Delapan

11.3K 512 7
                                    


Aku sudah berada di kamar hotel yang di siapkan khusus untukku dan Rifky , aku akan mengganti pakaianku terlebih dahulu sungguh gaun ini sangat meribetkan, setelahnya aku akan membersihkan makeup yang sangat tebal ini, sedangkan Rifky masih sibuk menemui rekan rekan kerja nya.

Saat aku keluar dari kamar mandi bertepatan dengan Rifky yang baru saja masuk ke dalam kamar, berada di ruangan tertutup bersamanya untuk pertama kali, rasanya canggung sekali sungguh aku tak tau harus berbuat apa.

"Ganti baju dulu ky, kamu abis ketemu banyak orang loh jangan langsung tiduran " ucapku saat telah duduk di depan meja rias dan melihatnya dari cermin merebahkan tubuhnya begitu saja di atas kasur yang di atasnya bertaburan kelopak mawar.

Dia menuduh bangkit dari tidurnya dan mendudukkan dirinya di tepi ranjang "ganti baju dulu, baju kamu udah aku siapin di dalam" ucapku yang masih fokus dengan kapas di tanganku.

"Nad"

Aku menoleh saat namaku di panggil"kenapa?"

"Ada yang harus aku bicarakan sama kamu"

Aku yang sedang fokus membersihkan wajahku memutar badan ke arahnya,

"Kita sudah menikah apa kamu gak ada rencana buat panggil aku dengan sebutan apa gitu, kan gak enak kalau di depan banyak orang masih manggil nama "

"Terus apa ? " tanyaku padanya

"Apa aja terserah kamu maunya apa "

"Katanya terserah tapi aku panggil nama gak boleh gimana sih"

"Yah terserah nya jangan panggil nama, mas aja gimana? "

"Oke " jawabku kembali memutar tubuh menghadap cermin kembali, aku menghindar dari tatapannya yang sangat intens menatapku sungguh aku sangat canggung deg degan kalau di tatap seperti itu.

Suamiku itu bangkit dan masuk kemar mandi, terdengar suara gemercik air di dalam, sepetinya dia sedang mandi.

"Kamu sudah siap? " tanyanya saat keluar dari kamar mandi yang sudah rapi dengan setelah baju yang aku pilihkan senada dengan dress yang aku pakai .

"Kamu sudah siap? " tanyanya saat keluar dari kamar mandi yang sudah rapi dengan setelah baju yang aku pilihkan senada dengan dress yang aku pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bentar mas" jawabku yang sedang ke susah memasangkan kalung di leher.

"Sini aku bantu" ucap mas Rifky seperti paham bahwa istrinya itu sedang kesulitan.

Aku menyodorkan kalungku padanya saat mas Rifky sudah berdiri di belakangku untuk di pasangkan.

"Makasih mas" ujarku saat kalung itu sudah terpasang begitu cantik di leherku.

Mas Rifky malah memeluk ku dari belakang, hatiku berdesir hebat ini pertama kalinya aku dipeluk olehnya, mas Rifky makin mengeratkan pelukannya dengan kedua tanggan menggenggam tanganku, perlahan aku memejamkan mata merasakan pelukan dari orang yang selama ini aku rindukan.

"Terimakasih banyak ya nad" lirih mas Rifky yang menenggelamkan kepalanya di ceruk leherku.

"Terimakasih buat apa mas ? "

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang