"semoga berjalan lancar?"

535 77 4
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang dan isi kolom komentar dengan komentar menarik dan penuh semangat dari kalian para pembaca.

Kadang kalo penulis lagi kangen suka baca komentar dari kalian dan jujur itu buat mood penulis naik dan bagus.

Happy reading,..

♥️🍅

Sudah tiga hari setelah tengah malam mereka video call dua sejoli belum bertemu sama sekali. Aldevaro benar-benar menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, pasalnya ini menyangkut hidup banyak manusia tetapi komunikasi via telpon tetap mereka lakukan.

Yuki menutup telinga dan matanya rapat-rapat mendengar gunjingan dan sindiran sana-sini yang tiada henti ia terima di lingkungan kerja, ia merasa dirinya tidak salah, ia merasa kalau memang pertemuan pertama dengan kekasihnya hingga menginjak jadian bahwa ia tidak ada merebut suami orang, jadi apa salahnya sekarang? Mereka di luaran sana tidak tahu kebenarannya dan hanya mendengar dari satu sumber saja, karena sampai detik ini kekasihnya masih tutup mulut berbeda dengan mantannya yang sampai sekarang masih berkoar di mana-mana.

Awalnya Yuki sempat down dan untungnya Al mengingatkan dan menguatkan bahwa semuanya bukan salah siapa-siapa. Aldevaro kembali meyakinkan Yuki bahwa fokusnya sekarang adalah melindungi keluarga dari gunjingan orang-orang.

Setelah pengumuman Luna Calestial pertama kali kini fokus Yuki tergantikan dengan melindungi keluarganya, persetan dengan rekan kantornya, mereka hanya berlindung di balik kata ‘perusak hubungan orang’ padahal dalam hati mereka hanya iri dan berusaha mengeluarkan emosi mereka karena Yuki berhasil mendapatkan hati bos tampan mereka.

Al sudah berada di rumah pujaan hatinya setelah tiga hari mereka tidak bertatap muka langsung. Ia berniat mengajak Yuki keluar.

Kini Aldevaro sedang berbicara santai dengan calon mertuanya.

“Ayah yakin kamu memiliki rencana lain dari apa yang sedang terjadi sekarang, pesan ayah jangan kamu mengecewakan putri ayah.”

“Iya, yah, mungkin ini awal dari saya yang melindungi keluarga saya, saya berusaha semaksimal mungkin tanpa mengecewakan Yuki, ibu dan ayah.”

Chandra menganggukkan kepalanya.

Tak berselang lama muncul Yuki dengan pakaian santainya.

Setelah berpamitan dengan ayah dan ibu kini sepasang kekasih itu sedang berada di dalam mobil entah sampai detik ini Yuki belum tahu mau di bawa ke mana dirinya.

“Kita ke mall?” Yuki mengerutkan keningnya melihat mobil yang ia tumpangi berhenti di salah satu mall.

Yup, pilihin mas baju, minggu depan mas bakalan menghadiri anniversary perusahaan Steven.”

“Masih lama loh itu mas? Apa enggak kelamaan? Tumben banget kamu? Biasanya mas kan suka yang dadakan?” cerocos Yuki membuat Al menutup mulut kekasihnya.

Isshh apaan sih pake ditutup segala mulut aku, untung aku pake matt lipstik jadi enggak rusak lipstik aku,” cemberut Yuki memperhatikan lipstik nya di layar ponsel.

“Habisnya nyerocos terus enggak ada rem.”

“Yaa mas yang aneh.”

“Aneh dari mana? Mas mau Qtime bareng calon istri mas masa enggak boleh? Apa mas jalan sama cewek laen aja nih?”

Yuki membulatkan matanya garang, “Silahkan aja sih kalau mas mau.”

Al terkekeh lalu merangkul pujaan hatinya dan mengajak ke salah satu butik terkenal yang menjual pakaian pria.

Mereka asik berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, dari satu toko ke toko lain membuat banyak tentengan yang mereka bawa saat ini, tak jarang ada beberapa pasang mata yang mengenali Aldevaro sebagai hot topic akhir-akhir ini, Al hanya bersikap acuh dan masa bodoh dengan itu semua.

“Alvaro pasti marah kalau tau kita jalan enggak ajak dia,” Yuki terkekeh membayangkan wajah cemberut anak kesayangannya saat ini.

“Biarin, dia sering keluar berdua sama kamu, sekarang gantian mas.”

Ck gitu aja cemburu, Alvaro juga butuh Qtime barang sama daddy-nya kali.”

“Ia, kalau semuanya beres kapan-kapan kita ajak dia jalan-jalan kayak waktu itu.”

Setelah puas berbelanja dan mengisi perut kini mereka langsung kembali pulang, lebih tepatnya Al yang mengantar kekasihnya pulang sesuai dengan perintah calon ayah mertuanya untuk pulang tidak terlalu larut.

“Oh ia, sorry yaa mas enggak ajak kamu ke Anniversary perusahaannya Steven nanti, pasti kamu bakalan bosan kalau mas aja.”

“Enggak apa-apa kali mas, lagian aku enggak suka acara begituan, mending turu neng omah.”

“Gimana dengan teman-teman di kantor? Masih suka nyudutin kamu?”

“Masih sih, tapi lama-lama ku terbiasa, lagian mereka kan enggak tahu kebenarannya seperti apa.”

Malam yang di tunggu bagi perusahaan Steven, karena tepat malam ini sebuah pesta besar Anniversary perusahaan akan di gelar.

Hilir mudik pelayan yang sudah mulai sibuk dengan tugasnya masing-masing, pintu ballroom perlahan-lahan memasuki beberapa orang yang mulai berdatangan. Benar-benar sebuah pesta mewah yang di tunggu bukan hanya ditunggu oleh pemilik perusahaan tetapi juga perusahaan lain.

Muda mudi bisnis man dan bisnis woman mengeluarkan auranya tersendiri, saling bersaing tidak boleh merasa terkalahkan.

Di luar sudah berjejer media baik media Nasional maupun Internasional yang siap meliput tamu-tamu terhormat di kalangan perusahaan.

Blitz kamera berlomba-lomba mengambil gambar dan liputan terbaik mereka.

Toyota Alphard terparkir di ujung karpet merah yang sudah terbentang luas, tak henti-hentinya lampu silau itu terus berebut mencari objeknya, muncullah sosok tampan dengan kemeja hitam dengan dua kancing atas dibiarkan terbuka, siapakah sosok pria tampan itu? Sudah pasti bisa kalian tebak, yup siapa lagi kalau bukan duda beranak satu yang namanya sudah sering kalian dengar yaitu Aldevaro.

Al berjalan dengan tegap lalu berdiri di tengah-tengah red carpet dengan wartawan sudah berada di posisi masing-masing.

“Happy Anniversary … semoga perusahan selalu berjaya dan pesta malam ini semoga berjalan dengan lancar”.

Berpose sejenak layaknya selebritis papan atas lalu Al pergi di dampingi sekretarisnya.

Al disambut si taun rumah merangkap sepupunya bersama dengan orang tua Steven.

“Apa kabar Al?”

Tanya wanita paruh baya seumuran dengan bundanya.

“Baik tan.”

“Gimana kabar Al kecil, udah lama tante enggak liat setelah terakhir kita ketemu di London tempat tinggal kalian kemarin.”

“Baik, tambah cerewet dia.”

“Maaf Al, om dan tante tidak hadir di pertunangan kamu kemarin, insya Allah di acara nikahan kamu kita siap hadir,” timpal pria paruh baya pasangan dari wanita cantik itu.

“Iya om enggak apa-apa.”

Setelah berbincang-bincang sejenak Al di geret Steven untuk berkumpul bersama pemimpin perusahaan lainnya, sedangkan sepasang paruh baya itu meneruskan tugasnya menyambut para tamu penting lainnya.

Bersambung,..














!!!Typo as Always!!!

Dibuat.
Mei.17,23
Update.
Mei.18.23.

Berhenti di KamuWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu