3

12.9K 1.3K 14
                                    

Julian point of view.

Aku mulai mengejapkan mataku, rasanya aneh sekali hidup menjadi bayi.
Pagi pagi aku akan terbangun, lalu aku makan mandi dan pup, di timang, lalu mandi lagi, lalu tidur hingga pagi.

Ini menjadi rutinitas ku, ah aku menjadi pemalas sekali!.

Tapi abaikan itu, aku sedang gugup Kakak ku akan menemui ku sore ini. Sebenarnya aku tebak mereka tak akan membenci ku, tapi waspada bukan hal yang salah.

"Julian cilik, mari kita jalan jalan sore, ayah akan menggendong mu." oh lihat lah! Ayah ku manis sekali~.

Aku kembali memainkan kancing baju nya, ini cukup menyenangkan walaupun terlihat konyol.

"Hei, lihat lah kakak mu. Mereka tidak sabar memeluk mu, Ano." oke lupakan kancing itu!.

Omong omong nama panggilan baru ku tidak buruk juga, yah yah aku tahu! Kalian pasti bertanya tanya, apakah aku melihat 3 kakak ku? Jawaban nya iya! Aku sedang melihat kakak ku yang ughh..terlihat galak(?).

"Kemari." tunggu!!! Apa ini?! Kenapa ayah ku jadi dingin seperti kutub selatan dan utara?!.

"Ya." oke, aku tahu.. Seperti Duke di novel novel yang aku baca, pasti ayah ku salah satu Duke yang terkenal kejam dan dingin. Ah baiklah~.

"Juliano Eliosh De Orphic." ah kalau aku jadi kakak ku, pastinya aku tidak akan mengerti maksud ayah ku!.

"Hai Eli?. Aku kakak mu, William De Orphic. Aku kakak pertama mu." hei?! Kenapa kakak ku menjadi mencair begini?.

"Aku Ashley De Orphic, Kakak keduamu. Kau cantik sekali,Eli." Lebih baik Ano daripada Eli, kakak! Ayolah! Kemana sikap dingin kalian itu.

"Ah cantiknya, baiklah adik kecil. Nama ku Arion De Orphic. Kakak ketiga mu." kak Arion mencium ku?! Ugh jangan sampai kau incest kak! Jangan terlalu sering mencium ku. Huhuhu.

"Jauhkan sikap iblis dan dingin kalian dari Julian, terutama kau Rion." kalian tidak tahu saja kalau aku ini paham betul apa yang kalian maksud! Tapi tidak apa apa, menjadi anak polos baik hati juga tidak buruk.

"Kau terlalu banyak bicara, pak tua." aku tidak mempunyai komentar untuk sikap kakak ketiga ku ini, sangat 'pemberani'.

Ah, d karang aku sedang ada di gendongan Ashley, kakak keduaku.

"Kenapa kau cantik sekali? Bukan kah kau laki laki hm??." stop! Jangan menciumi pipiku! Huhuhuhu pipi ku sudah terlalu gembul, jangan kau tambah tambah mencium ku dengan brutal!.

"Eh? Iris matanya berubah menjadi Ungu?." Arion menatap kagum pada mataku, aku tahu itu!.

"Aku menduga kalau ibu kalian menempatkan inti sari nya sekaligus mendiang adik bungsu kalian ke Julian, ibu kalian adalah penyihir hebat, ia visa saja melakukan apapun." aku lihat mereka semua terdiam beberapa saat.

Shock? Entah lah, aku belum tahu sepenting apa inti sari itu, yang aku tahu adalah, ibu ku memberi sebuah kekuatan untuk ku, awalnya itu tidak nyaman sama sekali! Tapi lama lama perasaan hangat selalu menyertai ku.

"Huft....baiklah pangeran manis! Kau sangat beruntung sepertinya. Mari aku ajak jalan jalan! Haha." Mungkin kak Arion adalah yang paling ceria disini? Ia selalu bertingkah konyol.

"Ung." aku mengusap wajah nya, tampan sekali>•<.

"Aku tahu aku tampan, adik manis."

Yaya aku akui kakak ku terlalu percaya diri, tapi yang sebenarnya aku ingin tahu adalah...

Kenapa semua kakak ku terlihat begitu tinggi?! Ini tidak pantas untuk usia mereka!

.....

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now