2

13.5K 1.5K 19
                                    

Sudah 2 bulan ini julian tinggal di dunia antah berantah yang sebenarnya bagus ini.

Julian kecil saat ini baru berusia 2 bulan memiliki keanehan pada warna matanya.

Walau aneh, Julian kecil dengan netra biru berkilau yang terkadang berubah ubah menjadi hijau emerald, atau bahkan menjadi beberapa warna indah lain nya malah terlihat lucu dan sangat amat cantik-walau ia perempuan-.

Belum lagi rambut yang julian miliki berwarna pirang, namun ada kalanya rambut julian berwarna coklat madu.

Sebenarnya itu terjadi karena adanya 3 inti kehidupan yang ada di dalam diri julian sendiri.

3 inti sari kehidupan tentu dapat membuat energi dan mana yang julian miliki bentrok, mengakibatkan beberapa efek samping permanen.
Tenang saja, itu bisa di atasi ketika julian bisa mengendalikan kekuatan nya kelak.

Hari ini ayah dan kakak kakak julian akan tiba di istana mereka.
Sebenarnya mereka akan pulang tepat setelah kematian Duchess, namun tugas yang mereka emban bukan sembarangan tugas.

Memberantas satu negara yang memiliki banyak petinggi petinggi dan bangsawan bukan perkara mudah, terlebih duke adalah bawahan setia milik kekaisaran.

"Dimana anak ku?." julian mendengan suara bariton itu dari luar kamar.

Julian sudah ketar ketir, bagaimana jika nanti sang duke membenci nya? Bukan kah dalam per-novelan biasanya begitu?.

"Mohon menjawab, yang mulia. Pangeran kecil ada di dalam." Camelia yang dulu nya bertugas sebagai tabib di kerajaan mereka-tempat tinggal milik duke- kini beralih profesi sebagai bibi asuh julian.

Tak lama, Duke memasuki ruangan bayi milik julian, ia menatap Julian dengan pandangan yang tidak bisa di Artikan.

Julian juga menatap manik madu milik sang ayah dengan tatapan polos nya.
Julian kala itu masih ber iris biru dengan rambut pirang, itu terlihat lucu dan menggemaskan.

"Kau yakin dia bukan perempuan, Camelia?."

'Sial, kurang ajar sekali ayah ku ini.'

"Izin menjawab yang mulia, sebenarnya pangeran memang memiliki gen dari mendiang duchess, pangeran kecil terlihat sangat cantik."

"Dia terlihat cantik." Duke tersenyum sangat tipis, ia mengangkat julian ke gendongan nya.

"Juliano Eliosh De Orphic, bagus sekali nama yang mendiang ibu mu berikan."

'Tentu, nama ku keren.'

"Ah, kau lapar hum? Ingin bubur? Biar Camelia siapkan." Julian mengabaikan ucapan ayah nya, ia lebih memilih kancing baju yang ada di baju Duke, bayi mungil itu benar benar tertarik pada kancing tersebut.

"Kau tertarik pada kancing baju ayah mu? Baiklah mari bermain sebentar pangeran cilik."

'Cihh, insting bayi ku lebih kuat! Aku sebenarnya malas melakukan ini, tapi...tapi..ini menyenangkan!.'

"Camelia, berikan pangeran susu, ia mungkin lapar."

"Baik yang mulia."

Duke memperhatikan julian, ia tersenyum getir. Andai saja istrinya masih disini, kemungkinan ia akan melihat Helena menggendong putra bungsunya.

"Huft..maafkan ayah sayang, kau harus kehilangan ibu dan adik mu dan ayah tidak berada di sana." Duke Alaric memeluk tubuh bayi milik julian, julian sendiri merasa sedih ketika ayah nya sedih. Setidak nya di dunia baru ini, julian mendapat kasih sayang dari sang ayah.

"Sore ini kau akan bertemu dengan kakak mu, apa kau senang?." Duke Alaric terkekeh ketika melihat manik Biru milik julian, ia mengusap lembut surai blonde putra nya itu.

'Kakak ku? Astaga aku lupa kenyataan kalau aku mempunyai 3 kakak laki laki, semoga saja mereka tidak membenci ku.'

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now