V I N G T - Q U A T R E : Depression

209 17 0
                                    

Doux Petits Démons

Sejak hari dimana Jihoon kehilangan jejak Jihan hingga saat ini, lelaki itu tidak pernah menyentuh kasur sama sekali. Tatapannya sering kali kosong dan sendu. Dia benar-benar terpukul dan marah saat mendengar kalau Jihan hilang. Lelaki itu sangat frustasi karna tidak bisa berbuat banyak.

Banyak dari orang sekitar yang tahu akan permasalahan Jihan pun merasa iba dengan keadaannya. Terlebih lagi Junghwan juga tidak keluar dari kamar Jihan sama sekali, terakhir Jiwon mengatakan bahwa dia demam tinggi sampai mengigau.

Jiwon juga bersedih, hampir setiap hari dirinya berada di rumah keluarga Park. Dirinya ingin memastikan kalau saudara kandung Jihan baik-baik saja. Dia sangat sedih melihat Jihoon yang kini duduk terdiam di sofa ruang tengah. Dan tak lama kemudian, Jiwon pun mendapatkan panggilan masuk.

"BANGSAT LO DARIMANA AJA?!" Teriak Jihoon saat mendengar Jiwon memanggil nama Jinhwan dibalik telfonnya dan merebut ponsel tersebut.

"Jihoon, tenang dulu, ak-"

"TENANG?!! DISITUASI KAYAK GINI LO NYURUH GUA TENANG?!! LO GILA?!! SAUDARA KEMBAR GUA HILANG BANGSAT!!!" Teriak Jihoon, Jiwon pun menahan badan Jihoon dan menenangkannya.

"Bawa dia ke kamar." Pinta Jiwon pada anak buahnya. Kedua anak buah Jiwon pun membawa Jihoon yang masih meronta kesetanan saking kesalnya dengan sang Kakak yang tidak nampakan diri saat Jihan menghilang.

"Darimana? Lo tau kan-" Ucapan Jiwon terpotong,

"Tau, maaf belum bisa kesana. Data penting kantor bocor, gue gak bisa ninggalin gitu aja." Ujar Jinhwan menyesal.

"ADEK LO DICULIK JINHWAN! DAN LO MASIH MIKIRIN PERUSAHAAN?!"
Ucap Jiwon dengan nada yang sedikit tinggi dari biasanya.

"Maaf." Ujar Jinhwan.

"Aku tidak mengerti dengan jalan pikirmu park jinhwan. Cepat pulang, adikmu membutuhkanmu."

Sambungan telfon pun terputus, Jiwon pun pergi menghampiri Jihoon. Terlihat Jihoon sedang memeluk Junghwan yang sudah menangis tersedu-sedu. Tubuhnya bergetar dan terus menanyakan sang Kakak tercinta.

"HYEONG!! NOONA KEMANA?? KAPAN NOONA KEMBALI??!! HYEONG KUMOHON JAWAB!!" Teriak Junghwan dengan seluruh teganya.

"Maaf junghwan, maaf. Hyeong juga belum bisa menemukannya jihan. Tunggulah sebentar, sembuhkan dirimu agar dia tidak khawatir saat pulang nanti, okey?" Bujuk Jihoon sambil terus mengelus punggung Junghwan yang sudah basah karna keringat.

Melihat keadaan Jihoon dan Junghwan tentu membuat hati Jiwon begitu teriris melihat Junghwan yang tidak mau masuk sekolah dan Jihoon yang memilih untuk cuti kuliah sampai dia mendapatkan Jihan kembali. Sesekali teman Jihoon pun datang kerumah, terutama Hyunsuk. Lelaki itu selalu berada disana dan juga membantu Jiwon untuk mencari Jihan. Dia benar-benar menyampingkan perasaan bencinya pada Jiwon demi memastikan Jihan kembali dengan selamat.

Dalam sebuah kesempatan, Hyunsuk juga membantu kedua orang tua Jihan untuk melakukan sesuatu. Mereka berdua memang belum bisa kembali ke Korea karna satu dan lain hal. Itulah mengapa Jiwon berada disana.

"Saya akan membantu semaksimal mungkin. Terima kasih telah membiarkan saya membantu." Ujar Hyunsuk pada kedua orang tua keluraga Park melalui via telfon.

"Kami yang berterima kasih karna kamu sangat membantu kami dan juga bersedia menjaga jihoon dan junghwan." Ujar Papa Park.

"Nak Hyunsuk, saya sangat berterima kasih karna telah mencintai anak perempuan saya satu-satunya. Terima kasih telah menerimanya dan menunggunya. Saya tau itu bukanlah hal yang mudah, karna itu, saya sangat berterima kasih padamu." Ucap Mama Park sambil sesekali menyeka air matanya. Dia betul-betul bahagia saat mengetahui ada seseorang yang begitu menyayangi anak perempuannya.

Doux Petits Démons [Choi Hyunsuk]Where stories live. Discover now