41. hati yang tulus

13.5K 1.1K 12
                                    

happy reading!
💌
•••

"CACA!"

"RAKHA!"

Teriakan teman-temannya terkejut, namun ternyata Camelia dan Rakha tidak merasakan terkena apapun, lalu suara tembakan tadi?

"ALITARR!!" teriak Camelia saat membuka matanya, ia melihat seorang laki-laki telah tergeletak dengan di lumuri darah, laki-laki itu tersenyum menatap Camelia.

"Bahagia selalu, Caca." ucapnya dengen memejamkan matanya, Camelia pun masih tidak menyangka, Alitar menyelamatkannya? Rakha hanya bisa memeluk tubuh istrinya agar menenangkan istrinya, dia juga sebenarnya masih bingung dengan yang terjadi saat ini.

Gabriel menjatuhkan pistolnya dan mendekat pada Alitar. "Ali... maafin abang." ucap Gabriel yang membuat lainnya terkejut.

"Abang?" ucap Camelia dan Nastar bersamaan.

"Alitar adik gue, gue dulu emang nggak pernah ngakuin dia sebagai adik gue depan lo, Ca. Karena emang dia yang minta, dia maunya lo tau dia sebagai sahabat gue, bukan adik gue." ucap Gabriel dengan tatapan kosong membuat Camelia lagi-lagi terkejut dengan kebenaran yang baru.

"Alitar memang sayang sama lo, bahkan sayangnya dia melebihi rasa sayang gue ke lo. Dia rela mati demi lo, Ca. Alitar tau kita nggak akan pernah bisa nyatu, karena agama kita? makanya dia dulu takut nyatain perasaannya, setelah dia nyatain pun lo jauhin dia."

"Gue jauhin dia, karena Nastar suka sama Alitar." jawab Camelia membuat Nastar terkejut dari mana temannya itu mengetahui kebenaran tersebut.

"Lo tau, Ca?"

"Gue tau, Nas. Makanya saat gue tau Alitar suka sama gue, gue langsung jauhin dia. Gue tau lo suka sama Alitar udah lama, dari tatapan lo ke dia, Nas."

"Woi goblok! ngapain lo malah buka bukaan rahasia, bukannya tuh anak di bawa ke rumah sakit, malah sempat-sempatnya buka-bukaan rahasia." ucap Kafir yang membuat mereka semua tersadar.

"Sa, urus dia." ucap Rakha yang di angguki oleh Raksa. Raksa pun menarik paksa tangan Gabriel dan membawanya keluar.

Nastar pun menelfon ambulan untuk membawa Alitar ke rumah sakit, setelah beberapa menit kemudian ambulan datang, mereka pun langsung terburu-buru ke rumah sakit.

•••

Setelah sampainya mereka di rumah sakit, mereka semua nunggu di luar, sedangkan Alitar telah di bawa masuk oleh beberapa dokter yang menanganinya.

"Ca, Laras udah di tangkap." ucap Elbarack yang baru saja tiba membuat arah pandang mereka pada Elbarack.

"Laras siapa?" tanya Rakha bingung.

"Cewe yang udah bunuh anak Caca. Sekaligus anak dari orang yang bunuh orang tua Caca." ucapnya membuat semuanya terkejut.

"Lo tau semuanya, Bar?" tanya Rakha yang di angguki oleh Elbarack,

"Bahkan yang laporin kasus Caca lagi, itu gue. Gue saat tau tentang Caca, gue selidikin semuanya." ucapnya dengan tersenyum.

"Orang tua gue di bunuh?" tanya Camelia syok dia tidak mengetahui kenyataan tersebut.

Elbarack mengangguk. "Dulu orang tua lo, orang tua Rakha, orang tua Laras dan orang tua temennya laras itu bersahabat, namun mereka iri dengan orang tua lo, dan orang tua Rakha." Elbarack menghela nafas sebentar, dia duduk di samping Camelia.

"Lalu, suatu hari... dia tau nyokap sama bokap lo mau pergi, dia ngerusak rem mobil bokap lo. Lalu, nyokap, bokap lo kecelakaan dan ngga bisa di selamatkan."

"Orang tua Rakha nggak pernah tau kabar orang tua lo lagi, mereka bener-bener nyariin orang tua lo, sampe akhirnya saat lo nikah sama Rakha, orang tua Rakha denger nama Ayah lo, mereka langsung sadar lo anak dari sahabatnya, dan dia juga kaget ternyata sahabatnya udah tiada."

"Akhirnya, orang tua Rakha pergi mengunjungi pemakaman orang tua lo, tau dari Nastar." ucap Elbarack membuat Camelia terkejut, pasalnya sahabatnya tidak pernah bercerita apapun.

"Mereka lihat pemakaman anak lo yang sampingan dengan makam orang tua lo, mereka ngerasa aneh liat nama yang tertera di situ, Cazra daniel clark bin alm fatam atziar, akhirnya mereka cari tau semua tentang keluarga lo."

"Mereka tau semua masa lalu lo, Ca. Tapi mereka nggak mau ngomong, karena tau lo pasti takut ngomong ke mereka. Mereka juga ngerti posisi lo. Ingat pas gue ngajak lo ngobrol tentang satu foto? lo nanya itu dari mana? itu dari orang tua Rakha, saat gue ngga sengaja ketemu mereka di sebuah kafe, gue kaget liat foto yang di pegang sama nyokapnya Rakha, gue nanya, akhirnya mereka cerita dan minta bantuan gue juga, makanya foto lo sama anak lo saat di rumah sakit ada di gue."

"Setelah lo cerita sama gue, gue langsung selidikin semuanya. Dari awal lo berteman sama tiga cewe gila itu, terus lo di jebak sama mereka, lo hamil, lo melahirkan lo berenti sekolah, sampe Nastar bawa lo sekolah lagi, lalu lo yang berusaha nyembuhin mental lo sendirian, gue tau semuanya."

Camelia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, cerita Elbarack bener-bener buat dirinya kaget, dia bener-bener tidak menyangka dengan kebenaran tersebut.

Setelah itu, dokter yang menangani Alitar pun keluar, mereka semua pun berdiri dan menanyakan gimana keadaan Alitar.

"Maaf, teman kalian telah berpulang. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya, namun takdir Tuhan berkata lain."

Mereka semua terkejut, Nastar pun menangis serta Camelia telah terduduk lemas. Alitar bener-bener mempunyai hati yang baik, bahkan di saat cintanya di tolak, dia merelakan nyawanya demi wanita yang ia sayang.

Cinta Alitar bener-bener tulus, dia tidak membenci karena cintanya di tolak, dia pun sadar akan perbedaan dirinya dengan Camelia, dia justru merelakan nyawanya untuk wanitanya.

Camelia bangkit dan langsung menghampiri Alitar yang terbaring kaku. Camelia tersenyum dengan meneteskan air matanya. "Makasih yaa, makasih banyak Ali."

"Terima kasih atas cinta lo sama gue, makasih buat ketulusan hati lo, maaf gue nggak bisa balas perasaan lo, maaf juga, lo jadi harus ngorbanin nyawa lo."

"Hati lo tulus, Ali. Makasih dulu lo ngisi hari-hari gue, Makasih lo pernah ada di kehidupan gue, gue nggak akan pernah bisa lupa sama laki-laki yang punya hati tulus seperti lo, Ali."

"Selamat jalan, Ali.."

••••

SJSJSJJS BENTAR LAGI END!!!!!

MAKASIH YA SEMUANYAA💐

CARAKHA (selesai)Where stories live. Discover now