ホット'8

270 26 2
                                    

Pagi ini Eve dan Mafu mengikuti pelajaran olahraga dan berlari memutari lapangan setelah melakukan pemanasan.

"Hah.. Ngatuk banget." keluh Mafu.

Mafu menundukan kepalanya untuk beristirahat sebentar, lalu menengok ke samping nya menemukan seseorang yang tidak asing dimatanya.

"Sora-san!" Mafu berlari ke arah Soraru.

"Sora-san! Sora-san! Sora-san! Sor-"

Plak!

"BRISIK!"

"LU PIKIR GW JADI OMEGA ITU LUCU?!" Kesal Soraru melempar sapu yang di bawanya.

"Gw gak ngolok lu, gw cuma manggil.." ucap Mafu mengelus pipinya yang di tampar Soraru, dengan wajah sok imut.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Soraru hanya menatap ke arah Mafu kesal lalu berbalik badan dan meninggalkannya, membuat Mafu sedih. Eve yang masih berlari berhenti dan berdiri di sampingnya.

"Lu ngapain? Cepet lari."

Mafu beranjak dari duduknya.

"Ve lu tau alpha yang gelud sama lu kemaren? Dia jadi omega gara-gara feromon lu!" ucap Mafu girang.

"Dia imut banget." Mafu memeluk lengan Eve membuat empunya kesal.

"Terus? Lu suka dia?" ucap Eve mendorong wajah Mafu menjauh dari dirinya.

"IYA GW SERIUS!"

"Terus gimana cewe dari kelas sebelah?"

"Ga! Gw ga suka dia lagi."

"Omega yang kemaren?"

"Ga! Udah enggak."ucap Mafu bangga.

"Kayaknya gw denger ada murid omega yang ditransfer ke sekolah ini."

"Hah? Beneran?" Tanya Mafu tertarik.

"Iya, dia cowo yang barusan ngobrol sama elu." Ucap Eve menyeringai. Mafumafu keringat dingin, pelan-pelan menghadap ke belakang untuk melihat Soraru yang sedang bersandar di pohon menatap tajam dirinya.

"Sora-san! Biar aku jelasi-"

"Ga peduli!" Ucap Soraru menendang Mafu.

-

Kini kegiatan Eve dan Mafu sudah selesai. Pelajaran berenang akan segera di mulai, diruang loker Eve mulai mengganti bajunya. Mafu terlihat seperti pari yang tidak punya niat hidup terbaring di lantai. Faktanya, dia seperti ini karena Soraru.

"Gw gak mood.. Sora-san benci gw.."
Ucap Mafu meng sedih.

"Gw juga ga peduli." ucap Eve membuka kancing bajunya.

Setelah membuka seragamnya, Eve hanya mengenakan celana renang, Tiba-tiba Sou membuka pintu dan langsung melihat ke arah Eve. Sou yang mungkin terkejut karena pagi-pagi sudah mendapat rezeki langsung berbalik badan dan menutup pintu, dibalik pintu dia menutupi wajahnya yang merah.

Di kolam renang, Sou merendam badannya dan bertumpu pada pinggir kolam, masih terbayang kejadian tadi.

'Stop! Mikirin itu.' Batin Sou menepuk kedua sisi pipinya.

Mengelus kedua pipinya yang tadi di tepuk nya, Sou menengok kesamping, matanya terkunci pada Eve yang sedang berenang dengan gaya yang indah. Melihat itu Sou tidak sadar wajahnya memerah.

'Dia- eh, kok aku ngerasa hangat?' batin Sou menutup mulutnya dengan tangan.

Eve yang berdiri di samping kolam mencium bau yang tidak asing.

Hm? Bau vanilla?' Batin Eve menuju ke arah Sou.

"Sou!" Eve memegang bahu Sou memperlihatkan wajahnya yang sudah merah.

"Em.." Sou menatap Eve di depannya.

"Kamu panas?"

"A-aku ga tau.."

"pas sebelumnya kamu meriksa, kata dokter berapa lama heat akal dateng?" Tanya Eve.

"Sekitaran November.." Jawab Sou.
Eve menghela nafas, tentu tidak lega.

"Eve-san.." Sou mengalungkan lengannya ke leher Eve dan mendekatkan jarak keduanya.

"Bentar, tahan diri kamu dulu." Ucap Eve sedikit panik namun berusaha terlihat tenang.

Merasa pandangan semua orang tertuju ke arah mereka, Eve membawa Sou naik dan menggendong nya dengan bridal style menuju ruang ganti.

"Kenapa?" Tanya Mafu yang berpapasan dengan mereka.

"Jangan biarin ada yang masuk." lirih Sou.

Eve mendudukan Sou di kursi dan menutupi sebagian tubuh Sou dengan seragamnya.

'Bau nya makin kuat.' batin Eve membuang muka dan menutup mulutnya.

"Eve-san, aku gakuat.." ucap Sou menyentuh surai Eve.

Eve yang melihat itu, tanpa bicara tiba-tiba dirinya memeluk Sou erat.

"Sou, kalo udah mendingan panggil aku ya." ucap Eve di balas dengan tepukan kecil di punggungnya dari Sou sebagai tanggapan.

"Kita gabisa ngelakuin itu sekarang, aku gunain metode ini buat nenangin kamu sementara." ucapan Eve berhasil membuat wajah Sou semakin panas. Sou menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Eve menikmati bau lemon dari tubuhnya.


-

"bentar lagi kita sampai di UKS." ucap Eve membopong Sou.

Berada di depan ruangan, seorang suster langsung segera melayani dan menanyakan keluhan.

"Ada apa?"

"Bisakah anda memberinya inhibitor atau suntikan?" ucap Eve memberikan Sou pada suster itu.

"Ini.. Dia heat." ucap suster itu mengambil Sou dari Eve.

"Baik, saya mempercayakannya pada anda." Ucap Eve sopan mengundurkan diri perlahan pergi.

Setelah kembali dari rumah sakit, Eve berjalan dengan cepat di Koridor sambil menutup mulut nya.

"Halo, dari mana kamu Eve-kun?" ucap guru yang berpapasan dengan Eve. Merasa di abaikan guru itu menarik lengan Eve, memperlihatkan wajahnya yang merah padam.

'Sialan' batin Eve tanpa mengalih kan pandangannya.












Tbc-

[BL]Insieme DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang