Si julit

738 143 27
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang, isi kolom komentar dan follow penulisnya.

Masih dengan peraturan yang sama.

Tidak menerima "NEXT/LANJUT" komentar.

Yuk sama-sama kita membangun story ini supaya kedepannya lancar jaya.

Happy reading

🌼🌼🌼🌼🌼

Hari terus berjalan, begitu juga dengan hubungan dua sejoli ini.

Aldevaro masih terus dengan perjuangannya untuk mendapatkan restu dari ayah kekasihnya, bagi Al ini menjadi tantangan tersendiri, dan Al sama sekali tidak pernah memberatkan proses yang sedang ia jalani.

Yuki semakin dekat dengan kedua orang tua Al, kalau soal Al kecil, jangan di tanya lagi seperti apa kedekatan mereka.

Al kecil menambah satu kegiatannya, seperti yang kalian ke tahui di episode sebelumnya, Al dan Yuki benar-benar merealisasikan kemauan pangeran kecil itu, yaitu mau belajar mengaji. Dari senin sampai jumat, jam dua sore sampai jam empat sore Alvaro mengikuti kelas mengaji TPA di dekat rumah Yuki.

Untuk urusan kantor, perusahaan jadi merekrut seorang penyanyi solo bernama Rene untuk menjadi model dari produk terbaru perusahaan.

Berapa kali Yuki melihat artis itu berada di kantor dan masuk ke ruangan khusus yang ia tahu adalah ruang pemotretan.

Malam ini Yuki bersama Aldevaro hadir dalam acara pertunangan salah satu keluarga Al di salah satu hotel ternama. Al kecil tidak ikut, mahluk itu ditinggal di rumah Yuki bersama neneknya.

Yuki duduk tenang di kursi VVIP bersama kekasihnya tentu saja dan juga calon mertuanya, eheee..

Pesta sungguh sangat meriah, seperti biasa ciri khas konglomerat, dengan nuansa blink-blink yang menurut Yuki terlalu ramai, yaa mungkin ini selera dari kedua mempelai.

“Aku ke toilet dulu yaa,” izin Yuki berbisik ke telinga Al.

“Mau aku antar?”

“Enggak usah.”

“Emang tahu tempatnya?”

“Disini banyak petugas, bisa tanya-tanya.”

Yuki menata kembali make up yang ia pakai di cermin besar toilet setelah selesai dengan urusan pribadinya.

Ia melirik melihat siapa yang barusan masuk ke dalam toilet.

“Well, gue udah curiga dari awal lo datang ke pesta keponakan gue dengan Bunda Maya, tapi gue curiga kenapa kalian back street? Apa lo takut ketahuan sama orang kantor? Apa lo merasa bahwa sebenarnya lo enggak pantas bersanding dengan Aldevaro?” cerocos wanita yang sedang bersolek di samping Yuki.

“Gimana jadinya kalau orang kantor tahu? Ehh tapi gue rasa Al cuman manfaatin lo doang buat lo jadi pengasuh anaknya, secara yang gue tahu selera Al cukup tinggi, mantan istrinya aja model terkenal, dibanding sama lo sekarang, aduh sorry yaa bukannya menghina, tapi kenyataannya jauh banget.”

Selesai memoles bibirnya, Yuki langsung nyelonong pergi begitu saja tanpa menghiraukan ocehan wanita di sampingnya.

Rene membulatkan matanya merasa di acuhkan oleh Yuki.

Shit! Mulai songong dia,” dengus Rene.

“Kok lama?” tanya Al ketika melihat kekasihnya kembali.

“Kayak enggak tahu cewek aja kalau di toilet.”

Mereka pulang setelah di rasa sudah terlalu lama, apa lagi kedua orang tua Al yang datang lebih dahulu karena yang punya hajat adalah saudara dari ayah.

Al bersama Yuki kembali ke rumah, menjemput Alvaro pastinya.

Tadi Al sempat mampir ke tukang martabak telur untuk buah tangan bakal calon mertuanya. Sepertinya, martabak merupakan makanan wajib untuk di bawa ke calon mertua.

“Udah sampai?” tanya mamah ketika melihat putrinya masuk ke dalam rumah sedangkan Al menunggu di ruang tamu.

“Udah mah, ini ada martabak telur dari Al, loh kok tiduran disini mah?” tanya Yuki di akhir kalimatnya melihat mahluk mungil itu tidur beralas ambal tebal di depan TV.

“Keasyikan main tau-taunya udah bobok aja dia.”

Yuki melirik sekilas ke arah ayah yang asik dengan TV-nya.

Yuki memanggil kekasihnya untuk menggendong mahluk mungil tapi berat satu itu.

“Makasih yaa mah udah mau di repotin,” ucap tulus Aldevaro.

Ihh kamu kayak apaan aja, lagian jadi rame rumah mamah, udah lama juga enggak ada anak kecil di rumah ini.”

“Al pamit yaa mah, om, saya pulang dulu, terima kasih.”

Hmmm, hati-hati.”

Yuki mengikuti langkah Aldevaro sampai di mobil.

“Aku pulang.”

“Iya hati-hati, maafin ayah yaa.”

Aldevaro terkekeh pelan, “Enggak apa-apa, lagian apa yang harus di maafkan, aku yakin perlahan-lahan hati ayah tergerak, siapa sih yang enggak tahan sama pesona dan kewibawaan aku, apa lagi mau dapat mantu ganteng kayak aku.”

Yuki memutar bola matanya jengah, jadi menyesal dia nguatin hati pacarnya, ehh malah dia narsis.

“Udah sana, pulang,” usir Yuki.

“Sun nya mana?”

“Mau di lihat sama ayah?”

Ck, kamu pelit banget sama pacar.”

Yuki membaringkan tubuhnya dengan nyaman di pembaringannya, ia memikirkan apa yang Rene bicarakan tadi di toilet hotel.

Tadi ia berusaha tak terpancing oleh omongan wanita itu dan menghiraukannya, tetapi tidak dengan sekarang, pikirannya kembali tertuju pada kejadian beberapa jam yang lalu.

Apakah sebegitu jelek dirinya, sehingga semua orang menganggapnya tidak pantas untuk bersanding dengan seorang Aldevaro Mahatma?

Apa benar kekasihnya hanya memanfaatkan kedekatannya dengan sang putra?

Selama hubungan mereka berjalan sudah lima bulan ini juga, Al sama sekali tidak membuka pembicaraannya perihal mantan istrinya atau sosok ibu kandung dari Alvaro.

Apakah benar selama ini ketertutupan Al dengan dirinya karena masih memikirkan perasaan ibu kandung dari putra sulungnya?

Pemikiran itu berputar kembali digantikan dengan hal-hal positif yang ada di dalam hubungan mereka.

Seandainya memang benar kekasihnya tidak serius dengan dirinya, mengapa Al yang selalu mengajaknya ke jenjang yang lebih serius untuk hubungan ini?

Mengapa Al dengan suka rela memintanya untuk menemani ibu kandungnya dalam acara keluarga, bahkan mengenalkannya ke beberapa keluarga inti, seandainya Al malu dengan dirinya, harusnya itu semua tidak perlu ia lakukan.

Huhh

Yuki berharap semua itu hanya ucapan iri yang keluar dari mulut Rene Salsabila. Ia juga harus percaya dengan kasih sayang yang Al berikan selama ini.

Yuki menggelengkan kepalanya kuat.

Tidak! Ia tidak mau dengan omong kosong yang keluar dari mulut Rene membuat hubungan yang sudah terjalin hampir setengah tahun ini kandas begitu saja, ia juga harus percaya dengan kekasihnya.

Semangat Yuki!!!























!!!Typo asa Always!!!

Dibuat.
Dec.20,21.
Update.
Jan.10,22.
20.00.

Berhenti di KamuWhere stories live. Discover now