1

15.3K 1.5K 18
                                    

"Ughh." Julian menggeliat kan badan nya, sungguh terasa aman tidak nyaman, rasa ini benar benar membuat nya ingin keluar!.

Eh?..keluar??

'Hei! Kenapa aku tidak bisa membuka mataku? Kenapa aku tidak bisa bergerak? Apa apaan ini?' julian tentu hanya bisa membatin, ia merasa 'basah'.

Samar samar terdengar suara dari 'luar' yang bisa julian dengar.

"Duchess ayo! Anda pasti bisa! Anda pasti bisa melahirkannya ."

Tunggu? Apa katanya? Melahirkan?.

Sebelum julian memikirkna hal aneh itu, ia merasa kalau tubuh nya di dorong keluar oleh 'tempat nya' ini, ugh sangat tidak nyaman dan rasanya julian ingin..

"Oeek oekk oekk"

..yah itu, julian ingin itu.

'Cih kenapa aku menangis seperti bayi?..tunggu? Bayi?!.'

"Ah duchess, bayi anda adalah Laki laki, padahal saya kira ia perempuan, wajah nya terlihat cantik sekali."

'What? Astaga tunggu! Aku terlahir kembali? Bertransmigrasi seperti karakter di novel novel?.'

"Ah kau benar, anak ku terlihat can-Ahhh! Camelia tolong aku! Shhh rasanya sakit sekaliii."

'Itu..suara ibu ku bukan? Apa ia melahirkan anak kembar? Ia pasti akan melahirkan adik ku bukan?.'

"Duchess! Bertahan lah! Resha! Tolong jaga tuan muda, berikan ia pakaian dan balut menggunakan kain itu, aku akan membantu yang mulia duchess melahirkan anak kedua."

"Baik, nona."

Duchess mengejan dengan keadaan lemas, ia benar benar tidak kuat lagi.
Mana tambahan yang di berikan oleh Camelia benar benar tidak membantu apapun.

Perlahan tapi pasti, nafas duchess mulai memburu, namun disisi lain Putra keduanya lahir.

"Duchess, mohon ampun! Bungsu anda menghembuskan nafas nya yang terakhir! Mohon ampun duchess! Pangeran terlalu banyak minum cairan di kandungan anda." Camelia menangis histeris, ia memeluk tubuh pangeran bungsu.

"Camelia, berikan putra putra ku." Duchess dengan nafas tersengal memerintah Camelia -tabib kerajaan-.

Camelia menaruh si bungsu di samping kanan duchess, Resha menaruh Julian-anak pertama yang lahir- di samping putra bungsu nya.

'Ini..saudara ku meninggal?.' Julian berusaha mati matian membuka matanya, wajar jika seorang bayi yang baru lahir belum membuka matanya.

Usaha tak mengkhianati hasil, julian berhasil membuka mata, ia melihat kearah ibu dan kembaran nya.

"Ah, tuan muda sangat cantik dan pintar." Camelia menangis namun juga haru, setidak nya ada salah satu dari mereka yang selamat.

"Putra ku,maafkan ibu dan adik mu yang tidak bisa menemanimu kelak.
Namamu adalah Juliano Eliosh De Orphic. Ayah dan ke 3 kakak mu sedang berperang, semoga kau bisa melihat mereka dalam waktu dekat, sayang. Dan tolong jaga anak ku, Camelia." Camelia menangis sejadi jadi nya, ia memeluk kaki junjungan nya.

Namun tanpa mereka sadari, sebelum kematian Duchess Helena, ia menyempatkan untuk menaruh sisa sisa kekuatan dan inti murni milik nya sendiri serta milik putra bungsu nya pada julian.

Biarlah Julian menjadi yang terkuat, ia harus bisa membuat Duke bangga nantinya.

Tepat setelah memberikan sebuah kekuatan pada julian, duchess Helena benar benar menghembuskan nafas terakhir nya.

Julian menangis keras, kenapa di kehidupan ini pun ia tidak bisa mendapat kasih sayang dari sang ibu secara penuh? Mengapa?!.

......

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now