19{Keira Adline}

952 47 7
                                    

𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐘𝐀
𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆📖

*🕊 *

"𝘼𝙧𝙧𝙞𝙖𝙣 𝙕𝙚𝙤𝙣 𝙂𝙚𝙡𝙖𝙣𝙙𝙧𝙖,𝙖𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙬𝙖𝙧𝙣𝙖𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙪𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙣𝙮𝙪𝙢𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙞𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥,𝙬𝙖𝙡𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙪 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙞, 𝙩𝙖𝙥𝙞𝙞 𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙙𝙖𝙝𝙪𝙡𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞𝙠𝙪.𝙈𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙖𝙙𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙖𝙖𝙩."

"𝘼𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜 '𝙠𝙚𝙢𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙣𝙮𝙖, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙜𝙖𝙥𝙚𝙧𝙡𝙪 𝙢𝙞𝙠𝙞𝙧𝙞𝙣 𝙞𝙩𝙪. 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙘𝙪𝙠𝙪𝙥 𝙣𝙞𝙠𝙢𝙖𝙩𝙞 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙧𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣' "

-𝐊𝐄𝐈𝐑𝐀 𝐀𝐃𝐋𝐈𝐍𝐄

*🕊 *

...

BREMM BRMMM

Suara motor Raka terdengar di jalanan. Letta memeluk Raka dari belakang begitu erat, entahlah ia masih kepikira dengan pembicaraan nya dengan Alvar tadi.

Jujur saja ia masih begitu sayang pada laki laki itu, tapi Letta mengingat perkataan abangnya kala itu 'Abang gamau kamu dijadiin senjata mereka buat ngehancurin abang'

Mereka sampe di tanah lapang, yang kini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Rian. Mereka berhenti berjalan sejenak, tersentak melihat seorang wanita yang duduk di dekat makam Rian.

"Permisi,kakak siapa yah?" tanya Letta sopan

"Hai kamu Letta yah?"

"Loh kok kakak bisa tau nama saya"

"Aku Keira, temen abang mu dia sering cerita tenteng kamu jadi aku tau" ia tersenyum simpul

"Gue Raka, Sahabat karit Rian"

"Tau kok" ucap Keira

KEIRA ADLINE, seorang gadis penderita kanker jantung yang hidupnya tidak lama lagi, entah lah ia sekrang hanya pasrah kepada gang maha pencipta. Ia teman Rian, ia juga menyimpan rasa pada lelaki itu yang slalu memberi semangat hidup padanya, tetapi ia sudh pergi.

Letta meletakan bunga mawar putih di samping batu nisan. Tangan Keira mengelus pundak Letta

"Abang mu sangat sangat sayang sama kamu ta" celetuk Keira

Air mata Letta menetes membasahi pipinya

"Kamu tau? Setiap hari dia cerita begitu banyak tentang kamu"

"Arrian Zeon Gelandra,abang mu yang mewarnai hari hari ku dengan senyumannya yang slalu memberiku semangat hidup,walaupun aku tau hidupku tak lama lagi, tapii nyatanya dia pergi lebih dahulu dariku.Memang benar, pelangi ada hanya sesaat."

"Dia juga penasehat yang baik buat gue, dia udah kaya abang gue sendiri dia slalu ada disaat gue kehilangan arah dia slalu bilang lo gabole begini lah, lo ga bole begitu, lo seharus nya begini." Raka menghapus air matanya

ALVARIOWhere stories live. Discover now