[Chap Thirty Seven]

58.5K 10.8K 1.1K
                                    

-Wajib tekan 🌟 loh yagesya!-

[Maaf jika menemukan Typo:)]

-Wajib tekan 🌟 loh yagesya!-•[Maaf jika menemukan Typo:)]•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

Aroma besi berkarat tercium sangat menyengat dihidung seorang gadis yang sedang tertidur disebuah jeruji besi. Gadis itu, Sathera melenguh dengan mata yang mulai mengerjap pelan.

Kepalanya sedikit pusing diikuti dengan ringisan kesakitan karena lengannya yang terluka tadi. "Sialan! Pasti mereka membuat bius pada panah kecil itu." Desis Sathera.

Tidak mungkin dirinya ambruk hanya karena terkena panah kecil. Dan lebih pentingnya, siapa yang melakukan ini padanya?

"Dewi Nyx?" Gumamnya pelan tapi tidak terdengar jawaban.

Dahi Sathera berkerut bingung. "Dewi? Kau tidak mendengarku?" Ujar gadis itu lagi tapi tetap tidak ada jawaban sama sekali.

Sathera menghela nafas gusar. Ada apa dengan Dewi Nyx? Tidak biasanya seperti ini. Pasti terjadi sesuatu makanya sang Dewi tidak merespon.

Pandangan Sathera menyusuri setiap sel yang ada di seluruh ruangan pengap ini. Tempat ini seperti penjara bawah tanah, baunya saja pengap dan menyengat.

Ada sel-sel lain juga yang terisi manusia. Satehra merasa sedikit kasian pada beberapa manusia yanh dikurung. Tubuh mereka kurus sekali, tulang-tulangnya saja sudah kelihatan.

Kruk.. krukk!

Sathera menatap perutnya nanar. Ia lupa kalau dirinya belum makan siang. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah jeruji besi. "Pssst! Apa ada makanan?" Ujarnya pada salah satu tahanan yang sedang berdiam diri.

Tahanan itu mengangkat kepalanya dan memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas. "Kau berbicara denganku?" Tanyanya.

"Bukan, pada rumput yang bergoyang." Jawab Sathera asal.

Tahanan itu menganggukkan kepalanya. "Tapi disini tidak ada rumput. Hanya ada tanah saja." Ujar tahanan itu yang ternyata seorang pria.

Sathera mengelus dadanya sabar, ingin mengumpat tapi kasian. "Aku bertanya padamu. Apa ada makanan disini?" Tanya gadis itu lagi.

Pria itu menggeleng pelan. "Makanan akan diantarkan oleh pengawal nanti malam." Jawab pria itu lirih.

Dahi Sathera mengerut. "Pengawal?" Gumamnya bingung.

Pria itu mengangguk. "Kenapa? Kau tidak tahu apa itu pengawal? Aku kira, hanya diriku yang bodoh disini. Ternyata kau juga." Ujar pria itu dengan raut wajah lugu.

Sathera menatap datar pria itu. "Kau sudah pernah dilempar menggunakan sepatu, belum?"

Pria itu menggeleng dengan masih menggunakan raut wajah lugu. Sial, kenapa pria ini terlihat imut walaupun dengan tubuh kurus seperti itu?!

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now