よてい'12

220 22 0
                                    


"Eve-san sialan..."
Sou frustasi meletakan kepalanya diatas meja, pagi ini pikirannya berkelana entah kemana karena kejadian kemarin.

Soraru berjalan dikoridor dan melihat seseorang keluar dari kelas Sou.

"Stop." ucap Soraru menghentikan orang itu.

"Dari gosip yang gw denger, di kelas lu ada omega imut yang rambutnya abu-abu?" Tanyanya.

"Panggil dong." Soraru menyeringai.

"Oh dari sini keliatan kok, dia yang itu." ucap orang itu menunjuk ke arah Sou.

Mafumafu yang melihat soraru berdiri didepan pintu kelas nya menjadi berbunga-bunga dengan segala ke geer-an nya.

"Soraru-san datengin aku?!?!?!" Batin Mafu, matanya berbinar.

"SORARU-SAN!!"

Plak!


Soraru yang terkejut dengan teriakan suara cempreng itu di susul seseorang berlari ke arahnya dengan reflek memukul wajah orang itu.

"Soraru-san masih marah..?" Mafu mengelus sisi wajahnya dramatis.

"Gausah berisik bego, gw kesini bukan buat elu." Soraru menatapnya jijik.

"Gw kesini buat-"

"Sou...?" Mafu menatap datar Soraru.

"Tapi dia udah ada yang punya ya..." gumam Soraru kesal.

"Siapa?" Suara seorang laki-laki terdengar dibelakang Soraru membuat dirinya menghadap kebelakang.

"Dia punyaku." Soraru mendapati Eve berdiri dibelakangnya menatap dirinya tajam.

"Eh Eve, udah sehat?" tanya Mafu.

"Ya." jawab Eve singkat.


-

Bel istirahat berbunyi.

"Gimana? Bisa ga? Ulangan pertengahan semester bentar lagi." ucap Amatsuki.

"Soal pilihan ganda gaada yang bisa aku selesain, aku gatau entar bakal gimana.." Suara Sou yang bergetar dan matanya yang berkaca-kaca memperlihatkan nilai ulangan Bahasa Inggris nya "42" pada Amatsuki.

"Bukannya kemaren udah di ajarin sama Eve-kun?" Tanya Amatsuki menghela nafas.

"Iya sih.. Tapi.." Sou kembali memikikan kebenaran apa yang terjadi saat di rumah Eve kemaren, wajahnya menjadi merona.

"Eve-kun, kamu bisa ajarin aku yang ini gak..?" Sou mendengar suara perempuan yang berasal dari dibelakangnya.

Benar saja seorang gadis bersurai coklat berdiri di samping meja Eve.
Eve yang baru saja ingin mengambil pulpen nya dihentikan dengan Sou yang tiba-tiba menahan tangannya.

"Gak. Dia gak bisa."
Ucap Sou menatap serius gadis di depannya. Eve mengulum senyum.

"Kenapa gabisa?" tanya gadis itu.

Sou yang tersadar dia tidak memiliki alasan untuk melarang langsung salah tingkah mencoba mencari alasan yang masuk akal.

"E-eh, ya.."

"Aku udah janji duluan buat belajar bareng Eve-san." Sou memalingkan wajah karena Eve yang dari tadi terus menatapnya dengan senyuman mengejek.

"Jadi.. Lain kali aja.." Gadis itu meninggalkan meja Eve sambil meremas kertas yang di pegang nya.
Sou menghela nafas lega.

"Sou-chan, sekarang jadi lebih berani ya~" Eve menyeringai.

"Berisik." Sou bergumam.

Sou merapatkan mejanya ke meja milik Eve agar lebih mudah bertanya. Menatap malu-malu ke Eve di sampingnya, Sou mendekatkan bibirnya ke telinga Eve dan membisikan sesuatu.

"Eve-san, jangan ajarin orang lain selain aku ya?"

"Kenapa?" Eve yang tiba-tiba menghadap ke arah Sou membuat jarak mereka menjadi dekat.

"Kan Eve-san udah janji kemaren." Sou mendorong Eve menjauh.

"Ya.. Tapi ada syaratnya." Eve tiba-tiba menarik dasi Sou hingga keduanya kembali berada di dalam jarak yang sangat dekat.

"A-ada syarat?" wajah Sou merona.

"Satu pertanyaan, satu ciuman."

"Atau"

"Sepuluh pertanyaan, satu tanda." Eve mendekatkan wajah nya leher Sou beberapa detik, membuat empunya merona.

"T-tapi kayaknya aku gabisa kalo satu ciuman buat setiap pertanyaan.." Sou memalingkan wajah nya.

"Oh, oke."

"Lupain aja kalo jawabannya 'ga'."
Eve menjauhkan jarak keduanya.

"Kayaknya lebih bagus ngajarin cewek tadi..." wajah Eve datar, sebenarnya hanya untuk mengganggu Sou.

Mendengar Eve mengatakan itu, Sou langsung menutup mulut Eve dengan tangannya.

"Kalo gitu aku anggep setuju." ucap Eve.

"A-aku.." Sou menjauhkan tangannya dari mulut Eve namun langsung ditahan oleh Eve.

"Sesuai syarat."

"Satu pertanyaan, satu ciuman." Eve mencium telapak tangan Sou membuatnya salah tingkah.

"Eve-san ngapain?!" Sou yang panik langsung menarik tangannya.

"Kontrak syarat." jawab Eve bercanda.

Mafu yang dari tadi memperhatikan kedua orang itu hanya diam melihat tingkah laku Eve.

'Anjir, lu mainnya gitu ya ve. Jago juga.' batinnya menghayal dia dan Soraru akan seperti itu juga kelak.

"Gais! Gais! Tau gak Soraru-san kelas berapa?! Gw bisa minta ajarin anak kelas tiga kan?" Mafu menggebrak meja keduanya.

"Berisik kuda." Eve mendorong wajah Mafu.

Eve mengambil beberapa kertas kosong dan pulpen lalu meletakannya di atas meja.

"Kita mulai dari yang mudah dulu."

"Oke."







Tbc-

Krna gwe baik, minggu ini 2 chap deh

[BL]Insieme DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang