Bab 6.2

6.4K 1.1K 104
                                    


Ketika tiba pada waktu makan malam, Haelyn dan Yuu pergi dari kediaman mereka menuju restoran bergaya Jepang tradisional yang selalu digunakannya dalam setiap perjamuan. Ini pertama kalinya bagi Haelyn selama satu bulan pernikahan mereka. Selama satu bulan itu Yuu tak pernah membawanya ke mana pun seakan tak ingin semua orang tahu bahwa mereka telah menikah.

Namun kali ini, pemberitaan bahwa ketua Sendai group yang baru saja naik telah menikah tentu saja menjadi perhatian bagi beberapa orang––termasuk gubernur prefektur Fukui yang sengaja datang dan mengundangnya makam malam.

Haelyn tidak heran lagi ketika Yuu dan seluruh anak buahnya mengejarnya sampai ke bandara, karena Yuu sudah berniat membawanya dalam makan malam ini.

Kini keduanya duduk di kursi belakang dengan suasana yang sangat dingin dan seolah membekukan. Begitu mobil berhenti, dua anak buah Yuu masing-masing membuka pintu bagian belakang. Haelyn keluar dari mobil dengan wajah senang, menenteng tas branded baru dan sepatu cantik.

Yuu muncul dari arah berlainan dengan mengenakan setelah yukata berwarna gelap, rambutnya yang agak panjang pun diikat sebagian ke belakang, dan sebagian lainnya terlihat berantakan di leher dan pipinya.

Kenapa dia selalu terlihat seksi?! Gerutu Haelyn dalam hati begitu melihat penampilan Yuu. Bagian atas yukata-nya sepenuhnya tertutup sampai leher, hanya menyisakan sebagian kecil tatonya yang menyembul.

Di pintu gerbang ada beberapa pria berseragam jas hitam dengan tato yang memenuhi tubuh mereka. Tentu saja mereka adalah anggota yakuza. Beberapa yang ada di bagian depan sudah Haelyn lihat berkali-kali selama menjadi Nyonya Akuma.

Pergi ke mana-mana dalam pengawalan, tentu saja sangat mengerikan baginya, karena dia tak akan bisa bergerak dengan bebas dan leluasa seperti sebelumnya. Tidak masalah jika mereka hanya bodyguard biasa yang mengawalnya. Akan tetapi mereka adalah anggota yakuza yang akan langsung menghajar orang jika ada yang macam-macam dengannya.

"Bersikap anggunlah," kata Yuu seraya mengulurkan tangan padanya.

Haelyn menatap tangan pria itu yang terbuka padanya. Sejenak dia ingin meraihnya, tapi kemudian mengabaikannya dan memilih berjalan melewatinya.

Tanpa diduga Yuu meraih sikunya dari belakang dan memaksa menggenggam tangannya.

"Lepaskan," desis Haelyn.

Tanpa mengindahkannya Yuu menarik tangannya sambil menggenggamnya, kemudian membawanya berjalan memasuki area restoran yang diterangi oleh berbagai macam lentera. Sepanjang perjalanan mereka, ada banyak pelayan yang menyambut dan Yuu menggenggam tangannya lebih erat. Kini Haelyn sadar peranannya sebagai istri dari kepala keluarga Sendai.

Berpasang-pasang mata menatap kehadiran mereka, bahkan tak jarang yang terlihat mengagumi kebersamaan mereka. Seketika Haelyn pun merasa terpacu ketika menjadi pusat perhatian. Dia balas menggenggam tangan Yuu, berjalan dengan anggun dan cantik. Wajahnya yang dirias sederhana dengan kimono berwarna biru laut dan bermotif bunga peony, serta tas cantik yang ditentengnya. Rambut panjangnya yang semerah musim gugur pun dikepang ke samping dengan poni depan sebatas alis yang baru saja dipotong oleh penata rambutnya.

Kecantikan Haelyn yang khas, diantara wajah barat dan imutnya tentu saja mampu memesona sebagian besar orang. Jenis kecantikan yang cukup langka. Kehadiran keduanya pun jelas menjadi pusat perhatian.

Yuu menatapnya dengan sebelah alis terangkat ketika mereka terus melangkah sampai ke bangunan tradidional Jepang yang besar itu. Ada gemericik air dan ketukan bambu dari air mancur khas Jepang, dan lentera-lentera bertuliskan aksara Jepang.

Haelyn balas menatapnya dengan senyum yang manis, seakan mereka adalah pasangan yang menikah karena saling jatuh cinta. Tanpa semua orang sadari bahwa mereka menikah karena tujuan masing-masing.

End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)Where stories live. Discover now