Bab 8.1

5.9K 1.1K 92
                                    

Babang Yuu dan Haelyn kambeeeekkk...

Semoga kalian masih mau baca ya, meski lagi-lagi aku terjebak anime. wkwk


🎎🎎🎎


"Kau memintaku untuk menentukan dekorasi dan tempat pesta? Tumben sekali

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Kau memintaku untuk menentukan dekorasi dan tempat pesta? Tumben sekali. Apa kau meminta bantuanku? Ada imbalannya tidak?" Haelyn duduk di meja dengan kedua kaki diayunkan, wajahnya terlihat gembira sambil berpikir dengan tatapan mengarah pada layar tab di depannya.

"Aku hanya membuatmu sedikit lebih berguna."

Wajah gembiranya berubah seketika, menatap Yuu yang duduk di kursinya dengan mata terus fokus pada layar komputernya. Sebagai seorang ketua kelompok yakuza yang paling ditakuti di Tokyo, dia memang pantas mendapat gelar itu dan Haelyn merasa begitu penasaran dengan nama asli pria itu.

"Bukankah aku selalu berguna selama ini?"

"Ya, berguna untuk mengempiskan dompetku."

Wajah ceria Haelyn kembali, diiringi senyuman nakal di bibirnya. Dia menatap Yuu yang masih fokus dengan komputernya dan menatap laporan-laporan yang begitu panjang dengan beberapa foto dari orang-orang yang sepertinya dari dunia yang sama dengannya.

Haelyn sangat tahu pekerjaan pria itu, selalu berhubungan dengan uang dan dunia bawah tanah Jepang. Dia memang ketua paling ditakuti di Tokyo, tapi Haelyn juga penasaran, apakah di Jepang ini ada yang lebih ditakuti selain Yuu Akuma?

Melihat Yuu yang masih fokus dengan laporan-laporan di depannya, diam-diam Haelyn merangkai aksi nakal dengan menggerakkan satu kakinya yang telanjang ke arah kursi Yuu. Dia duduk di atas meja, tepat di samping komputer Yuu.

Satu kakinya bergerak perlahan hingga dengan sengaja menyentuh paha pria itu, lalu terus bergerak sampai ke daerah pribadi dari pria itu. Wajahnya tentu saja memanas dan memerah jika di bawah sinar lampu. Beruntungnya pencahayaan ruang kerja Yuu tidak begitu terang, tapi dia masih melancarkan aksi nakalnya untuk menggoda pria itu.

"Di mana kakimu?" tanya Yuu, dengan suara menggeram.

Haelyn masih tersenyum nakal, merasakan sesuatu disentuh jari jemari kakinya dengan nakal. "Di selangkanganmu," balasnya tanpa malu.

Seakan merespon godaannya, Yuu meraih kaki Haelyn dan menyingkirkannya. Namun dia tak menyerah dan terus membawa kakinya ke arah area pribadi Yuu, hingga pria itu semakin menggeram dan menutup laporan di depannya.

"Di mana kakimu berada?" geram Yuu sambil menatap Haelyn.

Dengan senyum nakal Haelyn membalas tatapan Yuu, kemudian telunjuknya mengarah ke bawah. "Di sini," jawabnya lagi.

"Cepat selesaikan, dan pilih tempat serta keperluan pesta sesukamu," kata Yuu akhirnya. Dia memilih mengabaikan Haelyn dan membuka laporan yang baru saja dibawa oleh Tatsuya.

End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu