Khianat 19

6.8K 510 16
                                    

Regav, Laki-laki itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, menatap fokus Jalanan yang ia lewati untuk mencari seblak yang tidak lain adalah bahasa baru nasi padang.

Regav baru mengetahui, jika nasi padang memiliki nama lain yaitu seblak. Tetapi Regav juga sedikit ragu, Karna wajah Naumi saat megatakan itu tidak meyakinkan.

Regav menafsirkan mobilnya di depan salah satu warung nasi padang, turun dari mobil dan memasuki warung tersebut.

"Permisi Bu!" Ucap Regav.

"Iya," jawab Ibu itu.

"Saya mau membeli seblak, apa masih ada?" tanya Regav dan mendapat serngitan dari penjual nasi padang itu.

"Maaf, Pak. Disini jual nasi padang, bukan seblak"

"Tapi, Bu. Kata calon istri Saya, Seblak adalah kata lain dari nasi padang" jelas Regav dan seketika pengunjung warung itu tertawa.

Regav heran, mengusap tengkuknya dan tersenyum kikuk menatap itu penjual nasi padang.

"Maaf, Pak. Seblak bukan kata lain dari nasi padang. Mungkin, Bapak di kerjain sama calon istri, Bapak"

"Ooo gitu ya, Bu. Kalau begitu, Saya permisi" ucapan Regav menahan malu.

Regav kembali masuk ke dalam mobil dengan rasa malu yang sudah di ubun-ubun. Berani-beraninya Naumi mengerjainya? Sepertinya, Naumi harus menerima hukuman dari Regav.

Regav menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, dan menghentikan mobil nya di depan cafe untuk membeli makanan.


Disisi lain.

Monik sedang duduk seorang diri di kantin. Dia sudah berusaha menghubungi Namun, dan bertanya kenapa Naumi tidak sekolah hari ini? Tetapi ponsel Naumi tidak bisa di hubungi.

Monik meneguk jus jeruk, ingin beranjak tetapi di tahan oleh Morgan yang baru saja menghampiri Monik.

"Naumi mana?" tanya Morgan.

"Gak tau" jawab Monik.

"Lo sahabat Naumi kan? Lo pasti tau dimana Naumi berada dan tinggal?"

"Gue gak tau, Gan. Naumi gak pernah cerita tentang dirinya sendiri" Jawab monik jujur.

"Awas!" Ucap Monik seraya berlalu meninggalkan Morgan.


***


Regav baru saja sampai di rumah sakit dengan membawa tentengan di kedua tangannya. Entah apa yang laki-laki itu beli untuk mengganti seblak pesanan Naumi.

Memutar knp pintu ruang rawat Naumi, terlihat Namun sedang tidur dengan pulas.

Regav meletakkan tentengannya di atas nakas, setelah itu duduk di sebelah Naumi. "Naumi," panggil Regav.

Regav menyentuh lengan Naumi dan mengguncangnya pelan. "Naumi, Bangun dulu! Kamu belum makan" ucapan Regav.

Naumi menggeliat ringan dan mengerjakan matanya.

Regav membantu Naumi duduk, dan menyandarkan bantal di belakang punggung Naumi agar Naumi nyaman bersandar.

"Mana seblaknya?" tanya Naumi.

"Seblak-seblak apaan hah? Kamu sengaja ngerjain Saya, Ya?"

Naumi terkekeh. "Memangnya, Abang beli seblak dimana?" tanya Naumi.

KHIANAT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang