BAB 44 : MISI SELESAI

1.4K 79 1
                                    

Happy Reading !


Maaf jika terdapat typo

.
.
.
.
.






Gedung tua tersebut menjadi saksi kejahatan Samuel Gilbert yang kesekian. Setelah kejadian yang menakutkan di gedung tersebut, kepolisian bergerak cepat untuk melakukan pengeledahan di dalam kediaman sang Mafia tanah. Kediaman Samuel Gilbert sangatlah di luar nalar, banyak terdapat benda - benda ilegal dan juga bukti bahwa lelaki tua itu menyimpan tubuh manusia yang di awetkan dan di pajang sepanjang ruang pribadinya.

Kepolisian juga telah mengidentifikasih tubuh - tubuh tersebut yang sebagian merupakan anak - anak di bawah umur yang belum mempunyai identitas atau biasa di sebut KTP. Dengan tanpanya Identitas Pelaku dengan mudah memanipulasi karena sidik jari korban belum terdaftar di kepolisian dan tentu saja kepolisian sangat sulit mengidentitas korban - korban.

Di dalam rumah tersebut juga Polisi mengumpulkan barang bukti tentang penggelapan dana dan juga tambang ilegal. Keluarga Smith juga bertindak memberikan bukti dan pengembalian file penting milik keluarga Jhonson. Samuel kini di makamkan di Pemakaman Umum tanpa pelayat, keluarga yang hadir hanyalah anak tersangka yang tidak lain Kalista. Beberapa pelayan juga hadir hanya untuk menemani Nona mereka.

Gadis itu di kabarkan terkena syok berat karena kabar Ayahnya yang dinyatakan Tersangka pembunuhan dan kini di kebumikan secara biasa oleh orang - orang Jhonson. Kalista tau bahwa mereka tidak ada lagi keluarga akibatnya hanya dia dan beberapa orang - orang Jhonson termasuk Evan ikut dalam memakamkan lelaki jahat yang telah jahat terhadap keluarganya.

Evan menyarankan Kalista untuk kembali bersekolah namun gadis itu menolak, dirinya begitu malu harus kembali ke sekolah. Kasus Ayahnya sudah menyebar dimana  - dimana, dirinya telah di cap sebagai anak Pembunuh. Mana mungkin mempunyai muka untuk kembali sekolah apalagi keluarga Jhonson bersedia bertanggung jawab untuk kehidupannya kedepan. Begitu baik keluarga ini rasanya Kalista ingin bersujud dan memohon maaf atas semua kelakuannya.

Akhirnya Kalista bersedia menjadi bagian keluarga Jhonson. Namun, dirinya akan di sekolahkan diluar negeri demi nama baiknya agar tidak ada yang tau identitas dirinya sebenarnya. Kalista bersedia pindah ke Amerika dan kehidupannya di tanggung keluarga Jhonson hingga lulus kuliah.

Setelah permasalahan terhadap keluarga Samuel Gilbert. Kini Max dan sahabatnya serta Mike yang cukup sehat telah dirawat seminggu di Rumah Sakit Jhonson mengunjungi Ruangan Jessica. Jessica dinyatakan Koma pasca operasi, Gadis itu mengalami retak tengkorak kepala dan pembengkakan otak. Dokter mengatakan Jessica sudah melewati masa kritisnya kini tinggal menunggu siuman.

Sedangkan keadaan Flora di rumah juga sudah mendapat kabar baik, Organ vital gadis itu membaik dan kemajuan pesat. Akan kah keduanya selamat. Mereka hanya bisa berdoa yang terbaik untuk keduanya.

......

"Gimana Bang?" Tanya El ketika melihat Gavin keluar dari kamar sang adik, tadi pagi Flora mengalami kejang.

"Flo udah membaik, kita berdoa aja semoga dia kembali. El tersenyum kecut, adakah harapan bukankah di dalam tubuh Jessica kemarin adalah jiwa Flora. Yang pasti mereka tau bahwa trauma akan kejadian menakutkan tersebut yang mengalami adalah Flora bukan Jessica. Mereka sangat mengkhawatirkan psikis Flora setelah siuman nanti.

Di dalam kamar Evan menatap wajah sang anak yang tak sepucat dulu, hampir lima bulan koma wajah putrinya kini terlihat lebih bersinar.

Lima menit merenungi wajah putrinya, Evan tersentak merasakan gerakan ringan tangan putrinya, mata lentik Flora mengerjab pelan membuat Evan sontak meneteskan air matanya terharu. Putrinya, anak kandung nya sudah kembali. Tuhan mengabulkan doa nya untuk bisa menebus dosa - dosanya selama ini kepada putrinya.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang