Enampuluh sembilan

4.8K 271 6
                                    



Sudah sekitar pukul dua dini hari tapi bayi mungil itu masih asik menyusu, hampir dua jam menyusu tapi tak ada tanda tanda akan di lepas, karna sesapannya terasa masih sangat kencang.

Sudah sekitar pukul dua dini hari tapi bayi mungil itu masih asik menyusu, hampir dua jam menyusu tapi tak ada tanda tanda akan di lepas, karna sesapannya terasa masih sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini hanya tersisa Nadine Rifky dan si bayi mungil yang sedang nyaman berada di dekapan bundanya sambil menyesap sumber nutrisinya. Dengan rayuan luar biasa akhirnya caca mau pulang bersama nenek kakeknya.

"Kamu tidur aja mas, aku gak apa apa kok sendiri. Kamu pasti cape, nanti aju tidur soalnya ini anaknya masih nyusu " titah Nadine, karna ia bisa melihat kalau suaminya sangat mengantuk, beberapa kali Nadine mendapati suaminya menguap.

"Nanti aja yang kalau dia udah tidur, kamu kasian sendiri an"

"Kamu keliatan udah ngantuk banget mas, mending kamu tidur deh gak usah nunggu aku. Benaran deh aku gak apa apa sendirian"

"Enggak nanti aja. Pokonya kamu tenang aja nanti juga aku tidur kok" ucap Rifky, Sebenarnya Rifky sudah mengantuk sekali. Tapi mana tega ia meninggalkan istrinya tidur begitu saja "emang dia masih nyusu yang ? " lanjut Rifky bertanya.

"Masih mas, malahan sesapannya masih kenceng "

Rifky mengangguk anggukan kepalnya paham, sepertinya anak laki laki memang sangat kuat menyusu "Terimaksih banyak ya" ucap Rifky mendorong kursinya agar lebih dekat lagi dengan ranjang dimana sang istri berada.

Nadine yang sedang asik menatap anaknya menoleh ke arah suaminya " terimakasih buat apa mas ? Perasaan dari tadi kamu makasih mulu deh "

"Gak salah kan kalau aku bilang makasih terus sama kamu "

"Yah gak salah sih, cuma aneh aja. Perasaan aku nggak ngelakuin apa apa deh buat kamu"

"Walaupun kamu gak ngelakuin apa apa buat aku, tapi sudah seharusnya aku berterima kasih sama kamu" ucap Rifky meraih tangan Nadine ke genggamannya, bayi munggil itu kini sudah melepaskan sesapannya.

"Terimaksih banyak sudah bersedia jadi pelengkap kebahagiaan aku"

"Terimaksih banyak sudah berdedia jadi bunda dari anak anak aku"

"Dan Terimaksih banyak karna kamu sudah mau hidup dengan aku, tak henti hentinya mas berdoa sama Tuhan, semoga kita selalu sama sama sampai kapanpun" lanjut Rifky.

"Amin ... Terimaksih juga ya mas, karna kamu telah percaya sama aku " ucap Nadine tersenyum.

Rifky tersenyum mengangguk, mencium tangan istrinya berkali kali. Sungguh rasanya ia sangat bersyukur sekali di pertemukan kembali dengan perempuan luar bisa seperti istrinya ini, Tuhan memang begitu baik padanya.

"Oh iya mas, soal nama anak kita itu jadinya gimana ? "

"Kamu mau nya apa ? Mas ikut kamu aja "

"Aku pusing mas kalau harus nyari, lebih baik kamu kasih pilihan deh nanti biar aku tinggal milih "

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang