Mommy?

690 120 28
                                    

Hai..

Don't forget to share, like, comment and follow.

Happy reading

♥️🍅
.
.
.

Hari terus berjalan, setelah pertunangan tentu sudah pasti akan melangkah kejenjang berikutnya.

Sepasang kekasih itu di beri kesempatan untuk menyiapkan pernikahan impian mereka lima bulan lamanya. Yuki sudah mulai mencari referensi yaa walaupun lebih banyak ia habiskan melalui media sosial, dikarenakan kesibukan pak bos membuat mereka belum memiliki waktu berdua untuk mencari konsep pernikahan bersama.

Yuki bisa bernafas sejenak karena ada mamah tercinta yang dengan suka rela ditambah kehebohannya mempersiapkan pernikahan putri tunggalnya.

Rencananya untuk acara ijab dan pernikahan Yuki akan diselenggarakan di rumah tanpa perlu menyewa gedung, seperti yang sudah pernah di jelaskan, kedua orang tua Yuki memanfaatkan jalan di perumahannya yang cukup luas, berbeda dengan acara ngunduh mantu nanti yang sudah pasti akan di laksanakan serba mewah ala keluarga Mahatma.

Yuki sedang duduk cemberut di depan ponselnya yang menampilkan wajah tampan kekasih hotnya.

“Dimana-mana weekend itu jalan-jalan bareng pacar, buat apa punya pacar kalo berasa jomblo,” omel Yuki membuat Aldevaro terkekeh.

“Selasa aku janji ajak kamu keluar, kita cari wedding organizer dan persiapan yang lainnya.”

“Jangan banyak janji ahh kalo ujung-ujungnya cuman omdo.”

“Kamu pms yaa? Kok bawaannya marah-marah terus.”

“Orang kamu yang buat aku marah! Tolong itu vitaminnya jangan lupa di minum, awas aja kalau aku periksa pas kamu pulang nanti masih utuh vitaminnya!.”

Al memperhatikan dengan cermat wajah wanita cantik di seberang sana yang sedang ngomel. Ini yang ia sukai dan belum pernah ia dapatkan sebelumnya dari mantan-mantan kekasihnya, yaitu perhatian khusus tanpa ada kata ‘pasti ada maunya kalau dia begini’. Kekasihnya wanita yang tulus, yang dengan suka rela membuang waktunya percuma untuk ke toko obat membelikan banyak vitamin yang harus dikonsumsi bahkan sudah seperti alarm. Memang benar ia tidak salah memilih kali ini.

“Dih kenapa liatin coba?”

“Kamu cantik.”

Yuki tersenyum sok cantik sembari mengibas rambutnya.

“Dari lahir kali!” pede Yuki membuat Al tertawa kencang.

“Pantes Alvaro percaya diri sekarang ternyata ikutin maminya toh.”

“Harus itu! Kita harus menanamkan rasa percaya diri sama dia, biar enggak malu kalau di suruh maju di depan umum.”

“Yaa tapi jangan over juga, jatohnya alay nanti.”

“Berarti aku alay dong?”

“Kamu masih di taraf normal untuk percaya dirinya.”

Ahhh masa,”

“Kalau kamu pede, kamu enggak bakal tutup mata ngeliat aku naked di kolam renang waktu itu, buktinya muka kamu merah kayak kepiting padahal baru liat tubuh bagian atas doang belum keseluruhan.”

Idih kok malah nyambungnya ke situ, dasar mesum! Jangan kamu tularin kemesuman kamu sana anak aku ya!”

Al menyunggingkan senyumannya ‘anak aku’ satu lagi kata yang menjadi favoritnya saat ini.

Berhenti di KamuWhere stories live. Discover now