Bab 1.1

16K 2.1K 116
                                    

Bab satunya dataaaaaang...

Ini pertama kalinya bikin cerita berlatar Jepang dgn tema yakuza. Hohoho...

Kan cowok western selalu ya, mulai dari ceo, mafia, psikopat dll. High fantasy bergaya medieval udah juga. Pangeran timur tengah udah juga.
Aku tergugah sama tema yakuza udah lama sih. Yakuza ini mafinya Jepang, mereka selain menggunakan senjata modern, mereka masih menggunakan katana ya.
Pokoknya yakuza ini masih menerapkan nilai2 tradisional Jepang dari jaman ode.

Gara2 aku suka nonton film yakuza dan baca manga yakuza, jadi gini deh. Wkwkwk
Aku lebih suka bertema yakuza atau samurai daripada isekai kalo soal Jepang.


Semoga kalian akan suka.
Nanti akan aku buat kalian suka. Wkwk



⛩⛩⛩





Haelyn berlari setelah keluar dari taksi sambil menyeret kopernya di dalam bandara. Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah di mana keadaan begitu ramai dengan orang-orang yang hilir mudik di sekitarnya. Dia merasakan tengkuknya meremang, debar jantungnya berdebum-debum tak karuan. Perasaan diawasi dan diikuti menggelayut di hatinya.

Ketika pandangannya mengedar, dia tak menemukan satu pun orang mencurigakan. Mereka yang keluar dari pintu kedatangan kebanyakan orang-orang dalam perjalanan bisnis dan turis. Haelyn terus mencari-cari jika sekiranya ada pria-pria kekar dan garang dalam setelan jas dan bertato mengikutinya.

Setelah dirasa dirinya tidak diikuti sampai bandara, dia pun mulai mengembuskan napas pelan meski sepenuhnya masih meningkatkan kewaspadaannya. Dia pun mulai membenarkan gaun musim panasnya dengan topi lebar dan kacamata hitam besar yang bertengger di hidungnya. Dia melenggang menarik kopernya dengan cara yang anggun dan cantik.

Tanpa diduga seseorang menabraknya dari depan membuat langkah Haelyn goyah dan terjatuh. Dia meringis pelan karena tidak melihat seseorang sedang terburu-buru di depannya.

"Sumimasen," kata orang yang menabraknya dalam bahasa Jepang. Tangan orang itu terulur ke arahnya.

Haelyn membulatkan matanya dengan jantung berdentum semakin keras ketika mendengar suara itu. dia agak mengenal suaranya yang tidak terlalu asing. Ketika mendongak, wajah seorang pria Jepang yang sedang tersenyum manis padanya yang dilihatnya. Pria itu mengenakan setelah jas, dan jelas sekali ada tato yang menyembul dari balik kerahnya.

"Ta-tatsuya ...," bisik Haelyn seraya mundur. Dia mencengkeram pegangan kopernya dengan erat dan terus mundur meski hak sepatunya yang tinggi terasa goyah.

Dengan jantung yang berpacu cepat, Haelyn juga memperhitungkan jaraknya melarikan diri dari Tatsuya. Dia terus mundur ketika Tatsuya terus maju, sampai punggungnya menabrak sebuah bidang keras dan kokoh. Dia pikir di tengah bandaran tidak akan ada tembok yang menghalanginya, kecuali seseorang berdiri di belakangnya.

Debaran di jantungnya seperti akan meledak dalam sekejap, bahkan kengerian dan ketakutan kini tak hanya menyerangnya, tapi juga berhasil meringkus seluruh tubuhnya.

Sebelum Haelyn berbalik untuk melihat siapa yang ada di belakangnya, seseorang sudah berbicara terlebih dahulu padanya.

"Kimi wa doko ni ikimasu ka." Suaranya rendah, agak serak dan tajam. Bahkan disusul dengan aura intimidasi mengerikan yang tidak main-main.

Haelyn berdiam diri seakan ada paku besar yang memaku kakinya dengan lantai bandara. Dia merasakan keremangan menghantamnya bersama kengerian di hatinya. Sebuah tangan besar meraih sikunya, satu tangan lainnya berada di pinggulnya. Dia bahkan bisa merasakan embusan hangat napas seseorang berada di telinganya. Haelyn menahan napas tajam dan berat sambil menggigit bibir dan tangan mencengkeram pegangan koper.

End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)Where stories live. Discover now