20

6.5K 697 3
                                    

Setelah terbangun dari tidur nya, Julian terkaget ketika ia berada di gerbang akademi Thunder, Julian mengerjap kan matanya.

"Uh! Ini benar? Julian ada disini?." Julian menatap tak percaya, ia kita ia berada di tengah tengah hutan dan tak akan pernah kembali lagi.

Tapi siapa orang baik yang tahu tujuan Julian? Kenapa orang baik nya tidak muncul? Julian mau berterima kasih.

Tapi tiba tiba saja ada seorang wanita yang terlihat cantik memakai jubah berwarna merah, wanita itu berjongkok dan menyamai tinggi nya dengan Julian.

"Anak manis? Kenapa ada disini?." Julian menatap wanita itu dengan seksama, sepertinya ia adalah salah satu guru yabg ada di Akademi?.

"Uh itu, Ano ingin mendaftar ke akademi ini. Tapi ketika di perjalanan 2 hari yang lalu, kereta kami di serang oleh bandit yang sihirnya sudah expert, bukan pemula!. Lalu pak kusir nya menyuruh ano pergi dan lari. Tapi Ano tersesat dan berteduh di hutan, ano masuk ke Gua. Lalu entah apa yang terjadi Ano ada disini, bibi cantik." Julian bercakap dengan jujur, wanita di depan nya kaget. Bagaimana anak sekecil Julian bisa mengalami hal ini?.

"Ah, nama mu siapa manis?." wanita itu mulai menatap wajah rupawan julian. Wanita itu bahkan berpikir kalau Julian adalah seorang perempuan.

Wajah nya yang mungil, rambut pirang dan mata biru itu menambah kesan cantik yang memang sudah tercetak jelas di wajah Julian.

"Kakak dan ayah panggil Ano itu Eli. Tapi nama Ano itu Juliano." Julian tersenyum ramah, wanita di depan nya terkesiap melihat senyum yang sangat cantik itu.

"Ah, kau terlihat kesakitan. Mari saya antarkan masuk. Ano bisa mendaftar di ruang kepala sekolah. Nanti bibi antarkan. Ah nama ku Shelaria, Ano bisa panggil bibi Shela. Jika butuh bantuan, Ano bisa panggil bibi di kafetaria." Shela membawa Julian memasuki akademi, baju julian yang compang camping membuat pertanyaan muncul di benak para murid akademi.

"Nah ini adalah kamar Ano, nanti setelah mandi dan memakai seragam, Ano langsung masuk ke ruang pendaftaran ya?." Shela mengusap pundak bocah manis itu.

"Um! Terimakasih bibi Shela." Julian tersenyum senang. Setidak nya ia sudah sampai di akademi ini dengan tenang.

Julian tidak tahu, apakah keluarga nya sudah mendapat kabar kalau ia sempat di serang bandit atau belum.

Semoga saja kabar itu tidak sampai ke telinga Ayah dan kakak nya. Kalau tidak, julian tidak yakin ia di perbolehkan untuk belajar di akademi lagi.

"Uh, Ano bau." Julian menggeleng kan kepalanya dan segera membersihkan diri. Lalu julian mengambil seragam khusus peserta di laci kamar nya.

Setahu julian-dari Camelia-, akademi akan menyiapkan kamar untuk para pendaftar, setelah tes selesai yang lulus tes akan di pindahkan ke asrama khusus murid akademi. Sedangkan yang tidak lulus tes akan di pulangkan.

Julian sudah selesai mandi dan berganti pakaian, sekarang tubuh lusuh nya dan rambut kumal nya sudah hilang.

Mungkin para murid dan peserta akademi ini akan terperangah oleh kecantikan Julian yang notabe nya adalah laki laki.

Sebelum membersihkan diri saja ia sudah terlihat cantik dan imut. Apalagi sudah bersih dan rapi begini.

Julian menggeleng kan pikiran pikiran aneh dari otak kecil nya, sepertinya julian mulai narsis karena kakak dan ayah nya selalu bilang kalau julian sangat cantik. Ah di tambah satu orang lagi, putra mahkota.

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now