Minta maaf

61 34 84
                                    

"kita mau kemana Ga?" Tanya Fajri

Fajri yang terus mengoceh kepada Rangga hingga ia pun menyetelkn musik dimobil supaya Fajri bisa diam dan tidak banyak bertanya

Karena merasa kesal, Fajri memilih diam dan mengambil ponsel dari saku celana nya, ia berniat untuk menghubungi Citra. Tapi nomor nya tak aktif. Akhirnya nya ia memasukan kembali ponselnya.


"Rangga, gue boleh nanya ga sih? Lu yakin selama lima hari ini Citra pergi ke luar kota, kok gue ga yakin yah." Seru nya

"Kita udah sampai! Semua pertanyaan lu akan di jawab di sini!" Tegur Rangga tanpa melirik kearah Fajri

"Rumah sakit? Ngapain kita ke sini?" Tanya Fajri heran

"Turun! Dia udah nungguin lu!" Ucap Rangga sembari menunjuk gadis yang sedari tadi berdiri di depan mobil mereka

Fajri melihat ke depan, ia bisa melihat Citra berdiri sembari melipat kedua tangannya. Ia pun bergegas turun dan mendekati Citra. Sebelum Rangga pergi Citra sempat memberikan senyuman sebagai jawaban terima kasih karena sudah mengantar Fajri.

Melihat senyuman itu, Fajri membalik badan Citra menghadap diri nya, ia menatap kedua mata Citra. Namun ia tak bisa menemukan apa-apa di sana.

"Kamu kenapa sih? Kenapa ngasih senyuman itu ke Rangga?" Tanya Fajri.

Citra perlahan mencubit hidung Fajri, "cieee, pacar aku cemburu Yaaa." Tegur nya

"Jawab aku dong, sebenarnya ada apa? Di perjalanan aku terus nanyain Rangga. Tapi dia ga ngerespon sama sekali pertanyaan yang aku kasih ke dia." Seru Fajri

"Hhmm, kita ke sana dulu yaa, sambil minum kopi gimana!" Tegur Citra

Fajri hanya bisa pasrah ia menuruti perkataan Citra. Kedua nya pun memesan minuman dan makanan kantin dekat rumah sakit, setelah makanan dan minuman datang mereka menikmati nya sejenak.

Citra menatap wajah tampan Fajri, sambil tersenyum manis tanpa sepengetahuan dirinya. Entah mengapa ia merasa sangat bersalah karena tak memberitahu kondisi nyokap nya kepada Fajri. Sebelum berbicara citra menarik nafas terlebih dahulu.

"Fajri, aku mau ngomong serius sama kamu." Tegur Citra.

"Ya elah sayang, kalo mau minta di seriusin Kenapa ga bilang dari tadi aja." Ucap Fajri.

"Faj, aku serius."

"Aku juga serius kok." Ketus Fajri

Citra menghelakan nafasnya dan kembali memandangin wajah Fajri, "Aku sebelumnya mau minta maaf sama kamu, karena aku baru bisa bilang sekarang. Sebenarnya aku ga pergi ke luar kota, nyokap aku sakit Faj. aku minta maaf karena udah bohongin kamu." Ucap Citra yang mulai berkaca-kaca

"Aku benar-benar minta maaf, seharusnya aku cerita sama kamu. Tapi justru aku sembunyikan semua ini. Maafin aku." Seru Citra.

Fajri perlahan memegang tangan Citra, "Sayang, kenapa harus minta maaf. Kamu ga salah kok, aku ngerti kenapa kamu ga ngasih tau aku." Sahut Fajri.

"Maksud kamu?" Tanya Citra

"Ya aku masih bisa maklumin itu, kamu kan sekarang lagi amnesia. Wajar aj kamu lupain aku. karena di situasi panik kaya gitu, ya bisa kamu ingat hanya Rangga. " Jelas Fajri.

Citra bisa melihat kekecewaan di wajah Fajri, namun Fajri terus berusaha untuk bisa tersenyum di depan nya. Citra semakin merasa diri nya tak pantas untuk Fajri.

Citra memegang tangan Fajri dan mengangkat tangan kanannya ke pipi kanan citra, ia terus memukul-mukul pipi nya menggunakan tangan kanan Fajri, hingga membuat Fajri terkejut.

Friendship BreakМесто, где живут истории. Откройте их для себя