Tanggapan Yuki

1.5K 202 40
                                    

Don't forget to like, comment, and follow.

Ramaikan lapak ini dengan komentar-komentar unfaedah kalian.

Tapi jangan sampe lupa.
Penulis tidak menerimanya "NEXT/LANJUT" komen.

Happy reading teman-teman!!!
.
.
.

🍏🍏🍏🍏🍏

Yuki sedang asik bercanda gurau bersama teman-temannya, kegiatannya terganggu dengan kehadiran makhluk mungil bernama Alvaro, si boss kecilnya.
Teman-temannya pun banyak yang menyapa putra dari bossnya itu, mengajaknya bermain, dan bercanda.

Yuki dan yang lainnya yang ada di dekat si kecil Alva selalu tertawa dibuat bocah kecil berparas tampan itu. Sesekali Yuki memotret pria kecil di dekatnya ini.

Senyum selalu terbit di wajah tampan Alvaro ketika berkumpul bersama orang-orang yang dia panggil om dan tante itu, di sini cuman Yuki yang memiliki panggilan istimewa, tentu kalian sudah tahu apa itu panggilan istimewanya.


.....


Suasana ramai kini telah berubah menjadi sunyi.
Para karyawan yang sedari tadi bercanda gurau sembari bernyanyi-nyanyi kini telah kembali ke kamarnya masing-masing, mengistirahatkan diri guna melancarkan aktivitas mereka besok.

Yuki yang sedari tadi terlelap tiba-tiba terganggu dengan keringnya tenggorokan yang membutuhkan beberapa tenggak air.
Dilihat sekelilingnya, Mba Indah dan Cintya yang sudah terlelap dengan gayanya masing-masing.

Yuki menuruni ranjangnya, kini kakinya melangkah menuju dapur, mencari air.

Sepertinya semua juga sudah pada terlelap, buktinya dengan tidak ada orang sama sekali ketika Yuki keluar.

Helaan nafas lega yang Yuki keluarkan setelah tenggorokannya tersiram air segar.

Ketika ingin kembali ke dalam kamarnya, Yuki melewati dinding kaca yang belum tertutup tirai, dilihatnya suasana luar yang sunyi, padahal belum malam sangat, mungkin karena ini suasana pedesaan yang memang terkenal akan kesunyiannya, makannya di jam-jam segini terasa sekali sepinya, berbeda dengan suasana perumahannya, terasa ramai di waktu-waktu malam pertengahan, banyak anak muda bertongkrong-tongkrong sembari bernyanyi tak jelas, yang terkadang menimbulkan kemarahan warga karena suara bisingnya.

Yuki merapatkan mantelnya, ia berniat keluar sejenak, entah mengapa kantuk yang tadinya hinggap tiba-tiba menghilang.

Yuki memilih duduk di kursi luar yang ada, sudah lima belas menit Yuki duduk, ada beberapa warga kampung yang masih berlalu-lalang, membuat Yuki tidak terlalu risau.

“Kamu belum tidur?”

AKHHH!!...” teriak Yuki sembari memegang jantungnya yang berdetak karena terkejut.
Perlu kalian ketahui bahwa sosok Yuki di sini memang tidak bisa yang namanya mendengar sesuatu yang tiba-tiba, jadi jangan punya rencana mengejutkan Yuki dengan datang tiba-tiba atau suara yang tiba-tiba, bisa-bisa Yuki akan berterak kencang, dan mengeluh terkejut.

“Bisa engga, engga usah pake teriak?”

“Yaa bapak ngagetin saya gimana saya enggak mau teriak,” tiba-tiba rasa canggung menyerang Yuki, gimana tidak mau canggung, seorang atasan, lebih lengkapnya pemilik perusahaan merangkap bosnya duduk di sampingnya sekarang.

Berhenti di KamuWhere stories live. Discover now