BAB 3 : MAXIMILLAN

6.1K 312 0
                                    

Sudah satu minggu Flora sekolah disini dan satu minggu itu dirinya tak pernah sekalipun melihat kedua kakak kembarnya, kecuali Gavin yang mengajar di kelasnya dan Evan yang sempat memberikan pengumuman saat pertama kali masuk sekolah.

Evan terkadang juga menjadi Pembina upacara, darisana Flora merasa bisa memandang wajah Ayahnya lamat – lamat, hatinya menghangat hanya dnegan memandangi wajah tegas Evan yang sangat mirip dengan Gavin. Bahkan Flora sangat bersyukur Gavin mengajar kelas sepuluh, dirinya sangat bersemangat dan bertekat agar bisa masuk ke dalam jurusan Sains (IPA) agar selalu dapat melihat sang Kakak mengajar.

Seminggu ini Flora bahkan tak melihat Max, Ohya Max adalah tunangan Flora sejak kecil, ehm ya dua keluarga itu menjalin hubungan sejak usia Flora tiga belas tahun, beruntung Max adalah sahabat Kakak kembarnya sejak kecil, kurang lebih Flora cukup mengenal meskipun mereka sangat jarang terlibat percakapan, Flora seakan dibatasi dalam bergaul.

Kini gadis itu sudah duduk anteng dibangkunya ditemani oleh Amanda Sabrina, seorang Yatim Piatu yang tinggal di Panti Asuhan, hanya Amanda yang mau berteman dengannya, Amanda merupakan siswi berprestasi yang mendapatkan beasiswa, Jonshon international school memang tak pandang bulu dalam memberikan beasiswa, bahkan setiap bulannya siswa yang mendapat beasiswa mendapatkan uang bulanan dan uang buku sudah seperti beasiswa di universitas.

Anak pintar akan bahagia jika memasuki Jonshon international school, karena mereka memang benar – benar mencari yang pintar dan miskin, jadi karena anak beasiswalah Amanda dipandang sebelah mata dan Flora si anak misterius pendiam dan juga seperti nerd membuat dirinya tak mampu bergaul dengan kalangan anak lainnya yang memang rata – rata anak orang ternama bahkan anak artis pun banyak.

"Flo?" Panggil Amanda menghentikan lamunan Flora, gadis ini begitu sering melamun. Amanda kadang emrasa khawatir melihat sahabatnya ini, Ya mereka memutuskan menjadi sahabat berdua.

"Eh.. Ya Manda kenapa?"

"Kamu melamun lagi?"

"Ehmmm tidak, aku Cuma.."

"PAGI ANAK – ANAK" Suara barithon membuat perkataan Flora terputus, suara ini. Kakaknya ya Gavin mempunyai jadwal di kelas sepuluh satu.

 Kakaknya ya Gavin mempunyai jadwal di kelas sepuluh satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PAGI PAK!!" Sahut mereka serempak.

"Pagi Bapak guru ganteng.."

"Cmiwiww"

"Bapak!! Gak bosen ganteng terus?" Tanya gadis blasteran Indo – America itu sembari mengedipkan matanya sebelah, sedangkan yang di goda hanya memandangnya datar. Flora terkekeh mendapati wajah sang Kakak yang begitu dingin menanggapi gombalan Kalista Ayudia Gilbert. Sang antagonis pecinta guru ganteng satu ini.

Kekehan Flora sempat terdengar di telingah tajam Gavin, lelaki itu tertegun memandang wajah ceria adiknya, lelaki itu sedikit menyunggingkan senyumnya, ia merasa tenang melihat senyum Flora.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang