Khianat 07

8.3K 690 11
                                    

Naumi melangkahkan kakinya dengan pelan masuk ke dalam rumah. Suasana rumah sepi, bahkan lampu di rumah tersebut sudah di matikan.

Lap...

Lampu seketika menyala dan memperlihatkan sosok Anggara yang menatapnya tajam, bahkan laki-laki itu membawa cambuk yang biasa ia gunakan untuk menghukum anak kandungnya sendiri.

Naumi menundukkan kepalanya seraya melangkahkan kakinya mendekati Anggara. Naumi sudah biasa dalam posisi seperti ini, bahkan cambukan itu tidak sebanding sakitnya dengan lontaran ucapan Anggara di hati Naumi.

"DARI MANA SAJA KAMU?" Tanya Anggara dengan suara menggelegar.

"Naumi kerja, Yah" jawab Gadis itu masih menunduk.

"KERJA APA SEHINGGA KAMU PULANG SELARUT INI?"

Anggara menatap Naumi dari atas sampai bawah, netra matanya terkunci pada Jas yang di pakai Gadis itu.

Anggara tersenyum sinis. "Kamu pasti ngejalang kan?" tuduh Anggara.

Naumi menggeleng. "Enggak, Yah"

"JANGAN MENGELAK KAMU. JELAS-JELAS KAMU MEMAKAI JAS LAKI-LAKI, DAN PASTI ITU ADALAH JAS PELANGGAN KAMU, KAN?"

"enggak, Yah. Naumi tidak seperti itu"

"Duduk!" titah Anggara.

Naumi masih terdiam.

"DUDUK!" bentak Anggara.

Naumi duduk mematuhi apa yang Anggara ucapkan.

"BUKA JAS LAKI-LAKI ITU" titah Anggara lagi.

Tanpa basa-basi, Naumi membuka jas dan menundukkan kepalanya. Tidak lain dan tidak bukan, Naumi pasti akan menerima cambukan itu lagi.

Ctar

Ctar

Ctar

Tali besar itu menghantam keras tubuh Naumi yang masih ada bekas cambuk sebelumnya.

Naumi hanya diam menahan rasa sakit yang selalu Anggara berikan. Setetes demi setetes air matanya turun bersamaan dengan rasa sakit hati yang tidak berujung.

"INI HUKUMAN UNTUK ANAK JALANG SEPERTI KAMU"

ctar

Ctar

"DAN INI HUKUMAN UNTUK ANAK PEMBANGKANG DAN MENCORENG NAMA KELUARGA"

ctar

ctar

"A--yah, sa--kit" ucap Naumi.

"Sakit? Ini belum seberapa" jawab Anggara.

Ctar

Ctar

Naumi hanya menggigit bibir bawahnya seraya kedua mata yang terpejam dengan rapat. Rembesan darah segar mengotori kaos putih yang Naumi kenakan.

Anggara melempar cambuk ke sembarang arah, memberi tatapan tajam ke Naumi, dan setelah itu berlalu meninggalkan Naumi yang masih terduduk dalam keadaan lemah.

"Bu--n--da" lirih Naumi

Bruk

Naumi jatuh tidak sadarkan Diri dengan keadaan jauh dari kata baik.

Tidak bisakah Naumi mendapat sedikit saja rasa kasih sayang dari seorang Anggara. 17 tahun lamanya Naumi hidup, Gadis itu tidak pernah mendapat apa yang layaknya anak-anak pada umumnya dapatkan.

***

Waktu berjalan begitu cepat, Gadis itu sudah sampai di Gedung besar Devil Angel dengan seragam khusus pengawal petinggi.

KHIANAT (End)Where stories live. Discover now