Gista sakit

28 13 58
                                    

"Tante gimana keadaan Gista sekarang?" Tanya Disya

"Tante juga belum tau sya, dokter belum keluar dari tadi." Ucap bunda Gista

"Hhhmmm Tante tenang aja ya Keyla yakin Gista itu anak yang kuat kok." Bujuk Keyla

"Citra dimana? Apa dia masih sakit?"tanya papa Gista.

"Iya om, keadaan Citra Alhamdulillah udah membaikan tapi dia harus banyak-banyak istirahat dulu makanya dia ga ikut ke sini." Seru Juna

Citra memang sengaja tak datang sebab permintaan Rangga, ia hanya tak ingin Citra merasa Khawatir terhadap Gista.

Sudah 2 jam mereka semua menunggu namun dokter belum kunjung juga keluar, hingga tak lama pintu pun terbuka mereka semua bangkit dan menghampiri dokter tersebut.

"Dokter bagaimana keadaan putri saya?" Tanya papa Gista.

"Tenang ya pak, Bu, anak kalian tidak apa-apa hanya luka kecil saja. Namun untuk saat ini biarkan dia istirahat dulu ya, saya permisi." Jelas dokter.

Semuanya merasa lega karena luka Gista tidak terlalu serius, Disya berserta yang lain berpamitan ingin pulang sebab hari sudah terlalu malam.

______________________________________

Citra yang saat ini sedang berada di kamar Disya tiba-tiba saja ponselnya berbunyi sekilas Citra melihat layar ponsel namun nomor itu tidak diketahui dengan cepat ia pun mengangkat telpon itu.

"Hallo Rara."

DEG

"Fajri."

"Rara aku rindu kamu! Keadaan kamu gimana? Kenapa tadi gak sekolah?" Tanya Fajri

Citra yang mendengar suara Fajri membuatnya tak bisa menahan air mata jujur saja ada rasa rindu dibenaknya namun ia tak bisa mengucapkan kata itu, sebab Fajri bukan lagi kekasihnya. Lidah Citra terasa kaku ia menaruh ponselnya dibawah bantal secara tiba-tiba ia menumpahkan air matanya.

Tanpa Citra sadar ternyata Siska yang merupakan kakak Disya tak sengaja melihat Citra menangis dan mendengarkan pembicaraannya dengan Fajri.

"Rara! Kamu masih di situ kan, kenapa diam aja?" Tanya Fajri

"Fa-fajri, gak seharusnya lu menghubungi gue nanti Moni marah!" Bentak Citra

"Ra, Moni bukan siapa-siapa aku, kamu pacar aku." Tegur nya

"Enggak Faj, kita udah putus. Mulai sekarang lu gak boleh hubungi gue lagi." Pekik Citra dan mengakhiri telpon tersebut.

Setelah mematikan telepon itu Citra menangis sejadi-jadinya hingga membuat Siska tak tega ia pun masuk dan duduk di samping Citra sehingga membuat dirinya terkejut.

"Kak Siska." Seru Citra yang menghapus air mata

"Udah nangis aja, maaf gue ga sengaja dengarin percakapan lu sama Fajri." Sahut Siska

"Kakak."

Siska tersenyum dan memeluk tubuh Citra seraya mengelus rambutnya, "Gue tau kok gimana perasaan lu sekarang, lu terpaksa melepaskan dia padahal hati lu masih menginginkan dia." Tegur Siska

"Rara Sayang banget kak sama Fajri, Rara ga mau kehilangan dia untuk yang kedua kalinya tapi apa daya Rara." Ucapnya

"Hhhmmm kenapa lu ga ngasih kesempatan lagi buat Fajri." Saran Siska

Citra melepaskan pelukannya dari Siska dan menatap kedua mata Siska, menurutnya tak mungkin lagi untuk bisa kembali sebab ia sudah melepaskan Fajri tepat di depan Moni.

"Rara ga bisa lakuin itu kak." Ucap Citra

"Kenapa ga bisa! lu liat sendirikan Fajri masih mengharapkan lu. coba deh lu bayangin gimana kalo misalkan Fajri bener-bener melupakan lu, itu akan semakin membuat hati lu sakit Ra. Selagi Fajri masih mencintai lu jangan pernah sia-siakan kesempatan itu." Jelas Siska dan pergi meninggalkan Citra sendiri

Perkataan Siska mampu membuat Citra terdiam mungkin memang ada benarnya bagaimana jika Fajri benar-benar pergi darinya. Sedangkan Citra tak menginginkan itu ia tak ingin kehilangan Fajri lagi sebab hanya Fajri lah yang bisa mengerti dirinya.

Tak lama ponsel Citra berbunyi lagi menandakan ada yang menelponnya, ia melihat nama sang kakak tertera disana dengan cepat ia mengangkat telpon itu.

"Rara cepat pulang!" Ucap Fajar

"Hhmmm tapi Rara lagi ga mau pulang kak." Seru Citra

"Heh! Pokoknya lu pulang sekarang atau mama tiada."

DEG

Apa maksud ucapan Fajar mengapa ia berkata seperti itu, Citra pun bergegas bangkit dari kasurnya dan mencari jaket kesayangan nya.

Ia pun berlari menuruni anak tangga hingga membuat semua orang yang berada di sana bingung dan menghampiri Citra.

"Ada apa sayang kenapa lari-lari gitu?" Tanya mama Disya.

"Rara harus pulang sekarang Tante, mama butuh Rara." Jelas Citra

"Tapi sayang ini udah malam bagaimana besok aja, dan keadaan kamukan belum baik." Tegur papa Disya.

"Enggak bisa om, Rara harus pulang sekarang."

Citra yang ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba saja terdengar suara mobil menandakan bahwa Disya dan yang lain sudah pulang, pintu pun terbuka dimana Disya membawa banyak sekali makanan.

"ASSALAMUALAIKUM, DISYA KESAYANGAN MAMAK DAN PAPA UDAH PULANG" Teriak Disya.

"Heh! Bisa ga sih lu kalo masuk rumah ga usah teriak kaya gitu." Tegur Siska

"Ya maaf, eh Citra lu mau kemana?" Tanya Disya

"Gue mau pulang sya."

"Hah pulang, tapikan keadaan lu belum benar-benar membaik Cit." Tegur Keyla

"Mamak gimana sih tadikan Disya minta mamak buat jagain Citra." Tegur Disya

"Sya lu ga usah marah gitu, mama lu udah jagain gue dengan sangat baik kok. Tapi izinin gue pulang ya." Mohon Citra.

"Ya udah biar gue antar deh." Sahut Rangga

Citra mengangguk dan berpamitan kepada semuanya ia pun berlari menuju kedalam mobil. Rangga bisa melihat betapa khawatirnya Citra saat ini ia mencoba untuk menenangkan Citra supaya ia tak merasa gelisah.

"Mama tunggu Citra ya."

______________________________________

✨ Naysila_kim✨

Friendship BreakWhere stories live. Discover now