8 - Benci

2.8K 98 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan Vote dan komentar sebanyak banyaknya







Happy reading...

Gio terbangun dengan kepalanya yang pening luar biasa, ia bahkan enggan untuk membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gio terbangun dengan kepalanya yang pening luar biasa, ia bahkan enggan untuk membuka matanya. Tangannya mencoba meraba nakas di samping tempat tidur untuk mencari keberadaan ponselnya. Tetapi tangannya justru menggantung di udara, keberadaan nakas disamping kasur tiba tiba menghilang.

Gio membuka mata dan mencoba untuk bangun perlahan, pening kembali menyerang kepalanya sampai ia sedikit meringis. Gio baru tersadar bahwa ia tidak tidur di dalam kamarnya.

Gio menoleh dan mendapati bahu sempit seorang gadis sedang tidur membelakanginya. Ah sial, ia merasa semakin pening sekarang.

Gio mencoba mengingat apa yang ia lakukan semalam, dan yang terputar di kepalanya hanyalah kelakuan bejat dirinya yang menggagahi Vannya di apartemen gadis itu.

Gio mengusak kasar rambutnya sebelum menciba bangun dari posisinya untuk menuruni ranjang. Tetapi pengar sialan itu membuat Gio ingin marah dipagi hari.

"Fuck" Gio mengumpat pelan

Gio mencoba sepelan mungkin meninggalkan kasur agar Vannya yang masih terlelap tidak terganggu karena pergerakannya.

Gio berjalan perlahan ke arah pakaian miliknya dan milik Vannya yang berserak dilantai kamar. Mengambil celananya kemudian ia kenakan, sebelum dirinya berjalan untuk mengambil pakaiannya yang teronggok di sisi lain dari kasur.

Gio mendapatkan ponselnya di saku celana dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 9 lewat 14 menit, sial dia sangat kesiangan untuk bangun.

Gio kembali terduduk dipinggir ranjang, sembari mengecek 15 panggilan dan 27 pesan masuk yang ia terima dari Kenan. Sekertarisnya itu juga kesiangan bangun tetapi tidak seterlambat Gio, dan mengatakan bahwa dirinya keluar dari apartemen seorang gadis.

Gio mendecak pelan, tidak lagi terkejut dengan Kenan yang melakukan ons saat mabuk.

Gio mengirimkan pesan bahwa dirinya akan ke kantor nanti siang, dan memberi mandat kepada Kenan untuk menghandle pekerjaannya terlebih dahulu.

Gio hanya meringis membayangkan bagaimana peningnya kepala Kenan, yang masih terkena hangover dan masih harus mengurus pekerjaan Gio. Memang ide yang buruk untuk ia dan sekretarisnya mabuk bersama.

Gio membuka fitur kamera dari ponselnya, ia telah belajar menjadi licik seperti Resya. Gio arahkan kamera belakangnya untuk mengambil foto Vannya yang masih tertidur. Tidak lupa ia melakukan selfie tanpa ekspresi dengan Vannya sebagai latar fotonya. Benar benar tipikal bajingan brengsek yang perlu dihilangkan keberadaannya.

Gio mengirimkan pesan untuk salah satu atasan di tempat Vannya bekerja dan mengatakan bahwa gadis itu meminta izin libur dibawah tanggung jawab Gio. Memang sangat hebat menjadi Gio, bahkan pria itu dapat mengatur semua keinginannya dengan mudah.

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang