Kecelakaan

11 8 49
                                    

Citra yang saat ini masih setia menatap foto Fajri dengan begitu dalam, karena merasa lelah Citra memutuskan untuk tidur namun tiba-tiba saja ada suara pecahan kaca yang hingga membuat Citra bergegas bangkit dari ranjangnya.

Di atas tangga Citra bisa melihat pertengkaran antara kedua orangtuanya berserta kakak tersayang berada disana. Ketika sang papa ingin memukul sang mama Citra bergegas lari dan memeluk mamanya.

"PAPA UDAHH! JANGAN SAKITIN MAMA LAGI." Teriak Citra

"Heh anak kurang ajar tau apa kamu tentang semua ini." Bentak papa

"PAPA JAHAT! KENAPA PAPA SELALU AJA NYAKITIN MAMA, EMANG MAMA SALAH APA SAMA PAPA." ucap Citra

"Rara mending kamu masuk kedalam kamar yaa." Tegur fajar

"Enggak kakk, udah cukup Rara melihat mama kaya gini, Rara rela mati demi mama kakak." Pekik Citra

"ARRRGGG, ANAK SIALAN. ASAL KAMU TAU YA SEMUA INI KARENA KAMU. SAYA SAMA SEKALI TAK INGIN KEHADIRAN MU ADA DISINI, ENTAH MENGAPA MAMA MU INI MALAH MELAHIRKAN ANAK PEREMPUAN SEPERTIMU." Teriak papa

DEG

kali ini ucapan sang papa berhasil membuat hati Citra terluka lagi, air mata yang terus mengalir membasahi pipinya mendengar perkataan yang dilontarkan oleh papanya mampu membuat Fajar geram ia memegangin kerah baju papanya hingga membuat mama Citra ikut menahan Fajar

"Pah, Rara itu anak papa. Ga sepantasnya papa ngomong kaya gitu." Tegur Fajar

"fajar udah nak," seru Mama

Sedangkan Citra yang masih terdiam ditempatnya ia masih tak percaya jika papa nya tak ingin ia hadir didunia ini. Citra berdiri dan melangkahkan kakinya keluar rumah melihat pergerakan Citra dengan cepat Fajar memegang lengan Citra namun ditepis kasar olehnya.

"Ra lu mau kemana malam-malam gini hah, lu gak liat di luar lagi hujan gede." Tegur Fajar

"Lepasin Rara kak, Rara mau sendiri dulu." Tegur Citra

"Enggak Ra, liat situasi diluar sekarang lagi hujan, gue khawatir sama lu."

Citra tak menghiraukan perkataan itu ia terus berusaha melepaskan dirinya hingga setelah itu ia berlari kencang menerobos hujan, fajar yang ingin mengejar namun mamanya memegangi tangan fajar dan membiarkan Citra untuk pergi.

"Biarkan adikmu sendiri dulu, mama tau perkataan papa mu tadi pasti sudah melukai hatinya." Tegur mama

🍃🍃🍃🍃🍃

Citra saat ini sedang berjalan diatas hujan yang begitu besar dan jangan lupa petir yang begitu kerasnya, Citra yang tidak memperdulikan sekitarnya dengan tatapan kosong air matanya pun masih saja mengalir.

Setelah menyadari bahwa dirinya berada diluar ia yang ingin menelpon seseorang namun ia lupa jika ia keluar tadi tidak membawa apa-apa. Ia pun memutuskan untuk pergi kerumah Keyla

Sesampainya disana keyla dikejutkan dengan kondisi Citra yang saat ini, ia yang basah kuyup seperti itu membuat Keyla tak berkutik. Ia pun bergegas mengambil handuk dan menyuruh Citra masuk kedalam.

"Kok lu bisa basah kuyup gini sih." Tegur Keyla

"Maaf ya kalo gue merepotkan lu lagi, gue tau kok kalo lu bosen liat gue selalu ngeluh sama lu." Ucap Citra

"Sssttt! Udah deh Ra. Kita kan sahabatan dari kecil, lu sama sekali gak merepotkan gue. Mending lu minum dulu deh hangatin badan dulu. Setelah itu cerita sama gue kenapa lu bisa kaya gini." Tegur Keyla

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

"Mau gue suruh Citra kesini gak, biar lu bisa bicara sama dia." Saran Disya

Friendship BreakWhere stories live. Discover now