31 - Engagement moment

1.4K 62 31
                                    

Selamat berakhir pekan semuanya, baca partnya pelan pelan aja ya takutnya aku update part selanjutnya nanti lama hehe




Happy reading...

Acara lamaran Iren digelar di salah satu hotel berbintang di kota. Meskipun baru sekedar acara tukar cincin, tetapi acaranya tetap dibuat meriah. Bahkan beberapa dari pihak keluarga dan kerabat yang diundang, tidak sedikit yang mengatakan bahwa pergelaran acara pertunangan Iren terlalu berlebihan.

Banyak orang berpikir bahwa acara seperti ini seharusnya dilakukan dengan sederhana dan tidak perlu banyak membuang biaya. Tetapi bagi Iren sendiri, acara pertunangan ataupun lamaran memang hanya terjadi sekali dalam hidupnya sehingga ia menginginkan yang paling bagus untuk dikenang selamanya.

Di malam ini, terlihat aula besar yang telah disewa sebagai tempat acara Iren sudah didekorasi dengan indah. Dengan karangan bunga yang dirangkai sedemikian rupa di podium depan. Juga tatanan rapi kursi para tamu yang hampir memenuhi setengah ruangan itu. Dan juga berbagai tulisan "Happy Engagement Iren dan Jean"

Iren dan Jean sendiri memutuskan untuk menyelenggarakan acara mereka di hotel karena memang terkendala dengan tempat, dan juga karena keduanya hanya pendatang di kota tersebut. Terlebih Iren dan Jean memutuskan mengadakan lamaran di ibu kota agar tidak terlalu memakan banyak waktu untuk mengambil cuti.

Dan kini tamu undangan sudah terlihat memenuhi tempat lokasi acara. Tidak terkecuali Vannya yang duduk dideretan kursi depan, tepat bersebelahan dengan Tama.

Acara baru saja dimulai, tetapi Vannya lebih fokus mencuri pandang ke arah deretan kursi seberang bagian belakang sana. Vannya dapat melihat sepasang kekasih yang memakai baju warna senada yang terus saja membuat Vannya tidak dapat berhenti memeriksa dua orang itu.

Tetapi saat Jean yang merupakan kekasih Iren mendapat kesempatan untuk berdiri dihadapan semua orang dan menyampaikan beberapa patah kata, barulah Vannya mulai fokus mengikuti acara lamaran ini.

Jean terlihat berdiri menghadap ke arah Iren yang masih duduk di kursinya. Pria itu menyampaikan beberapa kata yang begitu menyentuh.

"Dengan kamu yang begitu cantik dan tersenyum indah saatt ini, aku sekali lagi jatuh cinta dengan kamu. Ashireen maukah kamu menerima lamaranku dan menikah denganku untuk menua bersama dan membangun keluarga kecil kita nanti?"

Iren yang beridri di hadapan Jean serta merta menangis penuh haru sebelum menangguk dan menjawab bahwa ia bersedia menerima lamaran Jean dan mengikat keduanya kelangkah ynag jauh lebih serius.

Ditempatnya Vannya terus saja terpaku, hingga tanpa sadar matanya telah basah menyaksikan kakaknya telah diikat untuk menuju jenjang pernikahan dengan pria kesayanaan Iren itu.

Berbagai macam pikiran berputar di otak Vannya dan salah satunya yang paling mengganggu adalah 'akankah dia bisa merasakan bahagia yang Iren rasakan saat ini' terikat bersama orang yang saling mencintai.

Dan dalam lamunan Vannya, tiba - tiba saja tangannya yang ia simpan di atas paha digenggam perlahan oleh seseorang yang duduk di sebelah. Digenggam dengan hangat dan seperti menyalurkan sebuah pesan kepadanya bahwa ia pasti dapat merasakan berada di posisi Iren nantinya.

Vannya menoleh dan didapatinya wajah berseri Tama menatap serius sambil tersenyum lebar ke arah dua pasangan di depan sana. Tiba - tiba perasaan Vannya menjadi semakin emosional. Vannya lagi - lagi mengalami kebingungan batin yang amat besar dan mengganggu.

Tanpa peringatan, tangan hangat itu menyapa kulit pipi Vannya yang dingin. Mengusap lembut bekas aliran air mata Vannya yang tidak dapat dicegah untuk berlomba lomba berjatuhan.

HollowWhere stories live. Discover now