EPILOGUE

74 8 0
                                    

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

Setelah kematian kakeknya, April berdiam diri di rumah sendirian. Biasanya Maurice mengajaknya berjalan-jalan atau pergi ke hutan untuk berburu.

Namun, April tidak merasa bosan sama sekali. Ia menghabiskan waktu dengan menggambar atau berbicara dengan dirinya sendiri di cermin menggunakan bahasa Prancis.

Mia tidak mendaftarkan April ke sekolah umum, karena Mia sedang mencari guru privat baru pengganti Emma.

Kenapa Mia tidak menyekolahkan April di sekolah umum saja? Selain biayanya lebih murah, April bisa bersosialisasi dengan orang lain dan teman sebayanya.

Karena Mia tidak ingin putrinya menjadi terbawa pergaulan buruk teman-teman di sekolahnya. Ia ingin pendidikan yang baik secara pribadi untuk putrinya itu. Ia tidak masalah dengan mahalnya menyewa guru privat.

Namun, justru itu membuat April menjadi jauh dari lingkungan sosial dan membuat jiwa psikopat dalam dirinya semakin muncul ke permukaan.

Suatu hari, Mia bekerja di luar kota dan selama satu minggu lamanya tidak pulang. Hal yang mengejutkan adalah Hansen sering membawa wanita cantik yang sama ke rumah belakangan ini semenjak Mia tidak di rumah. Mereka menghabiskan waktu di kamar dan menguncinya. Mereka tidak peduli meski April ada di rumah.

Hansen meminta April untuk tidak memberitahukan perselingkuhannya pada Mia. "April, jangan bilang Ibu kalau Ayah membawa teman Ayah ke kamar, ya."

"Dia siapa? Kenapa kalian berdua di kamar?" tanya April.

"Dia hanya teman Ayah. Kami membicarakan bisnis," jawab Hansen pendek.

Suatu hari, April membuka pintu kamar di mana Hansen dan wanita itu sedang bercinta. Keduanya terkejut melihat keberadaan April yang melihat aktivitas mereka. Hansen dan wanita itu pun berhenti sebentar sambil menutupi tubuh telanjang mereka dengan selimut.

April berlalu pergi begitu saja tanpa menunjukkan ekspresi keterkejutan sama sekali.

"Anakmu mengganggu sekali, padahal aku hampir orgasme," gerutu wanita cantik itu.

Hansen keluar dari kamar sambil memakai jubah tidur lalu mencari April. Hansen menemukan April di kamar.

"Sayang." Hansen menghampiri April.

"Kalian melakukan itu?" tanya April dengan tatapan polosnya.

Hansen mencoba menjelaskan, "Kami hanya...."

"Berhubungan intim?" potong April.

Hansen terdiam. Ia tidak mengira April akan tahu kata itu.

"Pria dan wanita melakukan hubungan intim untuk memiliki anak. Bukankah seharusnya Ayah melakukannya dengan Ibu seorang? Kenapa Ayah berhubungan intim dengan wanita lain?" tanya April.

Hansen tampak berpikir. Ia pun menjawab pertanyaan putrinya dengan asal, "Setelah kau dewasa, kau akan mengerti."

April tidak merespon.

"Jangan bilang Ibu, ya," ucap Hansen kemudian berlalu pergi. April menatap punggung ayahnya.

Mia selesai dengan pekerjaannya. Ia pulang ke rumah diberikan libur oleh atasannya. Dengan begitu, Mia memiliki waktu bersama putrinya.

Saat itu, Mia dan April makan siang bersama.

"Ibu, apakah Ibu punya teman pria?" tanya April.

"Dulu punya, tapi setelah menikah dengan ayahmu, Ibu memutuskan kontak dengan mereka," jawab Mia.

APRILOù les histoires vivent. Découvrez maintenant