk Sou.

"Gamungkin! Dia Sou!"

Sou mengedipkan matanya kearah anak itu sebagai kode menyuruhnya pergi, "mata boss kelilipan?" ucap anak itu membuat Sou tambah kesal dan ingin memukulnya.

"Bos?" goda Eve.

"Dia salah orang." ucap Sou beranjak pergi menarik tangan Eve, sementara ketiganya berusaha memaksanya agar tidak pergi.

"Sou, gimana kalo kamu omongin soal ini dulu sama mereka, aku tunggu kok." ucap Eve membelai wajah Sou.

Sou sedikit menunduk, juga wajahnya terlihat sedikit kesal. "Oke.."




-




"KALIAN NGAPAIN KESINI SIH?! PASTI IDE AGAIN!" bentak Sou kesal.

"Aku ke sekolah bos tapi katanya semuanya pada kesini, yaudah aku kesini." anak bernama Again itu mengalihkan pandangan.

Setelah menceritakan semuanya, Sou menghela nafas. "Jadi ada yang buli kamu?"

"Gas?" Again tersenyum lebar.

Ketiganya berada didalam gang yang sudah ditentukan. Sebagian orang sudah terjatuh, tentu Sou yang melakukannya.

Sou menatap tajam orang-orang didepannya, "kalo kalian ganggu dia lagi, selanjutnya bakal lebih parah."

"Denger tuh!" ucap Again memanasi.

Sou berdecak kesal, "udah kalian pulang!"

"Siap!"

Ketiganya pergi, Sou menghela nafas lelah. Tiba-tiba Sou merasakan seseorang menyentuh bahunya.

Bruk!

dengan reflek dia menarik tangan itu dan membanting sang pelaku. Matanya terbelalak melihat orang yang dibantingnya tersenyum masam.

"EVE-SAN?!? MAAF!" Sou mengambil kedua tangan Eve dan berusaha menunduk meminta maaf. Eve mengacak rambut Sou, "refleknya bagus kok."

'Duh ketahuan..' Sou menunduk, menggigit bibir bawahnya.

"Aku kesini buat jalan-jalan doang." ucap Sou berusaha mengalihkan topik, dia tidak mau menatap mata Eve.

"Btw, keren kok satu lawan lima." Eve tersenyum lima jari, hal ini membuat Sou panik bahwa Eve melihatnya sedari tadi.

"..Eve-san masih suka aku? " tanya Sou khawatir.

Sou menunduk, "Eve-san gasuka omega troublemaker kan..?"

"Gasuka."

Sou benar-benar ingin menangis. "Jadi-" Eve langsung memeluk dirinya erat, "mau omega itu baik, mau nakal, kalo itu Sou aku tetep suka kok."

"Eve-san gamarah..?"

Eve sedikit terkekeh, "aku ga marah, justru lega kalo Sou kayak gini. Jadi aku ga khawatir kalo Sou lagi sendiri, kan?"

Sou berjinjit untuk mencapai wajah Eve dan nengecupnya singkat. Keduanya tersenyum dan memutuskan untuk kembali kegedung.

"Habis darimana kalian?!" tanya Mafumafu yang berjalan kearah mereka. Silvana langsung merangkul Mafu, "sehari aja gausah kepo." Mafu mendengus.

Tiba-tiba pembawa acara meminta perhatian. "Sekarang saya akan memberikan kalian semua kejutan!"

"Silahkan tarik orang yang anda cintai kesamping kalian, saya akan menghitung mundur dari tiga!"

Soraru langsung menarik lengan Mafu membuat empunya terkejut.
Silvana masih sibuk dengan telelon genggamnya, "lagian gw gapunya partner." gumamnya.

"Dua!"

"Satu!

Lampu utama didalam gedung dimatikan, seluruh ruangan gelap gulita dan masing-masing mencium pasangannya. Tiba-tiba seseorang menutup penerangan dari telepon genggam Silvana dan menarik tangannya.

Lampu sudah menyala, Silvana diam membeku sesaat.

Soraru mendorong Mafu lalu mengalihkan wajahnya untuk menyembunyikan rona dipipinya. 'AKHIRNYA GW CIUM SORARU-SAN AJG!' Batin Mafumafu menutupi wajahnya.

"Kenapa?" Tanya Eve pada Silvana membuat dia kembali dari lamunannya.

"Ada yang cium gw." Silvana berusaha terlihat santai.

Mafumafu melotot ke arah Silvana. "HAH SIAPA?!"

"Gw ga nyium bau apa-apa dari dia.. Kayaknya orang yang gak gw tau." sejujurnya Silvana tidak terlalu mempermasalahkan atau memikirkannya.











Tbc-


[BL]Insieme DISCONTINUEDWhere stories live. Discover now