17 - Di kantor

1.3K 90 23
                                    

Keadaan di kantor Alike siang ini terlihat cukup ramai tidak seperti biasanya. Padahal waktu makan siang sudah berakhir 15 menit yang lalu, tetapi terlihat orang – orang tidak segera kembali melakukan pekerjaan mereka. Seperti yang terjadi di ruang kerja Vannya, terlihat teman sedivisinya sibuk mengobrol sembari melihat ke ponsel mereka khususunya para wanita.

"Kenapa sih Jes, kok kayak pada heboh gitu?" Vannya mengamati sekeliling dan merasa aneh dengan keadaan orang orang kali ini

"Gak tahu juga, udah heboh kayak lihat idol korea mau nikahan aja" Jessi hanya mengangkat bahunya bingung

Vannya baru saja mendudukkan diri di kursi kerjanya saat ketua divisi menghampiri mejanya.

"Van rapatnya diganti sekarang nih" kata Melly buru - buru

"Tiba tiba banget mbak, kemarin bilangnya jam 2" Vannya menoleh cepat ke arah Melly dan seketika bahunya merosot malas, dia baru saja duduk di kursinya dan bisa bisanya resechudule rapat semendadak ini.

"Gak tahu juga mandat dari direktur, yuk" Melly menepuk pundak Vannya untuk segera bergerak kemudian berjalan lebih dulu

"Ya udah aku siap siap bentar ya mbak" Vannya sudah mulai mempersiapkan barang bawaannya untuk rapat sembari mengingat ingat materi apa saja yang harus ia sampaikan untuk rapat nanti.

"Semangat" jessi mengangkat kepalan tangannya ke udara bermaksud memberi semangat kepada Vanny ayang terlihat lesu

Vannya yang berjalan untuk pergi ke ruang rapat hanya mengangguk lelah kepada Jessi sembari memberikan raut wajahnya yang tidak bersemangat.

***


Ruang rapat berada 2 lantai di atas lantai kerja Vannya. Sebelum memasuki ruang rapat dengan Melly si ketua divisi, Vannya mengatur nafas dan ekspresinya. Saat pintu ruangan dibuka Vannya sudah memamerkan senyum manisnya kepada para anggota rapat yang sebagian besar adalah atasannya.

Matanya berpendar keseluruh ruangan rapat, tiba tiba senyumannya luntur saat dilihatnya seseorang yang duduk tepat di sebelah kanan kursi direktur. Sial untuk apa orang yang paling tidak ingin ditemuinya ada di kantor tempatnya bekerja, dan dirapat penting pelaunchingan produk ini.

Sepenjangan pembukaan rapat Vannya tidak bisa untuk tidak berdebat dengan batinnya. Baru semalam ia menangis kesal karena pria itu dan sekarang ia harus berada satu ruangan yang sama membuatnya terpaksa mengingat kekesalannya. Jangan lupakan bahwa perempuan yang semalam ia temui juga duduk di jajaran kursi para atasan perusahaannya. Vannya berdecak kesal karena seakan semesta sedang bercanda kepadanya.

Pemimpin rapat memperkenalkan tamu tamu penting yang hadir dalam rapat kali ini. Salah satu tamu pentingnya yaitu Gio sebagai investor pendanaan dalam launching brand yang Vannya tangani.

Vannya menggerutu semakin tidak suka, apa apaan maksudnya seorang direktur perusahaan gadget ikut dalam pendanaan produk pakaian sangat tidak masuk akal.

Setelah pembukaan dan beberapa sambutan, tiba saatnya untuk tiap tiap divisi mempresentasikan hasil kerja mereka dalam periapan ini.

Vannya ditunjuk sebagai perwakilan tim untuk mempresentasikan bagian design yang akan dilaunchingkan.

Vannya telah mempersiapkan semuanya sejak beberapa hari yang lalu sehingga ia sangat yakin bisa mempresentasikan hasil kerja keras timnya dengan baik. Dia hanya fokus pada materinya tidak memperdulikan sama sekali kehadiran Gio yang tengah menatapnya tajam selama ia memaparkan rancangan timnya.

Gio memperhatikan dengan baik segala yang diinformasikan Vannya di depan. Sudut bibirnya naik membentuk senyuman samar saat dilihatnya design yang tidak asing untuknya. Rancangan yang dikerjakan Vannya yang mana gadis itu telah menambahkan detail sesuai dengan sarannya waktu itu. Gio senang mengetahui bahwa ternyata Vannya mendengarkannya, walau gadis itu banyak merengek karena Gio mengganggunya.

HollowWhere stories live. Discover now