Bab 10.1

6.3K 1.2K 133
                                    

Haelyn kambeeekkk...

Semoga kalian masih suka yaaa...

🎎🎎🎎

Di ruang tatami, dengan jendela bulat yang terbuka dan memberikan pemandangan taman Jepang dengan pohon sakura yang bermekaran dan berguguran karena angin

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Di ruang tatami, dengan jendela bulat yang terbuka dan memberikan pemandangan taman Jepang dengan pohon sakura yang bermekaran dan berguguran karena angin. Suara lonceng Jepang terdengar bergemerincing bersama dengan embusan angin.

Di depan meja rendah, ada Yuu dan Ruriko yang duduk berhadapan. Keadaan dalam keheningan, tanpa ada yang berbicara. Ruriko terlihat menatap cangkir teh yang mengepulkan asap di depannya, sedangkan Yuu terus menatapnya tanpa mengalihkan pandangan.

"Aku akan segera kembali ke Fukui," kata Ruriko akhirnya.

Yuu masih duduk menatapnya, mengambil cangkir tehnya dan menyodorkannya ke hadapan wanita itu. "Jika kau ingin tinggal lebih lama, aku akan menyiapkan tempat untukmu di Tokyo."

Ruriko tersenyum sambil menatap Yuu. "Aku tidak bisa lebih lama di Tokyo. Kau sudah memiliki istri."

Yuu menyeruput tehnya, kemudian menghela napas pelan. "Tinggallah sebentar, aku akan menyiapkan tempat untukmu."

Ruriko kembali menundukkan kepalanya dengan bibir terkatup rapat, kemudian mengangguk kecil. "Kalau begitu aku akan kembali minggu depan, aku akan meminta cuti untuk seminggu di Tokyo."

"Ada sesuatu yang harus aku tangani, kau bisa beristirahat di sini," kata Yuu lagi. dia bangun dan membenarkan jasnya. "Seseorang akan datang mengantarmu untuk beristirahat."

"Bagaimana dengan istrimu?"

Yuu menoleh dan menatap Ruriko. "Dia tidak memiliki kekuasaan apa pun di kediaman ini," balasnya.

Ruriko tersenyum kecil kemudian mengangguk lagi.

Yuu pun keluar dari ruangan tatami, dan seorang pelayan wanita muncul di pintu menyapa Ruriko lalu memintanya untuk ikut. Ruriko pun menurutinya.

***

Haelyn terlihat sangat sibuk, membuka semua boks dan baru saja tiba di kediaman Sendai. Dengan wajah berbinar senang, dipenuhi bintang-bintang yang berpijar, gagasan melarikan diri itu segera lenyap tak bersisa ketika melihat tumpukan boks-boks yang berisi pakaian, tas, dan sepatu mewah yang dia pesan tempo hari.

Kini, ranjang besarnya sudah dipenuhi oleh pakaian baru, dengan sofa yang tak luput dari tumpukan dus sepatu. Bahkan lingerie dan bikini pun terlihat berserakan di atas meja. Dengan begitu hati-hati karena tak ingin semua barang-barangnya tergores sedikit pun, Haelyn memperlakukan semua barang mewah dan branded itu dengan penuh kasih sayang.

"Ini di sini, lau yang ini aku buatkan tempat khusus," katanya dengan mata berbinar. Dia berlari ke closet sambil memeluk tas limited edition yang sangat sulit didapatkan. Handbag berwarna peach itu ditaruh di lemari tasnya dengan hati-hati.

End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن