Al yang mana?

900 180 21
                                    

Don't forget to like, comment and follow.

Masih tidak menerima "NEXT, LANJUT" komen atau komen yang sejenisnya.

Mari sama-sama kita membangun mood penulis abal-abal ini, supaya update nya lancar Jaya.

Happy reading

💮💮💮💮💮


Malam yang dingin,..

Yuki sedang duduk santai di teras rumah sembari menunggu pedagang sate keliling yang biasa lewat di depan rumahnya.

Yuki mengernyit melihat panggilan yang berasal dari smartphone nya, nomer tak dikenal tertera di layar.

“Halo, assalamualaikum?”

“Wa alaikum salam, Yuki ini bunda Maya, oma nya Alvaro.”

Yuki melongo takjub. “I…iya bunda, selamat malam, apa kabar?”

“Baik Yuki, bunda baik banget kabarnya, kamu sendiri gimana kabarnya?”

“Alhamdulillah bunda, Yuki dan keluarga juga baik.”

“Bunda dapat nomor kamu dari mamah kamu, ini bunda mau minta tolong, kira-kira kamu bisa enggak yaa?”

“Insya Allah Yuki bisa bantu, bun,” Yuki menggaruk kepalanya yang tak gatal, mau menolak juga enggak berani, iya-in aja dah.

“Ini, hari minggu besok temannya Alvaro ada yang ulang tahun, bisa enggak kamu temani bunda dan Alvaro pergi ke pesta? Biasanya bunda minta temani Ila, tapi minggu ini dia lagi enggak bisa, bisa kan kamu?”

Emmm… iya bunda, Yuki bisa kok.”

“Sip, kalau begitu. Hari minggu jam 10 pestanya, untuk pakaian bebas kok, enggak ada dress cord, nanti juga ada orang suruhan bunda yang bakal jemput kamu.”

“Enggak usah repot-repot bunda, Yuki bawa motor sendiri aja, atau minta anter orang rumah.”

“Pokoknya kamu harus berangkat pakai jemputan bunda, enggak boleh nolak, bunda juga udah izin ke mamah kamu, jadi kamu tenang aja.”

Seketika Yuki menepuk jidat nya.

Sudah ia dugong, siapa pelakunya.

“Iya bunda.”

“Oke deh kalau begitu, sampai bertemu di hari minggu yaa Ki.”

“Iya bunda.”

Yuki menghela napasnya setelah panggilan terputus.

……

Cieee… yang mau jalan sama calon mertua,” goda mamah yang melihat anak gadisnya sudah rapi di hari minggu.

Yuki mendengus sebal mendapat godaan dari mamah-nya.

“Mau kemana- kamu? Tumben hari minggu udah cantik.”

Sepertinya sudah menjadi sesuatu yang langka bila Yuki sudah berpakaian cantik nan anggun di hari libur, buktinya ayah-pun merasa heran.

“Mau temani Key jalan Pah,” itu buka Yuki yang menjawab, melainkan mamah membuat Yuki mengerutkan keningnya bingung, kenapa mamah nya berbohong?

…..

Yuki sudah duduk anteng di kursi mobil jemputan nya.

Merapikan pakaiannya sejenak, ia harap tak salah kostum dan tidak malu-malu in hari ini, sebab ia akan pergi bersama orang penting menurutnya.

Yuki memakai dress dibawah lutut dengan motif bunga berwarna pink, sepatu high heel berwarna putih, serta tak ter ketinggalan tas dengan warna senada dengan sepatunya.
Untuk rambut, ia biarkan terurai panjang.

Tak terasa mobil telah masuk ke halaman luas yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman hias beraneka ragam nan indah.

Seperti biasa, untuk urusan dengan yang namanya bos ataupun atasan kantor, Yuki selalu gugup dibuat mereka, padahal mereka sendiri bersikap baik kepadanya.

“Mami!!” seperti biasa, mahluk kecil nan lucu yang selalu menyambutnya, datang dari dalam rumah dengan ekspresi senang.

“Mami, you look so beautiful,” puji Alvaro bak orang dewasa.

“Thank you, and you look so handsome, boy.”

Yuki mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh kecil Alvaro, seperti biasa mengelus pipi gembil itu.

“So pasti kalau itu, Al selalu handsome,” Alvaro menaik turunkan kedua alisnya.

Yuki terkekeh, dari mana makhluk sekecil ini memiliki sifat narsis sedari dini?

“Ayo mami kita masuk, oma masih make up.”

Alvaro menggenggam tangan Yuki dan menuntunnya.

“Tamunya sudah datang toh den kecil?”

Wanita paruh baya datang menyambut kehadiran mereka di ruang keluarga.

“Ini mami Yuki, mbok.”

Wahhh, mami-nya cantik sekali. Mau minum apa nyonya?”

“Enggak usah repot-repot mbok, panggil Yuki aja.”

Aduhh, enggak repot kok nyonya, den kecil jaga in mami dulu yaaa? Mbok mau buat minum.”

“Oke mbok. Emm… aku boleh minum susu kotak enggak, mbok?”

“Barusan den kecil abis minum susu kotak. Mbok bawakan, tapi diminumnya nanti, mau enggak?”

Alva mengangguk semangat.

Setelah kepergian Mbok, kini sepasang manusia berbeda generasi itu telah duduk di sofa yang Yuki yakini ini adalah ruang keluarga.

“Kok sepi?”

Yuki merasa rumah seluas ini terlalu sepi dan sunyi.

“Opa sedang main golf, daddy di rumah.”

Yuki mengernyit bingung, apa maksud dari jawaban di rumah? Ini kalau bukan di rumah lalu dimana?

“Ini rumah opa dan oma, mami, rumah daddy disana, jauh” jari kecil itu menunjuk entah ke mana.

“Al disini sama oma opa?

“Iya, kalau daddy enggak sibuk, baru sama daddy.”

Yuki tersenyum sembari mengelus rambut hitam itu dengan sayang, ia bisa merasakan kesepian yang dialami si kecil Alvaro.

“Yang baik yaa kalau lagi sama oma dan opa,” nasihat Yuki yang mendapat anggukan dari Alvaro.

Ehhh,.. ada tamu toh.”

Suara berat itu membuat Yuki menoleh.

“OPA!!”

“Hay boy, udah mau jalan yaa? Dimana oma?”

“Ada, masih make up.”

Pria paruh baya itu terkekeh pelan.

“Selamat pagi, pak?”

Yuki langsung berdiri dari duduknya melihat siapa gerangan yang masuk ke dalam rumah, ternyata ia adalah pria paruh baya yang sangat dihormati di kalangan pebisnis dan tentunya di lingkungan kantornya.

“Santai, Yuki,” ucap Abimanyu Mahatma, ramah.

“Opa udah kenalan sama mami?” tanya Alvaro polos.

Abimanyu dibuat terkejut mendengar panggilan yang diberikan cucunya kepada wanita muda di hadapannya ini.
Sebisa mungkin Abimanyu menetralisir rasa kaget nya.

“Udah, gimana cantik Mami-nya?” Abimanyu mengelus surai cucunya, pelan.

“Always, opa.”

Kembali pria paruh baya itu dibuat terkekeh mendengar jawaban polos itu, sedangkan Yuki sudah malu dibuatnya.

“Oke, opa mau mandi dulu, bau.”

Iya, opa berkeringat.”

“Kalau begitu saya tinggal dulu, Yuki.”

“Iya pak”

“Nikmati hari mu, dan maaf sudah mengganggu waktu libur mu.”

“Tidak apa-apa, pak Saya juga senang berada disamping Al.”

“Oh yaa? Al yang mana dulu nih? Soalnya Al ada dua disini. Yang ini Al versi kecil, dan ada satu lagi Al dewasa,” goda pria paruh baya itu membuat Yuki tersenyum malu.

Rasanya ia ingin tenggelam saat ini juga.

Bu Susi, tolong tenggelam kan Yuki sekarang!!!





Bersambung.....











!!!Typo as Always!!!


Dibuat.
Jul.14,21.

Update.
Okt.09,21.
22.45.

Berhenti di KamuWhere stories live. Discover now