Tujuh

11.4K 511 1
                                    


Hari ini tepat seminggu setelah pertemuanku kembali dengan Rifky, yang artinya hari ini adalah hari pernikahan ku dengannya. Dari semalam aku serta keluarga ku sudah menginap di salah satu hotel bintang lima yang keluarga Rifky sediakan .

Acara akad nikah rencananya akan dilaksanakan di salah satu hutan pinus di kawasan Bogor yang berdekatan dengan hotel tempat kami menginap sekaligus akan di jadikan tempat resepsi nanti siang setelah acara akan nikah yang akan di laksanakan pukul delapan pagi.

pagi pagi sekali aku sudah berada di salah satu tempat yang disediakan khusus untuk makeup, di lokasi akad nikah akan dilaksanakan. Aku yang meminta akad nikah di laksanakan secara outdoor, alhamdulilah nya Rifky maupun keluarnya setuju dengan keinginanku.

Kebaya putih sudah melekat indah di tubuhku , dipadukan dengan riasan khas pengantin Sunda.

Aku duduk di pinggir ranjang bersama Mba nia dan Mba Dea setelah tadi beberapa kali fotografer mengambil gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk di pinggir ranjang bersama Mba nia dan Mba Dea setelah tadi beberapa kali fotografer mengambil gambar. Ada Silvi dan Vera juga di sini, mereka adalah saksi perjalanan cinta ku yang rumit ini

"Sumpah nad kamu cantik banget, pangling aku liatnya " ucap Vera

Aku hanya tersenyum, sungguh jantung ku bergemuruh gelisah tak karuan.

"Kamu deg degan ? " Tanya Silvi dan aku hanya mengangguk.

"Tenang aja dek, gak usah tegang gitu, santai aja, malam ini kan tidur ada yang nemenin " ucap Mba nia  menggoda ku.

"Apaan sih Mba "

"Tapi iya kan malam ini tidur ada yang nemenin, laki laki yang selalu kamu harapkan kehadirannya sekarang akan menjadi teman tidurmu " ujar Vera, nih orang kalau ngomong ya suka bener tapi gak mikir mikir dulu.

"Ini bener bener definis jodoh pasti bertemu " ujar Silvi

Aku hanya diam tak berniat menjawab godaan mereka.

"Bismillah ya dek, semoga ini pernikahan yang akan membawamu ke kebahagiaan yang utuh, layani suami kamu dengan baik karna ridho nya suami ridho nya Allah juga, serta perlakuan caca dengan baik seperti kamu memperlakukan anak anak kamu kelat, Mba bahagia akhirnya kamu menikah, Mba sangat sayang sama kamu dan kamu pasti tau itu" ucap Mba nia menggenggam tanganku.

Mba Dea ikut meraih dan menggenggam tanganku " tanpa Mba bilang pun kamu pasti tau kalau Mba sangat sayang sama kamu, Mba berdoa semoga ini pernikahan pertama dan terakhirmu, berbakti terhadap suamimu, layani dia dengan baik, kamu harus paham hak dan kewajiban seorang istri, kalau ada masalah sekecil apapun bicarakan baik baik, jangan sampai satu masalah kecil menghancurkan rumahtangga kalian "

Air mata yang aku bendung, lolos juga di pelupuk mataku. Aku sangat beruntung menjadi adik dari Mba nia dan Mba Dea ketika orang lain tidak akur dengan kakak kakak nya tapi alhamdulilah hubungan kita sangat baik dan saling menjaga serta menyayangi satu sama lain.

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang