きょだい'15

189 22 0
                                    

"HEBAT YA KALIAN, BUKANNYA BELAJAR MALAH BOLOS KE RENTAL PS!"

"TULIS 5000 KATA PERMINTAAN MAAF! HARUS SELESAI HARI INI!"

Wajah guru mereka sudah merah mendidih karena emosi, siapa yang menyangka anak giat dan pintar seperti Eve akan bolos pelajaran dan bermain di kafe internet seharian.

Ketiga bocah Eve, Sou, dan Mafumafu menekuk lututnya sambil menulis kata permintaan maaf diselembar kertas, mereka tidak berani mendongak atau menatap guru didepannya, benar-benar mengerikan. Bagaimana dengan Soraru? Tentu dia lolos.

Merasakan guru didepannya sudah beralih, ketiganya bernafa lega. "Ah Sou mau dibantu?" Eve menawarkan.

"Ih, ih, ih! Eve-kun baik banget, ganteng, cakep lagi~" Mafu mengangkat lembarannya ke arah Eve sambil melirik berulang kali memberi isyarat.

Eve pasti mengerti maksud Mafu. "Ogah." Eve menyodorkan kembali lembaran milik Mafu sambil tersenyum manis dibalas senyuman kesal dari Mafu.

Setelah melewati masa-masa menyedihkan dikantor guru, akhirnya bel jam pulang sekolah berbunyi.

"Eve-san masih inget alamatku kan? Janji harus dateng ya!" wajah Sou terlihat sangat ceria.

Eve mengacak rambut Sou gemas.
"Inget, gimana aku bisa lupa sama ulang tahun Sou ku."

"Aku duluan ya." senyuman manis terpampang diwajahnya.

"Oke.."

"A- ibu!"

"..."

Keduanya tersentak, ibu Sou dan saudara Eve kini berdiri di dua arah berbeda menatap tajam kearah mereka berdua.

"Jadi."

"Kalian. kencan. Kan."
Keduanya membuka mulut dan menekankan kalimatnya.





-





"Eve, kamu udah yakin?" tanya kakaknya sembari fokus menyetir.

"Ya, cuma dia." Eve mengulum senyumnya.

"Perlakukan dia dengan baik, kalo ga aku gantiin ayah buat hajar kamu."

Mendengar ini, Eve langsung memicingkan matanya lalu tersenyum.

"Haha, iya iya."

Didalam mobil Sou, dirinya masih memikirkan kejadian barusan bagaimana dia tertangkap basah sekaligus bersama Eve. Bukannya dia mau menyembunyikan hubungannya, tetapi dia takut dengan tanggapan ibunya.

"Sayang, bisa kita bicarain soal hubungan kamu?"

"Sudah berapa lama kamu kencan? Kamu masih bawah umur Sou." Ibunya membelai pipi Sou sambil menatapnya khawatir.

"Besok aku 17!"

Sou membuang muka. "Terus bukan berarti ibu sama ayah juga ga kencan pas sekolah kan?"

"Bahkan ibu cerita kalo ibu selalu pergi cepet kesekolah karna takut ayah diambil orang." Sou melipat tangannya dan sesekali melirik mendapati ibunya yang tersenyum masam.

"Bu, kalo aku ga bareng dia bisa-bisa dia pasti bakal bareng yang lain.."

"Pas aku panas bahkan dia yang bantu, walaupun dia tau resikonya." lanjutnya.

"Eve-san bener-bener baik bu. Sekali aja izinin aku bareng dia, ibu gausah khawatir." Sou menggenggam tangan ibunya lembut.

Melihat prilaku dan cara bicara anaknya membuat ibu Sou luluh dan pasrah.

"Iya iya.."

"Kalo itu bikin Sou seneng, tapi kalo dia selingkuh, ibu bakal mukul dia buat kamu."

"Tenang aja bu, aku sendiri yang hajar!" Sou mengangkat tinjunya.

"Ack" di lain tempat Eve tidak sengaja menendang kaki meja.




-




"Selamat ulang tahun Sou-chan!"
Seru Amatsuki sambil memberikan sekotak hadiah yang langsung di terima Sou dengan senyumannya.

"Coba buka, aku yakin kamu bakal suka!"

Sou awalnya menebak-nebak isinya, mungkin kue? Atau aksesoris. Wajah Sou berseri-seri, senyum lebar terukir di wajahnya. Dia tidak membayangkan hadiah yang akan di terimanya ternyata miniatur biola dengan ukuran 30-40cm.

"Makasih banyak Amatsuki-san!" Amatsuki tersenyum sebagai tanggapan dan membelai pucuk surai Sou lembut.

"Sou, liat nih!" Mafu memberikan Sou gantukan kunci dengan gambar wajahnya sebagai hadiah.

"Woah, makasih Mafu-san!" Sou menatap gantungan kunci itu lamat.

"Bau ikan.."

Mafu membuang muka pura-pura tidak mendengar.

"Ah Sou-kun, Eve-kun udah sampai." ucap Silvana sambil membawa boneka minion yang lumayan besar.

Sou melihat Eve berjalan di belakang Silvana langsung berlari dan melompat ke pelukannya.

"Sou-chan sekangen itu?"

"Iya!" Sou melepaskan pelukannya.

"Eve-san, hari ini aku 17 tahun."

"Kita suka satu sama lain.. Aku mau selalu sama Eve-san.. Jadi.."

"Maaf, aku ga pinter buat nge ekspresiin sesuatu, tapi aku harus bilang ini.."

"Eve-san, m-mau ga jadi pacarku..?"  Sou menundukan wajahnya, pipinya sudah merona.

"Bodoh. Padahal aku mau bilang duluan, pasti mau dong." Eve tersenyum lalu memeluk Sou singkat membuat empunya tambah merona hebat.

"Tadinya aku mau confess habis ngasih hadiah, tapi kayaknya aku harus ngasih sekarang." Eve mengangkat keranjang rotan yang dibawanya.

'Meow'

"Eh..?"

"Kucing ini omega, baunya juga vanilla. Kamu suka?"

Mata Sou berbinar menatap anabul berwarna putih didepannya, wajahnya berseri-seri membuat Eve semakin gemas.

"Hmmh, suka banget!"

"Pastinya." Eve tersenyum melihat Sou yang masih terfokus dengan kucingnya.



















Tbc-

[BL]Insieme DISCONTINUEDWhere stories live. Discover now