18

6.3K 716 4
                                    

Di perjalanan, Julian tidak mendapatkan hal yang menarik. Omong omong Duke dan keluarga nya tidak mengantar julian itu karena permintaan sang anak.

Julian tidak suka menjadi bahan tontonan orang, dari dulu sampai sekarang Orang orang hanya tahu nama dan gelas julian kecil.

Karena rambut dan iris mata julian terkadang berubah ubah, Duke memutuskan menyembunyikan Julian dari khalayak ramai.

"Paman, apa akademi masih sangat jauh?." Julian mengeluh, wajar saja julian mengeluh. Ia jarang berada di perjalanan yang menguras waktu. Dan kalau menguras pun biasanya di temani oleh kakak kakak nya.

"Maaf pangeran kecil, perjalanan kali ini menempuh waktu kurang lebih 2 hari." Julian ber oh ria, masih sangat lama ternyata. Untung saja kemarin bibi Lia memberinya bingkisan untuk di bawa hari ini.

Isi bingkisan nya itu permen dan beberapa camilan ringan yang biasa julian makan.

Omong omong di akademi tidak boleh membawa pelayan pribadi, semua di anggap sama di akademi Thunder.

"Apa kira kira aku bisa mengatasi nya ya? Kata bibi Lia, tes nya cukup sulit." Julian menatap tangan mungil nya dengan ragu.

Beberapa tahun belajar ilmu dasar tentang sihir sekaligus dunia ini, julian rasa kekuatan nya cukup mumpuni. Yah setidak nya ia bisa lulus ke tahap selanjutnya dan menjadi murid resmi.

Tiba tiba saja di perjalanan menuju akademi, kereta kuda mereka di hadang oleh sekelompok bandit hutan. Julian jelas panik. Kekuatan nya saat ini belum apa apa, mana bisa melindungi orang lain? Melindungi diri sendiri saja belum bisa.

Jangan harap kekuatan julian sama dengan yang ada di novel isekai kebanyakan, yang awlanya lemah tiba tiba menjadi sangat kuat dalam kurun waktu dua Atau tiga tahun.

Julian tetap masih pemula, ia masih terlalu lemah. Fisik nya tak sekuat kakak atau ayah nya, mental nya pun tak sekuat baja. Cukup sulit untuk naik level sihir.

Julian benar benar bingung, bandit ini bahkan adalah penyihir tinggal tinggi, belum lagi senjata yang mereka pakai adalah kelas atas. T orang bandit ini dapat membunuh pasukan penjagaan yang di kirim ayah nya untuk julian.

"Stttt, tuan kecil. Saya harap anda berlari menuju akademi dengan diam diam.saya akan menyusul kalau saya selamat. Bawalah uang ini dan langsung lari dengan berhati hati, saya tidak memiliki banyak waktu." Pak kusir menepuk pundak Julian dengan cepat. Ia langsung mengantar julian ke arah berlawanan.

Pengawal pengawal yang di utus duke bukan main jumlah dan kekuatan nya. Namun para bandit itu juga bukan sembarang bandit. Pasti ada tujuan mengapa bandit itu menyerang. Setidak nya pasti mereka adalah orang suruhan.

Julian menangis dalam diam nya, ia bergegas pergi dari lokasi kejadian, pengawasan Duke kali ini sangat lemah.

Julian berlari mengikuti arah peta, ia berharap tak ada yang mengikuti nya lagi. Julian sangat lelah! Kalau ia punya sihir teleportasi, maka ia akan dengan senang hati akan melakukan nya.

Julian tergopoh gopoh, hutan mulai menggelap tapi perjalanan julian masih lama. Kebetulan malam ini hujan, jadilah ia berteduh di dalam gua kosong

"Hiks ayahh, kakak Ano takut sekali." Julian menggeram lirih, harap harap ada yang menolong nya saat ini.

marry me, King! [BL BXB MPREG]Where stories live. Discover now