6. Khanza atau Haura?

114K 12.3K 3.8K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Ketika hati sudah ikhlas menerima kenyataan bahwa saya kalah bersaing dengan lauhul mahfudzmu, tapi mengapa justru sekarang saya seperti memiliki harapan kembali? Sedangkan saya juga sedang memperjuangkan sebuah nama untuk bersama."

Arkanza Zayyan Ghaziullah El-Zein

Lentera Senja
Karya Alfia Ramadhani

"B-B ang, t-titip K-Kha-nza," suara yang begitu lemah terdengar lirih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"B-B ang, t-titip K-Kha-nza," suara yang begitu lemah terdengar lirih. Awalnya samar, namun gerakan tangan yang bergerak sangat pelan menyadarkan Zayyan yang tengah melantunkan surah yasin.

"MasyaAllah, Zidan? Lo sudah sadar? Dok,-"

"B-Bang, t-titip K-Kha-nza," ulang Zidan sekali lagi, memotong ucapan Zayyan yang hendak memanggil Dokter.

"Dan, Lo ngomong apa? Khanza calon istri Lo. Sebentar lagi Lo sembuh, kalian akan segera menikah."

Zidan menggeleng pelan, matanya semakin sayu. Seperti setengah sadar, namun masih bisa berkomunikasi.

"G-Gue takut lama bangunnya, B-Bang. T-Tapi gue lebih t-takut nggak bisa bangun l-lagi. G-Gue akan bahagia k-kalau Lo mau jaga K-Khanza. K-Kalian m-menikah."

Deg.

"Astaghfirullah, Zidan. Istighfar, Dan. Lo ngomong apa? Lo pasti sembuh, gue yakin itu."

"Lo pernah ngorbanin p-perasaan Lo d-demi gue, Bang. S-Sekarang Lo berhak b-bahagia sama Khanza."

"Lai-laha ilallah......"

Tiiiiitt.

"Zidan. Zidan." Zayyan panik saat melihat layar monitor menunjukkan garis lurus. Laki-laki itu segera beranjak menekan tombol panggilan Dokter.

Tak berapa lama kemudian Dokter dan para perawat masuk ke dalam ruangan. Zayyan yang diminta keluar bergabung dengan keluarganya yang sama-sama cemas. Apalagi Om Azzam terlihat sangat panik. Jika Tante Rayna juga disini, pasti dia sudah pingsan.

Denyut jantung berhenti?

"Suster, kita lakukan tindakan RJP."

"Baik, Dokter."

Tim medis mulai melakukan tindakan RJP untuk menangani henti jantung Zidan.

"Alhamdulillah, denyut jantung pasien kembali."

Setelah denyut jantung Zidan dinyatakan kembali berdetak, Dokter mengabarkan berita baik ini pada pihak keluarga.

"Alhamdulillah," semua yang ada di depan ruangan Zidan bernapas lega.

Lentera Senja (TERBIT)Where stories live. Discover now